Site icon Dunia Fintech

Malaysia Meluncurkan Program Visa Kerja untuk Profesional Blockchain

Program Visa Kerja picture

duniafintech.com – Malaysia telah meluncurkan program visa kerja yang menargetkan para freelancer ahli teknologi blockchain, outlet berita lokal Star melaporkan pada 18 Juni.

Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), organisasi milik pemerintah yang mengawasi sektor teknologi, organisasi blockchain Nem Foundation dan pasar kerja Jobbatical bersama-sama meluncurkan program ini.

Program visa kerja ini bertujuan untuk menarik para profesional asing yang akan memiliki hak untuk tinggal di negara itu hingga 12 bulan dalam memberikan layanan terkait blockchain atau menjalani pelatihan di sebuah perusahaan Malaysia.

Baca: Libra Rilis, Facebook Dongkrak Popularitas Blockchain

Wakil presiden pengembangan ekosistem pertumbuhan MDEC Norhizam Abdul Kadir mengatakan:

“Kami akan memulai [program] ini mulai dengan pekerjaan blockchain. Jumlah visa yang akan dikeluarkan tergantung pada proyek yang akan dijalankan oleh perusahaan blockchain di Malaysia.”

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Nem Foundation mendirikan Blockchain Centre NEM di ibukota Kuala Lumpur sebagai akselerator, inkubator, dan ruang kerja bersama. Pusat ini juga menampung Lab Inovasi Blockchain NEM, markas besar untuk penelitian dan pengembangan platform NEM.

Baca: Ratusan Produsen dan Pabrik Jepang Akan Adopsi Blockchain: Berbagi Data Produksi

Juni lalu, komite penasehat pemerintah Malaysia, Majlis Perundingan Melayu menandatangani nota kesepahaman dengan laboratorium blockchain Korea Selatan IncuBlock. Nota kesepahaman itu untuk pengembangan teknologi blockchain diizinkan berdasarkan hukum Syariah. Para pihak bertujuan untuk mengembangkan platform blockchain dan aplikasi terdesentralisasi yang akan memenuhi persyaratan sosial agar dianggap halal (diizinkan) oleh Komisi Syariah.

Pada bulan September tahun lalu, pemerintah Hong Kong mengumumkan sebuah inisiatif yang berupaya menarik para profesional dalam teknologi buku besar yang didistribusikan dengan menyederhanakan kebijakan imigrasi. Langkah tersebut menunjukkan niat pemerintah untuk “mendukung pembangunan Hong Kong sebagai ekonomi bernilai tambah tinggi dan beragam.”

Baca: Tahukah Anda, Blockchain Ethereum Kini Dipakai Buat Verifikasi Dokumen?

Image by mohamed Hassan from Pixabay

Exit mobile version