Site icon Dunia Fintech

Perkuat Ketahanan Keluarga, OJK Luncurkan Buku Saku Keuangan Bagi Calon Pengantin

ojk luncurkan buku saku keuangan untuk calon pengantin

JAKARTA, duniafintech.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan buku saku literasi keuangan bagi calon pengantin. Buku saku ini diluncurkan untuk memperkuat ketahanan keluarga melalui literasi keuangan.

Pasalnya, menurut Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara, masalah keuangan kerap kali menjadi pemicu utama perceraian di dalam negeri.

Untuk itu, agar mereka mampu mengelola dan mengambil keputusan keuangan yang tepat untuk mencapai hidup yang lebih sejahtera secara finansial, perlu digalakkan literasi keuangan bagi calon pengantin.

“Keluarga merupakan satu pilar perekonomian, di mana kesehatan keuangan keluarga akan memberikan pengaruh terhadap kesehatan keuangan negara secara keseluruhan,” katanya dalam Peluncuran SNLKI 2021-2025, Senin (20/12).

Dia menjelaskan, keluarga dengan tingkat ketahanan keuangan yang kuat akan lebih tahan terhadap permasalahan keluarga. Hal ini mengingat setiap tahunnya terjadi sekitar 400 ribu kasus perceraian di Indonesia.

Bahkan, Berdasarkan data Direktur Jenderal Peradilan Agama Mahkamah Agung tahun 2018, penyebab utama perceraian rumah tangga adalah faktor ekonomi, yakni sebesar 28,2%.

“Angka ini relatif sangat tinggi, oleh karena itu literasi keuangan keluarga menjadi sangat penting untuk menciptakan ketahanan keluarga, serta bisa menciptakan kebiasaan sehat anak-anak dalam mengelola keuangan,” ucapnya.

Adapun, buku saku literasi keuangan bagi calon pengantin ini akan melengkapi infrastruktur literasi keuangan yang ada. Buku saku ini disusun sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan bagi pasangan baru.

Buku saku dimaksud terdiri dari sembilan materi, yaitu: OJK dan waspada investasi ilegal, perbankan, pasar modal, perasuransian, pergadaian, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, perencanaan keuangan, dan financial technology pendanaan bersama.

Sebagai bentuk upaya diseminasi informasi, pada tanggal 14 Desember 2021 lalu buku saku ini telah disosialisasikan kepada 200 penghulu melalui kegiatan Training of Trainers

(ToT) yang bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia kepada pengurus KUA di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten. Ke depannya kegiatan serupa akan dilanjutkan kepada pemuka agama lainnya.

Meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia

Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di dalam negeri.

Tirta Segara mengatakan, SNLKI dimaksudkan agar dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat usai terdampak oleh pandemi Covid-19.

“Edukasi dan literasi keuangan merupakan kemampuan dasar yang penting dan wajib dimiliki setiap individu agar lebih melek dan cerdas berkeuangan sehingga pada akhirnya dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional,” tuturnya.

SNLKI 2021-2025 disusun berdasarkan tiga pilar yaitu Cakap Keuangan, Sikap dan Perilaku Keuangan yang Bijak, serta Akses Keuangan. Program Strategis dimaksud diperluas menjadi beberapa program inisiatif serta core action.

“Penyusunan SNLKI tahun 2021-2025 merupakan salah satu bentuk penyempurnaan dan penyegaran SNLKI tahun 2013 dan revisit 2017,” ujarnya.

Dia pun bilang, SNLKI 2021-2025 akan menjadi pedoman yang bersifat nasional bagi OJK, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), serta pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan program literasi dan edukasi keuangan.

“Sehingga, upaya peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia dapat dilakukan secara lebih sistematis, terstruktur dan terkoordinasi,” sambungnya.

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version