duniafintech.com – Lilium merupakan startup asal Jerman yang memiliki optimisme besar seperti perusahaan-perusahaan Silicon Valley untuk menyediakan layanan taksi terbang bertenaga listrik dalam satu dekade ke depan.
Lilium telah merekrut Frank Stephenson, desainer yang bekerja untuk beberapa perusahaan mobil ternama seperti Ferrari, Mini, Fiat 500, dan McLaren P1. Lilium tengah mengembangkan pesawat ringan yang ditenagai oleh 36 mesin jet listrik yang terdapat di sayapnya. Digadang-gadang pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan mencapai 300 km/jam dengan jarak 300 km dengan satu kali pengisian daya.
Baca juga : KREDITCEPAT TAWARKAN PINJAMAN TANPA AGUNAN
Startup yang didirikan pada tahun 2015 oleh mahasiswa Universitas Teknik Munich ini telah dapat membuktikan sebuah jet listrik yang dapat lepas landas secara vertikal dengan fungsi penuh tahun depan. Perusahaan juga berencana untuk menyediakan layanan pemesanan penerbangan komuter online pada tahun 2025.
Startup ini pun merupakan salah satu dari perusahaan yang mengembangkan teknologi drone, bahan-bahan berteknologi tinggi, dan kendaraan otonom terbang yang dapat membuat adegan-adegan film fiksi ilmiah menjadi nyata.
Baca juga : AMAZON LUNCURKAN TEMPLATE BLOCKCHAIN
Stephenson seorang berkebangsaan Amerika dan Inggris yang dikenal dengan desainnya yang digunakan oleh perusahaan BMW, Mini, Ferrari, Maserati, Fiat, Alfa Romeo, dan McLaren, akan bergabung Lilium pada bulan Mei.Stephenson akan mendesain sebuah kendaraan dengan bentuk luar serupa pesawat, namun memiliki isian seperti mobil.
Di Lilium, kami tidak harus membuat jet tersebut layaknya kendaraan apapun yang pernah dibuat sebelumnya. Hal yang paling menarik dari sini adalah karena kami tidak membicarakan tentang memodifikasi sebuah mobil agar dapat terbang di udara, dan bukan tentang memodifikasi sebuah helikopter untuk dapat berfungsi dengan lebih baik, ujar Stephenson yang dilansir dari Reuters.
Lilium mengembangkan kendaraan listrik terbang yang memiliki lima tempat duduk untuk komuter, setelah pada tahun 2017 menguji coba sebuah jet dengan dua tempat duduk yang memungkinkan transisi mid-air dari mode mengambang (hover) seperti drone, menjadi mode penerbangan dengan melebarkan sayap (wing-borne flight) seperti pesawat konvensional. Ide perusahaan untuk mengkombinasikan kedua fitur ini merupakan keunggulan dan ciri khas yang dimiliki Lilium dari startup lain yang juga berkecimpung di bidang yang sama.
Baca juga : MENGENAL PLATFORM INVOICING PAPER.ID
Sebagai tamabahan informasi, ;Lilium pun telah memperoleh dana lebih dari US$101 juta (Rp 1,4 triliun) dalam putaran pendanaan awal dari beberapa penanam modal, di antaranya adalah perusahaan besar China, Tencent, dan Atomico serta Obvious Ventures.
Written by : Dinda Luvita
Picture: Lilium.com