duniafintech.com – Bencana bisa memiliki cakupan yang luas. Tak hanya karena faktor alam, bencana atau musibah juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lainnya, seperti ekonomi, sosial, politik, keamanan dan lain-lain. Di sinilah, Nurani Dunia menaruh kepedulian terhadap manajemen bencana (disaster management).
Yayasan Nurani Dunia adalah sebuah lembaga sosial nonpartisan bermula dari sebuah kepedulian para dosen dan wartawan yang melakukan peliputan kemanusiaan di Pulau Buton saat terjadi konflik di Maluku. Sejumlah akademisi dan wartawan bertekad menggalang kesadaran tentang perdamaian dan kemanusiaan. Upaya-upaya bantuan kemanusiaan dilakukan dengan cara kreatif, jujur, dan bertanggung jawab untuk membantu korban bencana alam maupun bencana sosial. Pemberian bantuan didasarkan pada prinsip kejujuran, adil, bertanggung jawab, nonpartisan, dan profesional.
Saat ini, Ketua Pembina Yayasan Nurani adalah DR. Laode M. Kamaluddin. Sementara itu, sosiolog Imam B. Prasodjo, Ph.D menjadi Ketua Pengurus yayasan ini. Selain itu, sejumlah figur publik lainnya turut mendukung di bagian Hubungan Masyarakat antara lain Gilang Ramadhan dan Shahnaz Haque.
Yayasan Nurani Dunia sudah menjalankan berbagai program kemanusiaan. Salah satunya adalah bertajuk “Membaca untuk Kawan dan Saya”. “Membaca untuk Kawan dan Saya” adalah tema yang diusung pada acara workshop latihan membaca dan bercerita yang dilakukan pada 5 April 2008. Kegiatan ini adalah rangkaian program Shoes for Good Readers kerjasama Yayasan Nurani Dunia dan Crock yang sudah dimulai sejak 4 Oktober 2007. Sebelumnya, dilakukan lomba membaca dan bercerita yang bertempat di SDN Pondok Kacang Barat 03 pada 1 Desember 2007.
Program lainnya bernama “Sejuta Bola, Sejuta Impian”. Alkisah, pada hari Minggu pagi, 10 Maret 2013, lapangan sepak bola Cigarut di kaki Gunung Bongkok, Purwakarta, sudah dipenuhi anak-anak berseragam klub sepak bola. Ada yang bewarna merah, kuning, biru dan abu-abu. Ada apa gerangan? Rupanya di pagi itu akan ada pertandingan persahabatan antarklub sepakbola Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Ada lima klub yang akan bertanding, yaitu klub dari Kampung Cigadog, Kampung Cidongkol, Kampung Cigarut, Kampung Bungursarang dan siswa SMPN Tegalwaru 3. Pesertanya mulai dari siwa SD Kelas 3 sampai siswa SMP.
Uniknya, setiap pertandingan ini hanya berlangsung dua kali sepuluh menit. Pertandingan berlangsung dari sekitar jam 11.00 hingga kurang lebih jam 14.00 bertepatan dengan turunnya hujan. Pertandingan persahabatan ini diadakan dalam rangka program “Gerakan Sejuta Bola untuk Anak Indonesia” yang merupakan program CSR dari PT Multistrada Arah Sarana, Tbk dan beberapa perusahaan lain bekerja sama dengan Kick Andy Foundation. Pada hari itu, PT Multistrada Arah Sarana, Tbk, manufaktur ban mobil Achilles dan ban sepeda motor Corsa, membagikan seratus bola pertama dari sejuta bola kepada sepuluh klub sepak bola anak dan remaja di Desa Cisarua.
Launching “Gerakan Sejuta Bola untuk Anak Indonesia” diadakan di acara Kick Andy, Metro TV pada tanggal 13 Maret 2013. Dalam acara ini, tiga orang relawan Yayasan Nurani Dunia, yaitu Ueng Suhaeli, Suharsono, dan Empit Nopana diwawancara oleh Andy F. Noya tentang pengalaman mereka membangun lapangan sepakbola secara gotong-royong di wilayah Purwakarta.
Secara garis besar, sebagian program yang dijalankan oleh Yayasan Nurani Dunia, baik yang sendiri maupun bersinergi dengan komunitas atau organisasi lainnya, berada dalam lingkup nasional. Masyarakat luas dapat berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan tersebut dengan menjadi donatur.
Source: nuranidunia.or.id
Written by: Sebastian Atmodjo