JAKARTA, 27 Desember 2024 – Jumlah bank tutup atau yang mengalami kebangkrutan di Indonesia telah mencapai 20 unit hingga akhir tahun 2024. Salah satu yang terbaru adalah PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Arfak Indonesia, yang secara resmi menghentikan operasionalnya pada 17 Desember 2024.
BPR Arfak Indonesia memiliki lokasi operasional di Manokwari, Provinsi Papua Barat; Sorong dan Aimas, Provinsi Papua Barat Daya, Provinsi Papua Barat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan pencabutan izin operasional bank tersebut secara resmi.
Proses Likuidasi dan Penjaminan oleh LPS
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah mempersiapkan langkah-langkah pembayaran klaim penjaminan simpanan nasabah serta pelaksanaan likuidasi BPR Arfak Indonesia. LPS menjamin bahwa dana simpanan nasabah akan dibayarkan sesuai peraturan yang berlaku.
Proses rekonsiliasi dan verifikasi data simpanan serta informasi lain dilakukan oleh LPS dengan batas waktu maksimal 90 hari kerja. Dana yang digunakan untuk pembayaran klaim berasal dari kas LPS.
Nasabah dapat memeriksa status simpanan mereka di kantor BPR Arfak Indonesia atau melalui situs web resmi LPS di www.lps.go.id setelah pengumuman pembayaran klaim dilakukan. Sementara itu, debitur tetap diwajibkan memenuhi kewajiban pembayaran cicilan atau pelunasan pinjaman dengan menghubungi Tim Likuidasi LPS di kantor bank tersebut.
Daftar Bank Tutup atau yang Gulung Tikar di Indonesia pada 2024
Berikut daftar 20 bank yang telah menghentikan operasionalnya hingga akhir 2024:
- BPR Wijaya Kusuma
- BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)
- BPR Usaha Madani Karya Mulia
- BPR Pasar Bhakti Sidoarjo
- BPR Purworejo
- BPR EDC Cash
- BPR Aceh Utara
- BPR Sembilan Mutiara
- BPR Bali Artha Anugrah
- BPRS Saka Dana Mulia
- BPR Dananta
- BPR Bank Jepara Artha
- BPR Lubuk Raya Mandiri
- BPR Sumber Artha Waru Agung
- BPR Nature Primadana Capital
- BPRS Kota Juang (Perseroda)
- BPR Duta Niaga
- BPR Pakan Rabaa
- BPR Kencana
- BPR Arfak Indonesia