Site icon Dunia Fintech

MENGENAL ISTILAH STARTUP TRIANGLE TEAM

MENGENAL ISTILAH STARTUP TRIANGLE TEAM

duniafintech.com – Membangun sebuah startup (perusahaan rintisan) tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak tantangan dan dinamika di depan. Jadi, keberhasilan sebuah startup digital bukan hanya berdasarkan satu sosok, namun kerjasama tim.

Anda bisa saja memulai membangun startup tanpa tim. Anda bisa mengusahakan semuanya sendiri dan bekerja keras untuk mewujudkan sebuah startup sebagai single fighter. Tapi ingat, bekerja membangun startup sendirian sebagai single fighter itu berat sekali.

Dave McClure dari 500 Startups mengatakan, setiap startup harus memiliki tim yang terdiri atas tiga orang yang mengemban peran hipster, hustler, dan hacker. Ketiga karakter inti ini biasa disebut sebagai The Startup Triangle Team. Seperti apa peran ketiganya?

Jangan anggap startup sebatas membangun sebuah teknologi baru sehingga Anda hanya akan fokus kepada teknologi. Di sinilah hustler dibutuhkan. Ia adalah seorang visioner dalam satu hal: jualan, ahli dalam bidang marketing dan bisnis. Ia memiliki tanggung jawab untuk pengembangan bisnis sebuah startup. Seorang hustler dituntut mampu menjual ide ke investor, melakukan pitching produk ke konsumen, membentuk networking hingga fokus pada masalah manajemen perusahaan. Tak heran, sebagian besar hustler adalah pimpinan atau CEO sebuah perusahaan sehingga ia menjadi bagian penting dari keberhasilan perusahaannya.

Pada hakikatnya, manusia itu lebih tertarik dengan sesuatu yang bersifat visual. Di sinilah peran seorang hipster. Hipster adalah istilah lain dari designer. Dengan kata lain, sebuah startup membutuhkan orang kreatif dan memiliki passion di bidang desain. Dalam konteks ini ialah hipster. Ia memahami bagaimana mencitrakan perusahaanmu sebagai sebuah brand yang menjanjikan. Kemampuan teknis lainnya yang diperlukan pada diri seorang hipster adalah mengemas tampilan website atau aplikasi brand lebih user friendly.

Tak kalah penting adalah hacker. Inilah orang yang berkutat dengan teknologi dari sebuah startup. Ia harus memiliki keterampilan dasar dunia programming atau coding. Seorang hacker juga senantiasa mengikuti perkembangan teknologi terkini. Satu lagi yang perlu dalam diri seorang hacker, yakni kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini diperlukan agar anggota tim yang lain dapat mengomunikasikan ide, gagasan, saran, kritik dan sebagainya kepada hacker serta sebaliknya demi kemajuan startup mereka. Terkadang sebuah startup memiliki talenta yang hebat dalam hal teknologi, tetapi acapkali sulit untuk diajak kerjasama dalam membangun produk. Sekali lagi, carilah hacker yang mau dan memiliki tekad kuat untuk bertumbuh dengan startup yang sedang dirintis.

Sebenarnya, ada beberapa perusahaan sukses hanya dengan mengandalkan solo founder. Namun, jarang sekali ada orang yang memiliki ketiga kemampuan tersebut sekaligus. Oleh karena itu, kehadiran hipster, hustler, dan hacker itu penting dalam membangun perusahaan digital, seperti startup.

Source: acerid.com

Written by: Sebastian Atmodjo

Exit mobile version