JAKARTA, duniafintech.com – Di antara beragam instrumen investasi yang bisa dipilih oleh investor, obligasi korporasi termasuk sebagai salah satu yang paling populer. Alasannya adalah obligasi merupakan salah satu instrumen investasi dengan pendapatan yang tetap, berisiko rendah, serta dipilih untuk meningkatkan pertumbuhan nilai dari portofolio investasi.
Investasi pun kini sudah luas untuk dipahami sebagai salah satu metode yang ampuh untuk melipatgandakan uang. Melalui investasi, yakni nilai dari modal yang ditanam akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, hal itu tergantung dari profil risiko dan tujuan berinvestasi, investor juga dapat memilih sendiri jenis produk atau instrumen investasinya.
Obligasi itu sendiri juga bisa dibagi ke dalam beberapa jenis, salah satunya adalah obligasi korporasi. Sebagai sebuah instrumen investasi surat utang yang diterbitkan perusahaan swasta nasional, tak terkecuali BUMD dan BUMN, obligasi jenis ini tentu bisa menjadi opsi investasi yang menjanjikan dengan keuntungan yang didapat dari bunga, tanpa perlu khawatir secara berlebihan dengan risikonya.
Meski begitu, ada juga beberapa hal yang penting untuk dipahami seputar produk investasi ini sebelum memutuskan untuk membelinya. Nah, agar Anda lebih yakin mengambil langkah untuk memasukkan obligasi ke portofolio investasi, ada baiknya untuk menganalisa terlebih dahulu.
Apa itu Obligasi Korporasi?
Sebelum membahas hal itu, ada baiknya untuk mengetahui tentang obligasi yang mana produk investasi satu ini adalah instrumen investasi efek dengan pendapatan tetap yang dipilih untuk memberikan pertumbuhan pada nilai investasi dengan stabil. Dibandingkan dengan saham, risiko dari produk investasi ini tentu jauh lebih stabil sehingga lebih cocok dipilih oleh investor dengan profil risiko sedang.
Berdasarkan penjelasan dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, obligasi dapat diartikan sebagai surat utang berjangka menengah maupun panjang yang bisa diperjualbelikan. Instrumen investasi ini berisi janji terkait pihak penerbitnya dalam membayar imbalan atau keuntungan dalam bentuk bunga atau kupon di periode tertentu, sekaligus membayar pokok utang di akhir periodenya.
Sementara, obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh BUMN, BUMD, ataupun perusahaan nasional yang berstatus swasta.
Penerbit dari salah satu jenis produk investasi ini akan membayar kembali pokok utang sekaligus dengan kupon bunganya ketika tanggal jatuh tempo pembayarannya telah tiba. Tingkat return atau imbal hasil dari jenis obligasi ini juga telah ditentukan lebih dulu, termasuk dengan jangka waktu berakhirnya.
Istilah Penting yang Harus Dipahami Investor
Ada beberapa istilah yang harus diketahui oleh investor mengenai produk investasi satu ini, antara lain:
- Face Value atau Nilai Nominal
Nilai pokok sebuah obligasi yang bakal diterima pemegang surat utang tersebut di saat obligasi telah berakhir atau tiba jatuh temponya.
- Interest Rate atau Kupon
Nilai bunga atau interest rate yang didapatkan pemegang obligasi. Pemberian bunga ini dilakukan secara berkala, dengan kelaziman pembayaran interest rate obligasi setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali.
- Maturity atau Jatuh Tempo
Tanggal saat pemegang obligasi bakal memperoleh pembayaran kembali atas nilai nominal atau pokok obligasi yang dipunyainya. Periode ini biasanya bervariasi antara 365 hari hingga di atas 5 tahun, tergantung dari ketentuan penerbit surat utang tersebut.
Perlu dipahami jika semakin lama masa jatuh tempo obligasi, risiko yang diberikannya akan menjadi lebih tinggi. Sebagai contoh, obligasi dengan masa jatuh tempo 1 tahun akan jauh lebih mudah diprediksi ketimbang obligasi dengan periode maturity hingga 5 tahun. Walaupun, semakin lama masa jatuh tempo sebuah obligasi, kupon atau bunganya juga akan menjadi lebih tinggi.
- Issuer atau Penerbit
Penerbit dari obligasi atau surat utang. Mengenali dan mengetahui penerbit obligasi termasuk sebagai faktor penting sebelum memutuskan untuk berinvestasi di instrumen tersebut. Alasannya karena investor jadi lebih mampu untuk mengukur risikonya, termasuk terkait kemungkinan penerbit tak mampu memenuhi kewajibannya membayar kupon ataupun nilai pokoknya secara tepat waktu saat masa jatuh temponya berakhir.
Daftar Obligasi Korporasi di Indonesia
- Adira Dinamika Multifinance.
- Indosat.
- Maybank.
- CIMB NIaga.
- Pertamina.
- BRI.
- PLN.
Itulah tadi informasi mengenai obligasi korporasi yang perlu Anda ketahui sebagai investor surat utang. Semoga bermanfaat.
Penulis: Kontributor / M. Raihan Muarif
Editor: Anju Mahendra