Site icon Dunia Fintech

P2P Lending 360Kredi Cari Jalan Keluar, Incar Profit Perdana Tahun ini

P2P Lending 360Kredi Cari Jalan Keluar, Incar Profit Perdana Tahun ini

P2P Lending 360Kredi Cari Jalan Keluar, Incar Profit Perdana Tahun ini

JAKARTA, 9 Oktober 2024 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan mempertimbangkan masyarakat segmen unbanked. Diketahui, unbanked merujuk pada individu dewasa yang tidak memiliki rekening bank.

Dengan adopsi teknologi digital, bisnis dapat menawarkan berbagai metode pembayaran yang mudah diakses oleh semua kalangan masyarakat.

OJK diharapkan mengkaji ulang rencana kebijakan, sebelum mengimplementasikan pemangkasan bunga atau nilai manfaat ekonomi pinjaman online (pinjol) tahun depan.

OJK  Diyakini Perluas Pelayanan

Menurut Chief Executive Officer (CEO) 360Kredi Kuseryansyah mengatakan, pihaknya meyakini OJK dan pemerintah sangat berkepentingan agar segmen unbanked dapat semakin luas terlayani dan inklusi keuangan semakin meningkat.

“Tentu kami berharap hal-tersebut [pemangkasan suku bunga jadi lebih kecil] menjadi pertimbangan bagi OJK [ditunda] untuk menguatkan kinerja platform dan memberi ruang gerak beroperasi dengan manfaat ekonomi yang saat ini berjalan lebih lama,” kata Kuseryansyah.

Platform fintech P2P lending ini kata Kuseryansyah memiliki misi mulia dan inklusif dalam memberikan layanan pinjaman alternatif kepada pengguna pertama.

Segmen UMKM Berada di Tahap Awal Pertumbuhan

Untuk itu, segmen UMKM yang berada di tahap awal pertumbuhan yang karakteristiknya secara umum memiliki risiko yang lebih tinggi atau unbanked membutuhkan pengenaan premi risiko yang wajar.

“Menjaga agar kalangan muda dan UMKM tetap terakses alternatif pinjaman akan membantu mereka, termasuk dalam mendukung usaha produktif UMKM.

Lebih jauh hal ini akan menjadi kontributor penting bagi pertumbuhan kredit nasional, termasuk bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya.

Ditinjau dari sisi industri, Kuseryansyah menjelaskan penyelenggara P2P ini termasuk masih dalam tahap awal, di mana rata-rata baru 4 tahun memperoleh izin OJK.

Untuk itu, di tahap awal ini industri harus beroperasi dengan skala usaha tertentu agar semakin efisien, profit dan mampu menjaga ekuitas yang dipersyaratkan OJK sesuai tahapan yang diberikan.

Batas Pinjaman Maksimal Dikaji Ulang

Batas maksimum manfaat ekonomi pinjaman online untuk pendanaan sektor produktif mulai 1 Januari 2026 nanti akan menjadi 0,067% per hari kalender.

Dari mulanya 0,1% yang berlaku sejak 1 Januari 2024. Sementara itu, batas maksimum manfaat ekonomi untuk pendanaan sektor konsumtif yang sejak 1 Januari 2024 sebesar 0,3%.

Dari angka tersebut bergeser menjadi 0,2% per hari kalender mulai 1 Januari 2025, kemudian menjadi 0,1% per hari kalender mulai 1 Januari 2026.

P2P Lending 360Kredi Bidik Profit Perdana

Kuseryansyah menjelaskan terdapat 3 pilar penting yang membuat fintech P2P lending berhasil mencetak profit.

Tiga pilar tersebut adalah pertumbuhan pencairan dana pinjaman, keandalan proses bisnis, dan efisiensi biaya di ekosistem pendukung.

Kuseryansyah mengatakan apabila 3 pilar ini dijaga maka tren positif peningkatan laba industri P2P lending sebesar Rp656,80 miliar pada Agustus 2024 bisa dijaga sampai akhir tahun.

“Berusaha secara disiplin dalam mengelola 3 pilar di atas kami yakin bahwa profitabilitas dapat dipertahankan hingga akhir tahun 2024, dan tahun ini akan menjadi tahun pertama bagi 360Kredi mencatatkan profit,” kata Kuseryansyah.

Adapun untuk mendukung peningkatan pencairan dana pinjaman, Kuseryansyah mengatakan pihaknya harus terus melakukan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dana.

Apalagi, segmentasi pengguna dana 360Kredi adalah mereka yang masuk dalam kategori pengguna pinjaman pertama atau unbanked dengan profil risiko lebih tinggi.

Jika dibandingkan dengan pengguna yang telah terakses pinjaman bank.

Exit mobile version