Site icon Dunia Fintech

Merdeka Finansial Bukan Hal Mustahil Jika Anda Lakukan Ini

Merdeka Finansial

Pixabay

DuniaFintech.com – Saat ini meraih merdeka finansial bukan lagi hal yang mustahil untuk semua orang. Siapa sih yang tidak ingin mengalaminya? Bisa hidup tanpa ada lagi beban dari cicilan hutang, tentunya sangat menyenangkan. Bekerja pun bukan lagi sekadar mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan tetapi hanya untuk menghabiskan waktu dan mengaktualisasi diri.

Akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa seseorang dikatakan merdeka finansial jika telah menikmati hasil investasi yang sudah ditanamkan. Jadi tidak perlu kerja keras lagi, tinggal tidur alias ‘merem’, uang otomatis mengalir ke kantong.

Bila hidup masih dirundung persoalan utang, kesulitan mengelola keuangan sehingga berapapun gaji yang diterima selalu merasa kurang, besar pasak daripada tiang, bahkan gaji cuma numpang lewat tanpa bekal investasi untuk masa depan, maka kamu dianggap belum merdeka finansial. Berikut ini adalah beberapa langkah tepat yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kemerdekaan finansial dengan lebih mudah.

1. Melunasi Semua Utang

Utang memang bikin tidur tidak nyenyak. Meski utang itu digunakan untuk kegiatan produktif, seperti modal usaha. Namun yang namanya utang, baik fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multiguna (KMG), maupun pinjaman online dan kartu kredit, tentu harus dibayar.

Memang terasa berat, namun jika dilakukan secara disiplin dengan menyisihkan uang dari gaji atau pendapatan usaha, pasti akan bebas dari lilitan utang tersebut. Idealnya porsi untuk mencicil utang sekitar 30% dari gaji, sehingga Anda dapat betul-betul menjadi orang yang merdeka finansial.

Baca Juga:

2. Melindungi Aset Berharga

Susun daftar aset-aset berharga, seperti rumah, mobil, motor, dan lainnya. Termasuk kesehatan atau nyawa Anda dan keluarga. Kemudian lindungi aset berharga tersebut dari berbagai risiko yang kemungkinan dapat terjadi sewaktu-waktu. Misalnya membeli asuransi kesehatan dan asuransi jiwa untuk pribadi dan keluarga.

Sementara untuk barang-barang berharga, contohnya asuransi rumah, asuransi kendaraan (asuransi mobil atau motor). Tentu saja hal ini akan menjadi pos pengeluaran dalam laporan keuangan bulanan. Untuk biaya asuransi di atas, porsinya 20% dari gaji. Masuk untuk anggaran masa depan. Pilih produk asuransi yang menawarkan fitur atau manfaat sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan Anda.

3. Investasi Dana Pensiun

Dari jatah 20% anggaran masa depan, bisa dibagi lagi, salah satunya untuk investasi. Anda bisa mencoba investasi di deposito, reksa dana, saham, peer to peer lending, surat utang negara, dana pensiun, tabungan pendidikan sampai investasi emas. Pilih produk investasi jangka panjang yang sesuai dengan karakteristik, apakah Anda termasuk orang yang berani mengambil risiko tinggi atau tidak. Tapi perlu diingat, investasi high risk, pasti high return. Dengan berinvestasi, kamu akan dapat menikmati hasilnya di masa depan.

4. Sisihkan Dana Darurat

Punya asuransi, investasi, tapi tidak punya dana darurat ibarat sayur tanpa garam. Dana darurat juga penting disiapkan untuk keperluan mendesak atau hal-hal tidak terduga. Contohnya kalau ada salah satu anggota keluarga sakit dan butuh uang tunai, Anda bisa mengambilnya dari anggaran dana darurat.

Anggarannya dimasukkan ke pos pengeluaran masa depan 20% dari gaji. Jumlah dana darurat paling aman, yakni 3-6 kali dari pengeluaran bulanan. Jika keuangan sudah lengkap dengan dana darurat, maka merdeka secara finansial dapat terwujud.

(DuniaFintech/VidiaHapsari)

Exit mobile version