DuniaFintech.com – Penyelenggara jasa sistem pembayaran elektronik OVO kembali menyasar penjual di pasar tradisional. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perluasan penetrasi yang dilakukan salah satu startup kategori unicorn tersebut.
Dengan menyasar Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara, diharapkan pemanfaatan layanan digital juga dapat dirasakan oleh pelaku pasar tradisional. Hal senada disampaikan oleh Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra.
Karaniya mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan inisiatif dalam mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Ia menjabarkan berbagai cara, seperti edukasi berkala, mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan teknologi tanpa sentuhan agar tetap menjaga protokol kesehatan.
“Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen OVO dalam mendukung inisiatif Digitalisasi Pasar Tradisional,”
Karaniya berharap pelanggan dan penjual mampu bertransaksi secara aman tanpa perlu melakukan kontak langsung di tengah pandemi. Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah untuk terus mendorong pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga:
- ModalSaham Kembangkan Lini Bisnis Baru Untuk Bantu UKM dan Startup Go Digital
- Bintang Media Sosial TikTok Ini Masuki Ranah Bitcoin
- Cair Hanya 15 Menit, Pinjaman Online Terpercaya Ini Bisa Berikan Dana Hingga 10 Juta
OVO Jangkau Transaksi Pasar Tradisional
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan pandangannya tentang pasar tradisional yang masih menjadi tempat utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan belanja harian. Ia pun mengapresiasi inisiatif OVO dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat di masa pandemi.
“Jangan sampai pasar tradisional malah menjadi lokasi yang berpotensi menyebarkan virus. Maka dari itu, saya mendukung langkah OVO untuk mendigitalisasi Pasar Bersehati yang merupakan pasar terbesar di Kota Manado ini,”
Jerry melihat pentingnya transaksi tanpa sentuhan melalui perangjat daring. Selain itu, ia mendukung adanya program transaksi non-tunai. Ia berharap mobilitas dan aktivitas pasar akan beradaptasi.
“Selain membantu meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan, digitalisasi pasar juga akan mengubah dan merevitalisasi sistem interaksi masyarakat di pasar tanpa meninggalkan penunjang infrastruktur ekonomi,”
DuniaFintech/Fauzan