JAKARTA, duniafintech.com – NFT Donald Trump belakangan ini menjadi perbincangan para peminat kripto serta aset digital secara global.
Hal itu terjadi usai Trump, sag mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu muncul di koleksi non-fungible token (NFT).
Menariknya lagi, hanya berselang 12 jam sejak diluncurkan, koleksi NFT itu langsung ludes terjual.
Baca juga: Istilah dalam Crypto: Pengertian Altcoin hingga NFT
“Koleksi Kartu Donald Trump Digital Trading resmi ada di sini!” demikian Trump berkicau di dalam sebuah postingan pada akun Truth Social miliknya, baru-baru ini.
Berikut ini laporan selengkapnya, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/12/2022).
NFT Donald Trump Dihargai Rp1,54 Juta
Melangsir detikcom, terdapat sebanyak 45.000 koleksi NFT diluncurkan di blockchain Polygon yang masing-masing dihargai US$ 99 atau Rp1,54 juta (kurs Rp15.595).
Itu berarti, ada sekitar US$ 4,45 juta atau Rp 69,40 miliar yang dikantongi dari penjualan NFT Trump.
Adapun koleksi NFT yang disebut sebagai kartu perdagangan digital Trump itu menampilkan sosok Trump dalam berbagai kostum, mulai dari astronaut, koboi, hingga pahlawan super yang menembakkan sinar laser dari matanya.
Sebagai informasi, kartu digital ini diajukan oleh NFT INT. Menurut perusahaan itu, peluncuran tidak terkait kampanye kepresidenan Trump.
Mereka pun mengklaim bahwa pihaknya tidak dimiliki, dikelola, atau dikendalikan oleh Trump, perusahaannya, beserta afiliasinya.
Disampaikan perusahaan, Trump hanya dibayar berdasarkan lisensi untuk penggunaan nama dan kemiripannya.
Pemilik NFT ini pun dapat mengikuti undian dan memenangkan beberapa hadiah, termasuk pertemuan one-on-one di resor Mar-a-Lago serta main golf bareng Trump.
“Ini kartu edisi terbatas. Seseorang dapat membuat hadiah Natal yang luar biasa,” ucap Trump, dinukil dari BBC.
Dikatakan advokat, NFT adalah aset digital untuk barang koleksi. Di sisi lain, kritikus memperingatkan tentang risiko besar di pasar yang muncul dari dunia cryptocurrency.
Untuk diketahui, aktivitas pasar kripto sudah menurun pada tahun ini bersamaan dengan anjloknya mata uang kripto.
Baca juga: LINE NEXT Meluncurkan C2C Marketplace di Platform NFT Global DOSI
Sebuah laporan untuk Kongres AS tahun ini mencatat, penjualan NFT sudah digunakan untuk mengumpulkan kartu kredit hingga menjadi sasaran penipuan lainnya.
Kontroversi NFT Donald Trump
Langkah mantan Presiden AS Donald Trump yang baru-baru ini meluncurkan koleksi NFT itu nyatanya tidak terlepas dari kontroversi.
Pasalnya, ada pihak-pihak yang menduga bahwa karya seni digital Trump tersebut merupakan hasil dari mencuri gambar orang lain.
Bukan itu saja, pengumuman pengumpulan NFT Trump ini juga bikin berang banyak pendukung cryptocurrency.
Hal itu karena banyak orang berkomentar soal usaha terbaru Trump via media sosial. Situs web Trump pun mengatakan, kartu itu hanya dimaksudkan sebagai barang koleksi untuk kesenangan individu, bukan untuk sarana investasi.
Selain itu, siapa pun yang membeli 45 kartu NFT Trump “dijamin” tiket untuk menghadiri Makan Malam Gala dengan Trump di Florida Selatan dan orang tersebut akan mendapatkan 45 entri undian.
Dalam hal ini, satu-satunya hal yang diperlukan untuk membeli kartu NFT Trump, yakni alamat email dan orang bisa membeli dengan kartu kredit utama atau kripto.
Adapun Wrapped ethereum (WETH) disebutkan sebagai mata uang kripto yang diterima yang dapat dimanfaatkan orang untuk membeli Trump NFT.
Sekilas tentang NFT
Mengutip CNN Indonesia, NFT adalah token pada blockchain yang membuktikan kepemilikan aset digital untuk barang digital, seperti akta untuk sebuah rumah.
Diketahui, koleksi NFT pertama berasal dari tahun 2017, tetapi pasar NFT meledak tahun lalu lantaran gelombang spekulasi yang kuat mendorong harga naik ke level yang menakjubkan.
Adapun koleksi yang paling terkenal, The Bored Ape Yacht Club, diluncurkan dengan harga sekitar US$250 dan mencapai harga puncaknya awal tahun ini dengan harga US$400.000.
Menukil CNet, ketidakpastian ekonomi dan kenaikan suku bunga meredam geliat pasar NFT. Volume perdagangan di OpenSea pun hanya menghasilkan US$250 juta bulan lalu, tetapi US$2,5 miliar pada Mei.
Sekian ulasan tentang NFT Donald Trump yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Meta Luncurkan Fitur NFT, CEO Indodax : Awalnya Hanya Hype, Tapi NFT akan Jadi Lebih Berguna
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com