Site icon Dunia Fintech

Penting Banget! Ini Modus Penipuan Terbaru di Aplikasi M-Banking yang Bikin Dompet Kosong

Penting Banget! Ini Modus Penipuan Terbaru di Aplikasi M-Banking yang Bikin Dompet Kosong

Penting Banget! Ini Modus Penipuan Terbaru di Aplikasi M-Banking yang Bikin Dompet Kosong

JAKARTA, 27 Desember 2024 – Ada modus penipuan terbaru di aplikasi M-Banking meski Layanan Mobile Banking (m-Banking) semakin canggih dengan transformasinya menjadi aplikasi super. Tidak hanya mempermudah transaksi keuangan, aplikasi ini kini memungkinkan penggunanya melakukan investasi dan berbagai pembayaran lainnya. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat risiko yang perlu diwaspadai, seperti ancaman pencurian data dan pembobolan rekening.

Modus Penipuan Terbaru di Aplikasi M-Banking

Beberapa modus penipuan yang sering terjadi melalui m-Banking antara lain pencurian data pribadi dan phishing. Selain itu, terdapat modus impersonation, yaitu praktik di mana pelaku menyamar sebagai individu atau entitas tertentu, seperti perusahaan investasi, untuk menipu korban dan mencuri uang mereka.

Kasus Impersonation di Industri Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap adanya lebih dari 340 link penipuan yang menggunakan modus impersonation di bidang pasar modal, fintech, dan perusahaan lainnya. Platform Telegram mencatat temuan terbanyak, dengan lebih dari 100 link penipuan. Selain itu, modus ini juga ditemukan di WhatsApp (77 nomor), website (54 link), Instagram, dan platform digital lainnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan OJK, Frederica Widyasari Dewi, meminta pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) lebih proaktif melaporkan tindakan impersonation untuk mencegah kerugian konsumen.

“Jangan menunggu ada yang rugi,” ujar Frederica dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK beberapa waktu lalu.

Aduan Konsumen di Sektor Keuangan

Sepanjang 2024 hingga November, OJK menerima 31.099 aduan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK). Dari jumlah tersebut, 11.901 aduan terkait perbankan, 10.961 menyangkut fintech, 6.496 mengenai perusahaan pembiayaan, dan 1.322 terkait asuransi.

Tips Mencegah Kejahatan Digital Banking

Untuk menghindari menjadi korban kejahatan digital di sektor perbankan, OJK memberikan beberapa langkah preventif:

  1. Rahasiakan PIN dan kode akses: Jangan membagikan informasi ini kepada siapa pun.
  2. Simpan kode akses di tempat aman: Hindari mencatatnya di lokasi yang mudah diakses orang lain.
  3. Cermati transaksi sebelum konfirmasi: Pastikan detail transaksi sudah benar.
  4. Tunggu respon balik atas transaksi: Pastikan ada notifikasi sebelum melanjutkan.
  5. Periksa notifikasi transaksi: Tinjau isi pesan notifikasi dan laporkan segera jika ada aktivitas mencurigakan.
  6. Segera ganti PIN jika diketahui pihak lain.
  7. Laporkan kehilangan SIM Card: Segera hubungi bank jika SIM Card hilang atau dicuri.
  8. Waspada terhadap malware: Hindari aplikasi mencurigakan yang dapat mencuri data pribadi.
  9. Jangan gunakan jaringan publik untuk transaksi: Hindari melakukan transaksi di tempat umum seperti Wi-Fi gratis.
  10. Log out setelah transaksi selesai: Pastikan akun Anda aman setelah digunakan.
  11. Hapus data saat berganti perangkat: Pastikan semua data pribadi terhapus sebelum menjual atau memberikan ponsel Anda kepada orang lain.

Dengan langkah-langkah ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi melalui m-Banking tanpa mengorbankan keamanan data dan rekening mereka. Tetap waspada dan bijak dalam menggunakan layanan digital perbankan.

Exit mobile version