25.6 C
Jakarta
Jumat, 26 April, 2024

Mengenal Aset dalam Bisnis: Pengertian, Contoh, dan Manfaat

Seberapa penting manajemen aset agar bisnis dapat tumbuh dan berkembang dengan baik? Di bawah ini akan diuraikan mengenai apa itu aset, apa saja yang termasuk aset.

Aset adalah hal yang penting dalam suatu bisnis atau usaha. Dalam hal ini, aset menjadi sesuatu yang penting untuk membangun bisnis yang sedang dirintis atau bahkan yang sekarang tengah berjalan.

Pengertian Aset dan Pentingnya Manajemen Aset

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan aset sebagai sesuatu yang memiliki nilai tukar, modal, atau kekayaan. Di sisi lain, menurut Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No.16 (revisi 2011), aset adalah seluruh kekayaan milik seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai, yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.

Terkait hal itu, kekayaan tersebut menjadi komponen yang sangat penting dalam usaha atau bisnis. Pasalnya, tanpa aset, kegiatan operasional perusahaan tidak bakal berjalan.

Jenis-jenis Aset adalah

Jenis aset terbagi 2, yakni aset lancar dan tidak lancar. Berikut ini dijabarkan perbedaan dari keduanya.

  1. Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar merupakan jenis kekayaan milik perusahaan yang dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai dalam waktu singkat atau umumnya kurang dari satu tahun. Kekayaan ini punya perputaran atau manfaat yang dapat dirasakan dalam waktu singkat.

Di samping itu, aset ini juga berguna untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan mendesak. Contoh aset yang termasuk dalam jenis ini,  yaitu: 

  • Kas: seluruh kekayaan yang ada pada kas perusahaan yang punya kegunaan untuk membayar keperluan rumah tangga perusahaan. Biasanya, kas pun tersimpan di dalam bank sehingga dapat dicairkan kapan saja.
  • Piutang dagang: tagihan perusahaan kepada pihak lain untuk menagih utang atas penjualan suatu produk atau jasa yang umumnya mereka bayarkan dalam bentuk kredit.
  • Investasi jangka pendek: dana tidak terpakai yang diputar kembali agar bisa menghasilkan laba.
  • Piutang wesel: tagihan perusahaan kepada pihak lain untuk membayarkan utangnya pada tanggal yang sudah tercantum dalam surat dengan tanda tangan di atas materai dari kedua belah pihak.
  • Surat berharga: surat saham atau obligasi yang sewaktu-waktu bisa dijual kalau ada kepentingan yang sangat mendesak.
  1. Aset Tidak Lancar (Non-current Assets)

Ini merupakan kekayaan yang menjadi kebalikan dari jenis aset di atas. Adapun kekayaan yangs satu ini punya siklus lebih dari satu tahun, dalam arti bahwa harta ini tidak bisa dicairkan dalam waktu cepat.

Kekayaan ini umumnya bersifat permanen atau tidak dijual. Pasalnya, aset ini bakal selalu digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Kekayaan yang satu ini bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:

Aset Berwujud/Aset Tetap (Fixed Assets)

Merupakan jenis kekayaan yang dapat disentuh secara fisik dan dapat terlihat oleh mata. Harta yang satu ini berguna untuk memproduksi suatu produk atau jasa sehingga tidak bisa diperjualbelikan, tetapi nantinya akan gunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Contoh aset berwujud seperti berikut ini:

  • Tanah: digunakan sebagai lahan untuk mendirikan bangunan suatu perusahaan. Dengan demikian, tanah ini tidak bisa dijual selama kegiatan operasional perusahaan masih berjalan. Kalau suatu perusahaan tidak memiliki tanah, biaya pengeluaran perusahaan bakal bertambah untuk menyewa tanah yang digunakan oleh perusahaan.
  • Bangunan: digunakan sebagai tempat menjalankan operasional perusahaan. Jika tidak ada bangunan, bisnis kerap kali tidak akan bisa berjalan. Bangunan ini juga bisa berbentuk kantor atau pabrik.
  • Mesin: digunakan untuk memproduksi produk perusahaan. Kalau tidak ada mesin, tidak ada produk atau jasa yang dapat dijual sehingga perusahaan tidak akan memperoleh keuntungan atau laba.
  • Kendaraan: digunakan untuk mengoptimalkan proses mobilitas perusahaan.

Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Ini merupakan harta perusahaan yang tidak bisa terlihat oleh mata, tetapi bisa dirasakan manfaatnya oleh perusahaan. Aset ini bisa juga disebut sebagai hak istimewa perusahaan yang dilindungi oleh undang-undang.

Contoh dari aset ini, yaitu:

  • Hak cipta: apabila menciptakan suatu merek atau brand, perusahaan atau perorangan bisa mendaftarkannya ke HAKKI dalam rangka menghindari penjiplakan atau plagiarisme.
  • Hak paten: merupakan hak tunggal milik perusahaan atas penemuannya.
  • Merek dagang: adalah hak perusahaan dari lembaga terkait untuk menggunakan nama atau brand dan logo dalam bisnisnya.
  • Franchise atau waralaba: artinya memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakan brand atau hak cipta milik perusahan dengan syarat tertentu.

Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Investasi jangka panjang sendiri termasuk ke dalam jenis aset tidak lancar sebab dengan melakukan investasi jangka panjang, perusahaan berarti sudah menanamkan modal ke perusahaan lain sehingga dana yang telah masuk ke dalam perusahaan lain itu tidak bisa dicairkan dalam waktu singkat. Meski demikian, melalui penanaman modal itu, perusahaan bakal memperoleh keuntungan.

Pentingnya Manajemen Aset

Manajemen aset adalah pengelolaan aset milik seseorang atau perusahaan agar dapat digunakan secara maksimal dan bisa meraih tujuan tertentu. Manajemen ini punya banyak manfaat bagi perusahaan, antara lain:

  1. Menjaga Nilai Kekayaan

Manfaatnya yang pertama, yaitu menjaga nilai jual aset agar tetap tinggi dengan memperhatikan pemeliharaannya. Pasalnya, kalau sebuah barang atau bangunan rusak, tentu saja nilai jual asetnya bakal turun.  Adapun dalam pemeliharaan harta perusahaan, pengusaha pun membutuhkan dana pemeliharaan. Hal itu sendiri bertujuan untuk memperoleh output yang tinggi untuk masa mendatang.

  1. Meningkatkan Keamanan Harta Perusahaan

Sebagaimana diketahui, sebuah perusahaan tentu saja punya kekayaan dan modal yang banyak. Dengan banyaknya modal, tentu pebisnis akan merasa kesulitan untuk mengawasi seluruh harta perusahaan.  Akan tetapi, melalui manajemen aset, pengusaha bisa meminimalisasi adanya kerusakan atau kehilangan pada harta perusahaannya sebab harta ini bakal tersimpan dengan baik dan aman.

  1. Membuat Manajemen Risiko

Manfaat manajemen risiko yang berikutnya adalah untuk mencegah, mengantisipasi, atau mengendalikan risiko buruk yang akan terjadi pada suatu perusahaan. Pebisnis sangat memerlukan manajemen risiko untuk dapat bisa meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap ancaman atau risiko dari kekayaan perusahaan. 

Melalui adanya manajemen ini, pengusaha juga bisa menganalisis kemungkinan terjadinya ancaman terhadap harta kekayaan pada masa mendatang.

  1. Menghindari Pengeluaran Berlebihan

Manajemen aset ini juga membantu perusahaan untuk dapat lebih mengontrol pengeluaran atau pembelian kebutuhan perusahaan secara berlebihan. Dalam hal ini, perusahaan dapat lebih memilah lagi mana yang menjadi prioritas utama dalam pembelian atau pengadaan modal baru sehingga hal itu akan menekan biaya pengeluaran perusahaan.

  1. Mempermudah Penyusunan Anggaran

Membantu menyusun anggaran perusahaan menjadi manfaat lainnya dari manajemen aset. Penyebabnya adalah setiap penjualan dan pembelian kebutuhan perusahaan telah diatur dalam manajemen ini sehingga pengeluaran dan pemasukan perusahaan menjadi lebih terkontrol. Di samping itu, pengusaha pun bisa mudah dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.

Demikianlah ulasan mengenai aset yang penting diketahui. Sebagai hal pokok yang ada dalam sebuah bisnis, aset adalah jalan untuk membangun bisnis itu sendiri. Di samping itu, manajemen aset pun diperlukan dalam hal ini agar aset dapat dioptimalkan dan biaya pengeluaran perusahaan juga bisa ditekan.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE