Site icon Dunia Fintech

OJK: Potensi Sumber Green Ekonomi Lewat Maggot Capai Rp6,39 Triliun

green ekonomi

JAKARTA, duniafintech.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi DKI Jakarta telah menginisiasi gerakan mendukung ekonomi hijau atau green ekonomi.

Gerakan tersebut digalakan melalui program “Biokonversi Sampah Organik Menggunakan Lalat Black Soldier Fly”, di mana salah satu lokasi pilot project-nya juga berada di kompleks Yayasan Pondok Karya Pembangunan.

Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, potensi sumber green ekonomi melalui pemanfaatan maggot atau larva Lalat Black Soldier Fly ini dapat mencapai hingga triliunan rupiah per tahun.

Tak hanya itu, jika digarap secara optimal maka program budidaya maggot ini dapat menyerap hingga jutaan tenaga kerja.

“Potensi ekonomi budidaya maggot hidup secara keseluruhan mencapai Rp6,39 triliun per tahun dan dapat menyerap SDM sebanyak 1,53 juta orang,” katanya dalam peresmian Bank Wakaf Mikro Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan di Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (24/3).

Dia mengungkapkan, program ini diharapkan dapat menjadi upaya mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru sekaligus menjadi solusi green economy atas permasalahan sampah yang berdampak pada penurunan emisi gas-gas rumah kaca seperti methane.

Menurutnya, seluruh hasil produksi dan produk sampingan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan seperti unggas, ikan, dan burung, serta pupuk organik.

Di samping itu, program biokonversi sampah organik ini sangat mudah dan murah serta aman dari sisi kesehatan, sebab biokonversi organik ini tidak menularkan bakteri kepada manusia.

“Implementasi program biokonversi sampah organik sangat mudah dan murah serta tidak menularkan bakteri pada manusia,” ucapnya.

Wimboh berharap berbagai manfaat yang dihasilkan melalui program “Biokonversi Sampah Organik Menggunakan Lalat Black Soldier Fly” ini sebagai wujud nyata aplikasi ekonomi hijau yang ramah lingkungan di wilayah perkotaan.

Dia pun berharap ke depannya program ini dapat terus dikembangkan oleh TPAKD DKI Jakarta di lokasi lainnya di DKI Jakarta, bahkan dicontoh oleh kota-kota metropolis lainnya.

Menurutnya, program ini dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di perkotaan. Sebab, dengan lahan yang terbatas budidaya lalat Black Soldier Fly tetap dapat dibiakkan.

“Semoga kehadiran Bank Wakaf Mikro Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan di Ciracas dan juga pilot project “Biokonversi Sampah Organik Menggunakan Lalat Black Soldier Fly” ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas di sekitar pesantren dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” tuturnya.

Untuk kontinyuitas pengembangan dan pembinaan UMKM dan masyarakat, OJK berharap keberhasilan BWM ini dapat mendorong minat para donatur maupun calon donatur agar dapat menyediakan donasi pendirian BWM baru yang tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya yang berada di sekitar pesantren.

Penulis: Nanda Aria

Admin: Panji A Syuhada

Exit mobile version