duniafintech.com – Penyelenggara pengadaan dan pembelian, Mbiz telah menjalin kerja sama dengan Investree, selaku penyelenggara jasa pinjaman modal bisnis (B2B Lending). Ada pun kemitraan keduanya meliputi integrasi sistem rantai pasok atau supply chain berbasis digital dalam pengadaan barang untuk para pengusaha.
Mbiz dan Investree melihat potensi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang membutuhkan akses melalui ekosistem digital. Chief Executive Oficer Mbiz, Rizal Paramarta mengungkapkan kemitraan ini menjadi pijakan awal pihaknya dalam menyuburkan ekosistem UKM yang terpadu.
Sebagai pihak yang bermain di segmen B2B, Rizal mengklaim ikatan kemitraan ini akan menjadi super ekosistem untuk pengusaha, vendor dan pengadaan barang dan jasa. Ia menambahkan, apa yang dilakukan Mbiz dan Investree merupakan sikap dalam mendukung program kerja pemerintah dalam memajukan segmen UKM.
“Selaras dengan tekad Pemerintah Indonesia untuk menjadi 10 besar kekuatan ekonomi digital dunia pada tahun 2035 dan 5 besar pada tahun 2045,”
“Oleh karena itu, kami akan terus mendukung program tersebut dari berbagai skala usaha,”
Baca juga:
- Ribet Bawa Uang Tunai? Waktunya Menjadi Cashless Society
- Don Tapscott dan Kontribusinya Lewat Blockchain Research Institute
- Cari Bantuan Saat Banjir? Berikut Fitur yang Dapat Anda Gunakan!
Kemitraan Mbiz dan Investree Berdayakan UKM
Di pihak Investree, CEO sekaligus Co-founder, Adrian Gunadi menilai potensi sektor UKM harus dibarengi dengan akses serta teknologi yang terpadu. Oleh sebab itu, ia menilai kemitraan ini sebagai ‘benang merah’ atas segenap permasalahan.
“Hal ini memungkinkan UKM yang sedang berkembang atau perusahaan atau lembaga yang melakukan transaksi pengadaan barang dan jasa di 2 (dua) platform yang dibangun dan dikembangkan oleh Mbiz yaitu Mbiz.co.id dan Mbizmarket.co.id untuk dapat menikmati proses pengajuan pinjaman yang seamless dengan memanfaatkan integrasi teknologi antara Mbiz dan Investree,”
Adanya ‘tembok penghalang’ antara akses keuangan dengan para pelaku UKM dinilai Adrian sebagai potensi yang harus diberi perhatian.
““Padahal potensi kontribusi UKM untuk perekonomian nasional sangat besar. Pada 2018, UKM mampu menyumbang lebih dari 60% Pendapatan Domestik Bruto dan mampu menyerap 121 juta tenaga kerja.
“Jika 10% UKM Indonesia diberdayakan, maka bisa diestimasikan kontribusi terhadap negara mencapai 10%,”
-Fauzan-