DuniaFintech.com – Layanan infrastruktur teknologi cloud computing menjadi tren yang diadaptasi setiap pelaku industri yang ingin bersaing di revolusi 4.0. Sebagai teknologi yang mampu mengatur, mengelola dan memangkas biaya dan aktivitas perusahaan, teknologi tersebut juga mengalami peningkatan dalam hal penjualan.
Menurut Canalys, pasar cloud computing telah melipat-gandakan pendapatannya selama 3 tahun terakhir. Hal ini membuat pembukuan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.
Pada kuartal pertama 2016, total pendapatan pasar mencapai sekitar USD 8 miliar. Selanjutnya dalam 2 tahun berikutnya, volume pasar bertumbuh 2 kali lipat. Dan hanya dalam waktu 3 tahun mencapai USD 24,1 miliar pada kuartal pertama 2019.
Pertumbuhan layanan infrastruktur cloud didasari oleh meningkatnya permintaan akan informasi dan penyimpanan data. Teknologi tersebut memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengakses informasi melalui koneksi internet. Alih-alih menyimpan informasi di satu perangkat, pengguna dapat mengakses informasi dari perangkat apa pun dengan koneksi internet.
Baca juga:
- Cara Cepat Kaya untuk Kaum Milenial di Era Digital, Lakukan Perubahan Ini
- Game Penghasil Saldo Gopay, Ini Dia Daftar Game yang Legit
- Danamerdeka, Kembangkan Usaha Anda dengan Mudah
Permintaan Pasar Akan Infrastruktur Cloud Computing
Raksasa teknologi sedang memasuki industri yang menguntungkan dan berkelanjutan. Laporan kuartal pertama Alibaba untuk tahun 2020 menunjukkan pengembangan bisnis cloudnya sebesar 66% dari tahun ke tahun. Segmen ini menjadi bisnis dengan petumbuhan yang cepat.
Dalam besaran keuntungan komersil, cloud computing menempati urutan kedua setelah inti usaha dari bisnis Alibaba, yakni e-commerce yang dinilai merujuk ke arah masa depan perusahaan.
Saat ini, pengembang infrastruktur cloud asal Amerika Serikat, Amazon Web Services menjadi pesaing utama Alibaba. AWS menjadi pemimpin di pasar teknologi tersebut dengan pangsa pasar sebesar 33% di seluruh dunia. Alibaba dan IBM sama-sama bersaing ketat dengan persentase perolehan perbedaan sebanyak 1%, yakni Alibaba sebanyak 6% dan IBM sebanyak 5%.
Meski pun Alibaba mendominasi pasar Asia dan mengincar dominasi di berbagai wilayah, Amazon tetap menjadi pemain utama dalam industri cloud di level mancanegara.
DuniaFintech/Fauzan