Site icon Dunia Fintech

Mengenal Bos Terra LUNA, Kripto yang Harganya Anjlok 98 Persen

Bos terra luna do kwon

JAKARTA, duniafintech.com – Nama Terra LUNA mendadak banyak dibicarakan orang sejak nilainya anjlok 98 persen dalam sepekan terakhir menjadi di bawah US$1 per koin. 

Begitu pula nama Do Kwon, pendiri alias bos yang mengaku sedang menyiapkan langkah penyelamatan Terra.

Dilansir dari CNBC Indonesia, pada 2016 lalu mungkin Do Kwon tak pernah membayangkan jadi salah satu orang cukup berpengaruh dan kontroversi di sektor cryptocurrency. 

Saat itu dia hanya pendiri startup kurang dikenal dengan ambisi menghadirkan internet gratis bagi semua dan penelitiannya mengenai jaringan terdistribusi memunculkan hal mengenai Bitcoin dan Ethereum.

Baca jugaBerapa Penghasilan YouTuber? Simak di Sini Cara Menghitungnya

Nyatanya Terra menjadi Blockchain terbesar kedua yang digunakan dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi). Dengan janji merekayasa cryptocurrency agar nilainya tepat satu koin sama dengan US$1, tidak lebih dan tidak kurang.

Stablecoin bernilai US$1 sangat penting untuk tujuan akhir Terra menciptakan uang digital peer-to-peer yang bisa menghapus peran bank, pemerintah, dan semua biaya serta peraturannya.

Baca juga: Sepuluh Tahun ke Depan, Satu Miliar Penduduk Bumi Diprediksi Bakal Gunakan Mata Uang Kripto

Stablecoin adalah uang kripto yang dikaitkan dengan uang resmi yang diterbitkan bank sentral. Jumlah stablecoin yang beredar di blockchain akan sama dengan jumlah uang resmi yang dipegang oleh perusahaan. Ini menciptakan harga kriptonya stabil.

Do Kwon tidak menjalankan prinsip ini. Dia menggunakan Kripto Terra LUNA untuk menstabilkan harga TerraUSD, stablecoin yang dikaitkan dengan dolar AS. Dia juga menggunakan Bitcoin sebagai cadangan dari aset kripto tersebut. Ia membeli Bitcoin senilai US$1,5 miliar untuk menopang Terra. Bahkan nilai ini akan meningkat menjadi US$10 miliar.

“Saat ini, peran saya dalam industri kripto sedikit terpolarisasi,” ujar Do Kwon yang pernah kuliah di Stanford University itu dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg. 

“Karena, Anda tahu, kami telah membuat banyak langkah besar. Dan itu mengacak-acak beberapa tatanan yang ada,” tambahnya. 

Do Kwon dan Terra dengan cepat mendapatkan banyak penggemar. Termasuk salah satunya dari miliarder kripto dan bos Galaxy Digital, Michael Novogratz.

“Saya mungkin satu-satunya pria di dunia yang memiliki tato Bitcoin dan tato Luna,” ujarnya pada konferensi Bitcoin 2022 di Miami 6 April lalu, merujuk pada serigala yang melolong di Bulan di lengan kirinya.

Sementara itu ada juga sejumlah kritikus, termasuk dalam sektor kripto yang menyebut Do Kwon ditakdirkan untuk gagal. Bahkan menyebut bunga 20% terlalu bagus jadi kenyataan pada program peminjaman Terra. Mereka menyamakannya dengan satu skema Ponzi yang akhirnya akan runtuh karena bobotnya sendiri.

Beberapa orang lainnya memperingatkan hal tersebut dapat menjatuhkan seluruh dunia cryptocurrency. Namun pendapat itu belum ada banyak bukti, dikutip dari Yahoo, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Melek Teknologi, NFT Jadi Metode Lain untuk Populerkan Karya Musisi Tanah Air

Tudingan ponzi juga diungkapkan oleh pengguna Twitter anonim yang cukup dikenal @AlgodTrading. Akun itu bertaruh dengan Do Kwon soal harga LUNA dan membandingkan proyek itu dengan skema Ponzi sebab memerlukan permintaan token untuk terus bertumbuh.

Pendiri dana lindung nilai crypto-quant Galois Capital, Kevin Zhou juga cukup vokal pada Do Kwon dan komunitas Terra. 

Dalam akun Twitternya, Galois mengunggah tweet mengkritik Terra, misalnya potensi ketidaksesuaian penawaran dan permintaan Luna dan UST dapat mengakibatkan kegagalan mekanisme menjaganya pada US$1.

 

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Exit mobile version