duniafintech.com – Asosiasi strategi periklanan digital dunia, Mobile Marketing Association (MMA) mempublikasikan laporan perihal ekosistem advertising berbasis mobile di tahun 2019.
Bertajuk mobile ecosystem report 2019, laporan tersebut berisikan potensi periklanan digital Indonesia yang akan tumbuh secara signifikan. Dalam sesi tersebut, dijelaskan bahwa Indonesia akan menjadi negara ke-3 dengan pengguna smartphone terbesar di dunia pada tahun 2025.
Hal tersebut tercermin dalam laporan Global Web Index yang memperlihatkan jumlah akses internet yang tinggi di Indonesia. Tercatat, usia 16 hingga 64 tahun menghabiskan waktu sekitar 4 jam untuk mengakses internet melalui smartphone.
Perilaku warga negara Indonesia yang mempunyai waktu luang untuk sosial media, serta meningkatnya penggunaan smartphone membuat penetrasi mobile advertising dinilai menjanjikan. Hal tersebut menjadi landasan utama MMA dalam melancarkan strategi periklanan berbasis digital di Tanah Air.
Baca juga:
- Fintech P2P Lending Diproyeksikan Sumbang Rp100 Triliun Terhadap PDB di 2020
- Kolaborasi ICC dan Firma Blockchain untuk Proyek Perubahan Iklim
- OJK Terbitkan Peraturan Sinergi Perbankan Syariah
Optimalisasi Strategi Periklanan Digital ala MMA
Selain meningkatnya penggunaan ponsel pintar di Indonesia, faktor lain yang mendukung optimalisasi mobile advertising ialah tumbuhnya ekosistem terpadu dari beberapa platform, seperti e-commerce, pembayaran digital dan platform yang tersedia pada perangkat smartphone.
Konsumsi warga Indonesia secara mobile juga terhitung cukup merata dibandingkan negara lain. Di dalam negeri, penetras internet di wilayah perkotaan hingga pedesaan memiliki rasio yang cukup merata.
Jika meninjau dari transaksi pengguna smartphone di Indonesia, Euromonitor mengklaim kategori bahan pangan menjadi komoditas penyumbang terbanyak dalam transaksi, yakni mencapai 34%. Sementara itu, layanan produk makanan jadi menyusul dengan jumlah 18% serta jasa perjalanan dengan 14%.
Selanjutnya, konsumsi mobile gaming yang tinggi membuat potensi setiap pelaku industri kreatif mampu melakukan penetrasi di segmen tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan data yang dilansir InMobi dengan menyebutkan sebanyak 74% pemain game mobile berusia 20 tahun.
-Fauzan-