Big Data adalah sebuah ekosistem teknologi dan internet yang sedang berkembang. Mari kita bahas apa itu defenisi Big Data.
Apa Itu Big Data?
Defenisi Big Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar – baik terstruktur maupun tidak terstruktur – yang membanjiri bisnis setiap hari. Tapi bukan jumlah datanya yang penting.
Karena yang penting terbentuknya sebuah organisasi dengan data. Big data dapat menjadi penambahan wawasan yang mengarah pada keputusan yang lebih baik dan langkah bisnis strategis.
Baca Juga : Open Banking di Indonesia : Pengertian, Kondisi dan Potensi
Baca Juga : Nilai Outstanding Fintech Lending Meningkat Awal Tahun Ini
Penggunaan Big Data menjadi hal yang umum akhir-akhir ini oleh perusahaan untuk mengungguli perusahaan sejenis. Di sebagian besar industri, pesaing yang ada dan pendatang baru sama-sama akan menggunakan strategi yang merupakan dari data yang teranalisa untuk bersaing, berinovasi, dan menangkap nilai.
Big Data membantu organisasi untuk menciptakan peluang pertumbuhan baru dan kategori perusahaan yang sama sekali baru yang dapat menggabungkan dan menganalisis data industri.
Perusahaan-perusahaan ini memiliki banyak informasi tentang produk dan layanan, pembeli dan pemasok, preferensi konsumen yang dapat ditangkap dan dianalisis.
Sementara istilah Big Data relatif baru, tindakan mengumpulkan dan menyimpan informasi dalam jumlah besar untuk analisis akhirnya sudah sangat tua. Konsep ini mendapatkan momentum di awal 2000-an ketika analis industri Doug Laney mengartikulasikan definisi big data.
Tiga Pembagian Big Data
1. Volume
Organisasi mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk transaksi bisnis, media sosial, dan informasi dari sensor atau data mesin-ke-mesin. Di masa lalu, menyimpannya akan menjadi masalah – tetapi teknologi baru (seperti Hadoop) telah meringankan beban. Nama ‘Big Data’ sendiri terkait dengan ukuran yang sangat besar. Ukuran data memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan nilai dari data. Selain itu, apakah data tertentu benar-benar dapat menjadi sebagai Big Data atau tidak, bergantung pada volume data. Karenanya, ‘Volume’ adalah salah satu karakteristik yang perlu dipertimbangkan saat menangani ‘Big Data’.
2. Kecepatan
Data mengalir dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan harus tepat waktu. Tag RFID, sensor, dan pengukuran cerdas mendorong kebutuhan untuk menangani torrent data hampir secara real-time.
Istilah ‘kecepatan’ mengacu pada kecepatan pembuatan data. Seberapa cepat data yang terhasilkan dan terproses untuk memenuhi permintaan, menentukan potensi nyata dalam data.
Big Data Velocity berkaitan dengan kecepatan aliran data dari sumber seperti proses bisnis, log aplikasi, jaringan dan situs media sosial, sensor, perangkat seluler, dll. Aliran data sangat besar dan berkelanjutan.
3. Variasi
Data datang dalam semua jenis format – dari kumpulan data terstruktur data numerik dalam database tradisional hingga dokumen teks tidak terstruktur, email, video, audio, data ticker saham, dan transaksi keuangan.
Variasi mengacu pada sumber heterogen dan sifat data, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur. Selama hari-hari sebelumnya, spreadsheet dan database adalah satu-satunya sumber data yang dipertimbangkan oleh sebagian besar aplikasi.
Saat ini, data dalam bentuk email, foto, video, perangkat pemantauan, PDF, audio, dll juga dipertimbangkan dalam aplikasi analisis. Variasi data tidak terstruktur ini menimbulkan masalah tertentu untuk penyimpanan, penambangan, dan analisis data.
Penulis : Kontributor
Editor : Gemal A.N. Panggabean