Site icon Dunia Fintech

Pasar Keuangan Indonesia Cuma Ngantor Tiga Hari Aja Nih, Antara Santai dan Waspada

Pasar Keuangan Indonesia Cuma Ngantor Tiga Hari Aja Nih, Antara Santai dan Waspada

Pasar Keuangan Indonesia Cuma Ngantor Tiga Hari Aja Nih, Antara Santai dan Waspada

JAKARTA, 23 Desember 2024 – Perdagangan di pasar keuangan Indonesia pekan ini akan berlangsung singkat, hanya tiga hari, yakni pada Senin, Selasa, dan Jumat. Hal ini dikarenakan adanya libur Natal serta cuti bersama yang jatuh pada Rabu dan Kamis.

Minimnya aktivitas ini juga disebabkan oleh terbatasnya sentimen dari data ekonomi domestik maupun global. Terlebih, pasar keuangan Amerika Serikat (AS) juga akan meliburkan diri dalam rangka perayaan Natal 2024.

Namun demikian, beberapa agenda penting tetap patut diperhatikan oleh pelaku pasar, seperti rilis data final pertumbuhan ekonomi Inggris kuartal III-2024, data uang beredar M2 Indonesia pada November 2024, serta data klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir 21 Desember 2024.

Indonesia: Fokus pada Data Uang Beredar

Dari dalam negeri, data mengenai jumlah uang beredar (M2) untuk November 2024 akan dirilis oleh Bank Indonesia (BI) pada Senin. Pada Oktober 2024, jumlah uang beredar M2 tercatat sebesar Rp9.078,5 triliun, mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 6,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 7,2% (yoy).

Menurut BI, perlambatan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,1% (yoy) serta uang kuasi yang tumbuh 4,2% (yoy). Faktor lain yang memengaruhi adalah perkembangan penyaluran kredit yang tumbuh 10,4% (yoy) pada Oktober 2024 serta tagihan bersih terhadap Pemerintah Pusat (Pempus) yang mengalami kontraksi 0,1% (yoy).

Pergerakan pasar keuangan Indonesia pada pekan depan diprediksi akan stabil, seiring minimnya sentimen pasar dan terbatasnya hari perdagangan.

Amerika Serikat: Data Kepercayaan Konsumen dan Klaim Pengangguran

Dari AS, pelaku pasar akan mencermati dua data utama. Pertama, data indeks kepercayaan konsumen (IKK) dari Conference Board (CB) untuk Desember 2024 yang dijadwalkan rilis pada Senin. Konsensus pasar memperkirakan IKK akan naik ke level 113 dari 111,7 pada bulan sebelumnya, mencerminkan peningkatan optimisme konsumen.

Selain itu, data klaim pengangguran mingguan untuk periode yang berakhir 21 Desember 2024 juga menjadi sorotan. Angka klaim diperkirakan turun menjadi 218.000 dari 220.000 pekan sebelumnya, yang menandakan pemulihan pasar tenaga kerja AS. Meski demikian, tren ini dapat memengaruhi kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), yang saat ini masih bersikap hati-hati dalam menurunkan suku bunga acuan.

Inggris: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024

Dari Inggris, data final pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 akan dirilis pada Senin. Berdasarkan konsensus pasar, produk domestik bruto (PDB) Inggris diperkirakan tumbuh 1% secara tahunan (yoy), dengan sedikit penurunan secara kuartalan.

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Inggris tercatat 0,1%, lebih rendah dari ekspektasi sebesar 0,2%. Kondisi ini dipengaruhi oleh lemahnya produksi industri pada Oktober lalu, yang turut membebani laju ekspansi ekonomi negara tersebut.

Jepang: Data Pengangguran dan Penjualan Ritel

Di Jepang, pasar akan mencermati data tingkat pengangguran untuk November 2024, yang diperkirakan tetap stabil di 2,5%. Namun, data penjualan ritel diproyeksikan melambat menjadi 1,3% (yoy) dibandingkan 1,6% pada Oktober 2024.

Exit mobile version