Site icon Dunia Fintech

Kredit UMKM Suram, OJK Gaspol Cari Solusi!

Kredit UMKM Terancam Macet? Pertumbuhan Hanya 4,3%

Kredit UMKM Terancam Macet? Pertumbuhan Hanya 4,3%

JAKARTAOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa mereka terus memantau penurunan kinerja kredit perbankan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah atau kredit UMKM suram yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa total kredit yang disalurkan kepada UMKM pada Juli 2024 mencapai Rp1.375,5 triliun, dengan pertumbuhan tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 5,1%. Jumlah tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kredit UMKM pada Juni 2024 yang mencapai Rp1.376,6 triliun.

“Kami sedang berdiskusi bersama untuk mendukung UMKM agar target penyaluran kredit terus tercapai,” kata Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, di Jakarta kemarin.

Kredit UMKM Suram, Harapan Meminimalkan Potensi

Namun, Friderica, yang akrab disapa Kiki, menekankan bahwa dorongan ini tidak bisa dilakukan secara instan. Ia menambahkan bahwa perbankan perlu menerapkan manajemen risiko untuk meminimalkan potensi kredit macet.

Menurut Kiki, baik OJK maupun perbankan memiliki peran masing-masing dalam meningkatkan kinerja UMKM. Bank bertanggung jawab dalam melakukan analisis kredit dan hal-hal teknis lainnya, sementara OJK berfokus pada pengembangan.

“Kami juga melakukan business matching untuk mendorong peningkatan pembiayaan dari sektor perbankan dan lembaga seperti pegadaian,” tambahnya.

Upaya OJK

Lebih lanjut, Kiki menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dilakukan OJK adalah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), yang kini berjumlah ratusan di seluruh Indonesia. TPAKD membantu memperlancar proses pembiayaan UMKM dengan melibatkan pemerintah daerah yang lebih memahami kondisi masyarakat setempat.

“Pemerintah daerah lebih mengenal siapa yang layak menerima pembiayaan, ini salah satu cara kami mempercepat proses tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya, kinerja penyaluran kredit perbankan kepada UMKM terus mengalami perlambatan pada paruh kedua tahun 2024. Kredit UMKM pada Juli 2024 tumbuh sebesar 5,1% yoy, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 5,6% yoy pada Juni 2024.

Secara spesifik, pertumbuhan kredit usaha kecil tercatat sebesar 3,8% yoy pada Juli 2024, sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,4% yoy, dengan total kredit mencapai Rp435,3 triliun.

Sementara itu, kredit untuk usaha menengah mengalami perlambatan dengan pertumbuhan 3,1% yoy pada Juli 2024, lebih rendah dibandingkan Juni 2024 yang mencapai 3,4% yoy, dengan nilai kredit sebesar Rp303,4 triliun. Kredit untuk usaha mikro mengalami penurunan pertumbuhan yang paling signifikan, yakni sebesar 7% yoy dengan total kredit Rp636,8 triliun pada Juli 2024, dibandingkan pertumbuhan 8,2% pada Juni 2024.

Exit mobile version