Site icon Dunia Fintech

OJK Optimis Modal Ventura Pulih, Target Rp18,18 Triliun

Strategi Investor Modal Ventura Makin Selektif, Apa Artinya bagi Startup?

Strategi Investor Modal Ventura Makin Selektif, Apa Artinya bagi Startup?

JAKARTA, 4 Oktober 2024 – Yakin akan modal ventura pulih, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tanggapan terkait penurunan kinerja pembiayaan modal ventura yang saat ini mengalami tren melemah. Data OJK menunjukkan bahwa pada Agustus 2024, pembiayaan modal ventura menyusut sebesar 9,03% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi Rp16,19 triliun.

Penurunan ini melanjutkan tren kontraksi yang sudah terjadi sejak Juli, ketika pembiayaan turun 10,67% dengan nilai Rp16,18 triliun, serta pada Juni 2024 yang juga mengalami penurunan sebesar 10,97% menjadi Rp16,22 triliun. OJK memperkirakan bahwa hingga akhir tahun, pembiayaan modal ventura bisa mencapai Rp18,18 triliun.

Target Modal Ventura Pulih

Meski melihat tren penurunan, Kepala Departemen Perizinan, Pemeriksaan Khusus, dan Pengendalian Kualitas Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, dan Lembaga Keuangan Mikro OJK, Edi Setijawan, belum menyebutkan akan ada penyesuaian terhadap target tersebut. “Biasanya, di kuartal IV terjadi peningkatan,” ujarnya.

Edi menjelaskan bahwa sesuai dengan peta jalan Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura (PMV), fase pertama pada periode 2024–2025 difokuskan pada penguatan dan konsolidasi.

OJK berharap para pelaku industri modal ventura memprioritaskan penguatan permodalan, tata kelola, manajemen risiko, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM). Mereka juga diharapkan memperkuat pemenuhan ekuitas minimum, meningkatkan fungsi manajemen risiko dan tata kelola, serta mengembangkan kompetensi SDM.

Dukungan OJK

Selama fase pertama ini, OJK turut mendukung industri modal ventura melalui penguatan regulasi, perizinan, pengawasan, serta peningkatan infrastruktur data dan sistem informasi. Penguatan ekosistem industri modal ventura juga diupayakan melalui peningkatan peran asosiasi, lembaga sertifikasi profesi, dan kerja sama dengan perusahaan asuransi atau lembaga penjaminan, sebagai bagian dari strategi penguatan manajemen risiko.

“Langkah-langkah ini tentunya membutuhkan fokus dari para pengelola, termasuk memperbaiki kualitas penyaluran atau penempatan investasi, serta meningkatkan literasi dan perlindungan konsumen,” lanjut Edi.

Pada fase kedua, yang berlangsung dari 2026 hingga 2028, OJK berharap industri modal ventura dapat melakukan ekspansi secara besar-besaran. Selain itu, diharapkan bahwa perusahaan modal ventura dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk menjangkau segmen generasi milenial dan Z, yang umumnya berfokus pada usaha rintisan (startup) skala UMKM dan sangat familiar dengan teknologi digital.

Exit mobile version