NUSA Finance adalah startup Indonesia yang berkomitmen untuk menghadirkan akses investasi dan keuangan digital yang inklusif, transparan, efisien.
Di tengah cepatnya perkembangan teknologi dan ekonomi digital, NUSA Finance, startup blockchain asal Indonesia, resmi menggandeng LISK, salah satu proyek global ternama di dunia Web3. Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi generasi muda untuk ikut ambil bagian dalam membangun masa depan keuangan digital Indonesia melalui investasi.
Kemitraan strategis antara NUSA dan LISK menjadi bukti bahwa teknologi blockchain bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi dalam negeri. Bersama LISK, NUSA Finance mengembangkan platform keuangan digital yang bisa diakses oleh siapa pun, termasuk anak muda yang ingin mulai berinvestasi menggunakan aset kripto.
“Di NUSA, kami percaya bahwa teknologi global harus bisa membawa dampak ke masyarakat lokal. Dukungan LISK terhadap NUSA Finance sejalan dengan visi kami membuat manfaat teknologi blockchain terasa lebih nyata dan berguna bagi masyarakat Indonesia, terutama anak-anak muda yang ingin berinvestasi,” ujar Marketing Lead NUSA Finance Zatalini Zahra.
LISK merupakan proyek blockchain global yang dikenal dengan teknologi interoperabilitas dan dukungannya terhadap pengembangan aplikasi Web3. Sementara NUSA Finance adalah startup keuangan asal Indonesia yang menghadirkan solusi berbasis DeFi. NUSA Finance fokus pada penyediaan layanan finansial digital yang mudah diakses dan transparan.
Nusa Finance x Lisk : Anak Muda Makin Melek Investasi
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip dari Kompas.id, investor individu saham di Indonesia didominasi oleh investor berusia kurang dari 40 tahun dengan persentase 54.42 persen. Di industri aset kripto sendiri, OJK mencatat jumlah investor kripto menembus angka 21,27 juta per September 2024. Sementara itu, di periode yang sama, Bappebti dan platform kripto lokal juga menemukan bahwa 60 persen investor kripto di Indonesia berada di rentang usia 18-30 tahun.
Hal ini sejalan dengan temuan survei Indonesia Millennial and Gen Z Report (IMGR) 2024, yang menyatakan bahwa 38% generasi milenial dan 41% Gen Z di Indonesia secara teratur menyusun anggaran keuangan bulanan, sementara 32% milenial dan 26% Gen Z menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan dan investasi. Data ini menunjukkan bahwa anak muda Indonesia semakin melek berinvestasi dan menjadikan manajemen keuangan sebagai prioritas.
Bersama dengan LISK, NUSA Finance menghadirkan platform investasi aset kripto yang memungkinkan pengguna mendapatkan APY dari aset kripto yang mereka miliki. Pengguna hanya perlu untuk menghubungkan wallet yang mereka miliki dengan platform NUSA Finance dan memilih aset yang ingin diinvestasikan.
Tidak hanya itu, pengguna juga dapat meminjamkan aset yang mereka miliki untuk mendapatkan aset lain sesuai dengan proporsi nilai yang dipinjamkan agar dapat semakin produktif berinvestasi di platform Web3 lainnya. Fitur ini diharapkan dapat semakin meningkatkan gairah masyarakat Indonesia, terutama anak muda untuk semakin giat berinvestasi, khususnya dengan memaksimalkan aset kripto yang mereka miliki.
“Kolaborasi antara Lisk dan NUSA Finance bertujuan untuk memberdayakan lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, agar aktif mengambil peran dalam ekonomi digital. Teknologi blockchain memiliki potensi besar dalam meningkatkan inklusi keuangan, menciptakan sistem yang lebih transparan, dan membuka akses terhadap berbagai peluang ekonomi baru,” tambah Ecosystem Lead (SEA) Lisk Alexis Low.
Jenis aset yang dapat diinvestasikan di NUSA Finance juga tidak terbatas pada aset-aset global populer seperti Bitcoin dan Ethereum saja. Tetapi juga mencakup aset bernilai stabil seperti Tether yang menggunakan dolar sebagai nilai acuannya atau IDRX, aset kripto bernilai stabil yang menggunakan rupiah dari Indonesia.
NUSA Finance dan LISK percaya kolaborasi proyek global dan lokal jadi langkah awal untuk bikin teknologi global benar-benar relevan dan berdampak lokal.