Dunia Fintech

Kredit Usaha Rakyat Alsintan, Upaya Pemerintah Genjot Pertanian

JAKARTA, duniafintech.com – Kredit Usaha Rakyat Alsintan menjadi fokus pemerintah dengan memberikan tambahan subsidi bunga atau subsidi marjin sebesar 3 persen.

Khusus untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat di sektor pertanian sehingga petani dapat menggunakan KUR untuk melakukan penyediaan Alsintan dengan bunga sebesar 3 persen per tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pemberian tambahan subsidi bunga untuk penguatan sektor pangan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.

Terlebih lagi untuk menghadapi ancaman perubahan iklim dan dinamika geopolitik global yang berdampak terhadap krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial yang terjadi pada saat ini.

Pemerintah juga secara konsisten berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan mendorong produktivitas hasil pertanian melalui mekanisme modernisasi taksi alat dan mesin pertanian (Alsintan).

“Upaya dapat mendorong ke arah tersebut salah satunya melalui peningkatan pembiayaan di sektor pertanian khususnya taksi alat dan mesin pertanian melalui program Kredit Usaha Rakyat,” kata Airlangga.

Baca juga: Mengenal Asuransi Pertanian hingga Jenis dan Cara Kerjanya

Kredit Usaha Rakyat Alsintan

Kredit Usaha Rakyat Alsintan Upaya Pemerintah Genjot Pertumbuhan Produksi Pangan

Sebagai informasi, Penyaluran KUR pada tahun 2021 juga menunjukkan peningkatan mencapai 42% (yoy) menjadi Rp281,9 triliun atau 98,9% dari target sebesar Rp285 triliun dan diberikan kepada 7,28 juta debitur. Pertumbuhan KUR tersebut jauh di atas pertumbuhan total kredit perbankan sebesar 5,2% atau pertumbuhan kredit UMKM yang hanya sebesar 3,67% pada tahun 2021.

Lebih lanjut, dalam rapat tersebut turut dibahas mengenai capaian penyaluran KUR tahun 2022 yang juga menunjukkan peningkatan. Hingga tanggal 30 September, KUR tercatat telah disalurkan kepada 5,65 juta debitur dengan realisasi sebesar Rp270,59 triliun atau 72,51% dari target sebesar Rp373,17 triliun.

Total outstanding KUR hingga per 30 September 2022 mencapai sebesar Rp442 triliun dan telah diberikan kepada 37,82 juta debitur, dengan Non-Performing Loan (NPL) pada bulan Agustus 2022 sebesar 1,27%. Selanjutnya, berdasarkan jenis pembiayaan, penyaluran KUR tahun 2022 tersebut dilakukan untuk Super Mikro sebesar 1,78%, Mikro sebesar 65,79%, Kecil sebesar 32,43%, dan KUR Penempatan PMI sebesar 0,0071%.

Baca juga: Masih Tetap Sama, DJP Tegaskan Hasil Pertanian Hanya Kena PPN 10 Persen

Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya jumlah debitur dan tumbuhnya sektor pertanian, penyaluran Kredit Usaha Rakyat Alsintan juga turut mengalami peningkatan.

Pada tahun 2021, penyaluran Kredit Usaha Rakyat Pertanian meningkat sebesar 45,9% (yoy) menjadi Rp84,5 triliun dengan total debitur sebanyak 2,5 juta orang.

Sedangkan untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat Alsintan Pertanian hingga 30 September 2022 telah terealisasi sebesar Rp84,5 triliun dan diberikan kepada 2,1 juta debitur, dengan NPL yang relatif rendah sebesar 0,82% dan posisi outstanding sebesar Rp120,5 triliun.

Berdasarkan data penyaluran Kredit Usaha Rakyat Pertanian yang telah terealisasi tersebut, secara keseluruhan yang diberikan khusus untuk penyediaan Alsintan masih relatif kecil sehingga perlu untuk terus didorong.

Berdasarkan data 5 Penyalur KUR, realisasi Kredit Usaha Rakyat taksi Alsintan per September 2022 tercatat sebesar Rp66,86 miliar yang diberikan kepada 272 debitur.

Baca jugaPotensi Besar Sektor Pertanian Diproyeksi Jadi Buruan Startup Agritech

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Exit mobile version