duniafintech.com – Mothercare toko perlengkapan bayi dan Ibu hamil terancam bangkrut. Dikabarkan, toko perlengkapan bayi ini tergulung dalam pusaran kelesuan ritel.
Baca juga : STARTUP FIRST TRAVEL STATUS TERKINI
Berdasarkan informasi dari The Telegraph, pada Senin (9/4/2018), peritel ini nampaknya tengah berupaya dan mengerahkan segala usaha demi menyelamatkan diri dari kebangkrutan melalui proses company voluntary arrangement (CVA). Terkait dengan permasalahan tersebut, Chief Executive Officer Mark Newton-Jones harus meletakkan jabatannya. Ia secara resmi digantikan oleh David Wood, seorang eksekutif untuk Kmart, department store asal Amerika Serikat.
Baca juga : BEBAS STOK BARANG MELALUI MISE?
Sekilas informasi mengenai CVA itu sendiri, dimana CVA lazim digunakan peritel yang terancam karam untuk mengurangi biaya sewa dengan pemilik pusat belanja. Jika proses CVA disetujui maka Mothercare terancam akan kehilangan sepertiga jumlah tokonya di Inggris.
Baca juga : ARTHAYANTRA PENASIHAT RENCANA KEUANGAN?
Untuk data saat ini, Mothercare memiliki 143 gerai di seantaro Negeri Big Ben. Terkait dengan permasalahan yang melanda bisnisnya, pihak Mothercare mengatakan bahwa hal tersebut tidak lepas dari memburuknya penjualan akhir tahun silam.
Saat ini, kami tengah berupaya mencari sumber pendanaan tambahan sebagai langkah penyelamatan bisnis,ujar Mothercare dalam pernyataan resminya.
Dilansir dari catatan Kompas.com, Mothercare menambah panjang daftar peritel yang terancam bangkrut di Inggris. Turbulensi bisnis ini tidak hanya menyerang Mothercare. Peritel lain di Inggris, seperti Toys R Us, Maplin, dan New Look, turut terombang-ambing dilanda permasalahan ritel. Salah satu contohnya dapat kita lihat, peritel pakaian New Look yang juga telah mengajukan CVA.
CVA adalah sebuah opsi kuat bagi kami, ungkap Executive Chairman New Look Alistair McGeorge.
Data untuk New Look sendiri, dimana New Look memiliki 594 toko di seluruh Inggris. Dengan CVA, sebanyak 60 toko berpotensi gulung tikar. Sebagai tambahan informasi data yang didapatkan, penjualan New Look selama 39 pekan hingga 23 Desember 2017 anjlok 6,3 persen menjadi 1,1 miliar Poundsterling dan perusahaan ritel tersebut harus menanggung rugi hingga 123,5 juta Poundsterling.
Written by : Dinda Luvita
Picture by : Pixabay.com