Site icon Dunia Fintech

Naik Ojek Online via Platform Anterin, Bisa Dapat Koin Crypto Loh!

Naik Ojek Online picture

duniafintech.com – Salah satu pelaku utama bisnis exchanger cryptocurrency global di Singapura, yaitu PT Maju Partners Indonesia atau Maju Exchange (MJex) beberapa hari lalu telah mengumumkan ekspansinya ke pasar Indonesia. Salah satu program mereka adalah bekerja sama dengan platform anterin, dimana naik ojek online via platform tersebut bisa mendapatkan koin crypto.

Aksi ekspansi tersebut diwujudkan dengan pelaksanaan Initial Coin Offering (ICO) tahap pertama pada 13 Mei 2019 dan ICO tahap dua pada 21 Mei 2019 lalu.

Dalam kedua tahap ICO tersebut, respon pasar Indonesia diklaim sangat bagus. Dalam sajian berita WartaEkonomi, CEO MJex, John Yu, mengatakan:

“Pada ICO tahap satu tercatat 30.000.000 koin IDLV yang kami tawarkan sold out (habis) dalam waktu 15 menit. Lalu di ICO kedua 30.000.000 koin lagi juga ludes hanya dalam waktu 18 menit. Kami sangat mengapresiasi respon yang sangat luar biasa ini.”

John menjelaskan, koin IDLV adalah uang crypto yang menunjukkan keanggotaan pemegangnya dalam ekosistem yang telah dibangun oleh MJex.

Baca

Koin IDLV memiliki banyak manfaat yang secara teknis menggabungkan teknologi blockchain yang sifatnya Peer-to-Peer (P2P) ke dalam ekosistem pasar Online-to-Offline (O2O) yang kini tengah berkembang pesat di Kawasan Asia, termasuk Indonesia.

John pun mengatakan:

“Kami telah membuat berbagai aliansi strategis dengan para pemain O2O di sini (Indonesia) untuk terus mengembangkan bisnis IDLV ke depan. Salah satunya dengan Anterin, di mana pelanggan  YANG naik ojek online Anterin nantinya bakal mendapat reward koin IDLV yang dapat digunakan pada aplikasi Anterin.”

Chief Executive Officer (CEO) sekaligus salah satu founder Anterin, Imron Hamzah, mengatakan bahwa konsep bisnisnya berbeda dengan konsep bisnis yang dijalankan Go-Jek dan Grab. Imron pun menyebut konsepnya dengan istilah transporting marketplace.

Baca

Menurut sajian berita WartaEkonomi, Imron mengatakan pada saat peluncuran aplikasi Anterin beberapa hari lalu:

“Kita bisa lihat masalah utama di bisnis ojol (ojek online) selama ini adalah soal tarif. Ini sering kali dikeluhkan baik oleh driver maupun juga penumpangnya. Karena konsep kami adalah marketplace, maka sifatnya adalah mempertemukan dua pihak itu untuk menyepakati harga secara bersama-sama, jadi lebih fair.”

Sekedar informasi, Anterin adalah aplikasi transportasi online baru yang menyediakan alternatif lain bagi masyarakat baik itu yang hendak mendaftar sebagai driver (pengemudi) maupun untuk masyarakat yang hendak menggunakan jasa transportasi (penumpang).

Dalam sajian berita Tribunnews, Imron pun menjelaskan, di dalam aplikasi Anterin menerapkan sistem ‘lelang’.

Soal sistem lelang yang diterapkan, Anterin menjadi satu-satunya aplikasi yang menjaga ‘transparansi harga’ antara pengemudi dan pengguna dengan harapan tidak ada yang dirugikan dari hal itu karena tarif ditentukan berdasarkan mekanisme pasar.

Imron pun mengatakan:

“Driver bebas menentukan harga per kilometer, sementara pengguna bebas memilih driver berdasarkan harga yang dimasukkan si driver, jenis kelamin, maupun armada yang digunakan.”

Baca

picture: pixabay.com

-Syofri Ardiyanto-

Exit mobile version