duniafintech.com – Layanan jasa pinjaman dana langsung berbasis internet, atau fintech P2P Lending disebut masih menjadi konsumsi terlaris pengguna fintech di Indonesia. Hal ini disampaikan pakar ekonomi digital lembaga riset INDEF, Nailul Huda. Ia mengatakan, sistem pinjaman dana berbasis teknologi ini akan menjadi layanan keuangan yang paling laris di Tanah Air.
“Fintech P2P lending akan menjadi yang terdepan setelah fintech pembayaran. pertumbuhannya sangat pesat,”
Baca juga: Pengamat: Indeks Pembangunan Manusia Pengaruhi Perkembangan Fintech di Indonesia
Huda menambahkan, sistem pinjaman dana tersebut tengah menjadi incaran beberapa layanan teknologi keuangan dari klaster lain.
“Bahkan fintech pembayaran juga sudah merambah ke bisnis P2P lending dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan yang juga bergerak di bidang P2P lending,”
Baca juga: INDEF: Potensi dan Prospek Fintech Semakin Besar di Indonesia
Performa Fintech P2P Lending Akan Terus Meningkat
Huda pun merasa optimis akan lini bisnis fintech P2P lending yang terus meningkat di Indonesia.
“Bisnis ini (P2P lending) yang akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan,”
Diketahui sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis hasil transaksi dari fintech P2P lending. Dalam rilisnya per Mei 2019, OJK melaporkan transaksi pinjaman dana online ini telah menyentuh Rp41,04 triliun. Jumlah tersebut diperoleh dari 8,7 juta debitur dengan persentase kenaikan sebesar 100,72% terhitung dari tahun 2018.
-Fauzan-