duniafintech.com – Mbiz, pionir dan trendsetter industri berkat terobosan inovatifnya mengintegrasikan marketplace B2B dengan solusi total e-procurement, membukukan kinerja positif selama tahun 2019. Pada kurun waktu tersebut, transaksi e-procurement di Mbiz tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dan selanjutnya Mbiz berencana raih pendanaan seri B di tahun ini.
Selain tetap fokus di bisnis B2B untuk kalangan blue chip company, perusahaan multinasional, perusahaan terbuka, hingga BUMN, Mbiz berencana raih pendanaan seri B dan berekspansi melalui sinergi kemitraan hingga ke segmen UMKM/UKM, SME, dan membuka kerja sama dengan pemerintah yang berfokus kepada pengembangan super ekosistem Mbiz serta didukung oleh integrasi teknologi.
Rizal Paramarta selaku CEO Mbiz, mengatakan, “Mbiz berencana raih pendanaan Seri B sebesar USD20 juta. Selain itu, bergabungnya berbagai perusahaan besar menjadi wujud kepercayaan mereka terhadap keandalan Mbiz dalam membantu merealisasikan nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas, serta mewujudkan produktivitas dan efisiensi bisnis. Untuk menguatkan kepercayaan tersebut, kami akan terus mengembangkan kapabilitas kami, tidak saja hanya sebagai penyedia solusi total e-procurement, namun juga sebagai platform yang mampu membangun sinergi antar matarantai ekosistem.”
Baca Juga:
- Mbiz dan Pemprov Jawa Barat Hadirkan Pengadaan Barang Berbasis Satu Pintu
- Kemitraan Mbiz dan Investree Mudahkan Supply Chain UKM di 2020
- Cegah Virus Corona, Startup ini Buat Aplikasi Hidup Sehat
Terkait dengan jenis barang dan jasa yang paling sering ditransaksikan secara B2B untuk kebutuhan e-procurement melalui Mbiz, Andhie Saad, CCO Mbiz, memaparkan data-data menarik. Barang dan jasa yang masuk ke jajaran 10 besar paling banyak dibutuhkan adalah: kebutuhan terhadap tenaga alihdaya, layanan instalasi, Event Organizer, gimik-gimik untuk pemasaran termasuk produk-produk terkustomisasi, perlengkapan laboratorium, layanan web dan cloud, perlengkapan untuk keamanan dan kesehatan, penyewaan alat-alat berat, perlengkapan industri, dan E-Management Printing System.
Perusahaan-perusahaan yang paling banyak melakukan transaksi e-procurement di Mbiz adalah perusahaan dari industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan ritel (50%), properti dan real-estate (25%), farmasi (15%), dan perusahaan teknologi/startup (5%).
Semakin kuatnya komitmen Mbiz dalam memberdayakan superekosistem e-procurement tidak hanya terlihat dari intensifnya Mbiz dalam membangun kemitraan strategis dan mengembangkan jangkauan layanan, namun juga dalam mengembangkan teknologinya agar terus mampu mengakomodasi kebutuhan dunia usaha untuk melakukan transformasi digital lewat kegiatan pengadaan barang dan jasa.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)