duniafintech.com – Perusahaan otomotif Swedia, Volvo bergabung dengan jaringan blockchain bernama The Responsible Sourcing Blockchain Network (RSBN), sebuah jaringan yang berfokus kepada hak asasi dan perlindungan rantai pasok mineral.
Pada proyek kali ini, RSBN mengajak Volvo untuk terlibat dalam rantai pasok zat kimia, Kobalt. Nantinya, proyek ini ditujukan untuk mengawasi produksi Kobalt secara real-time berbasiskan komputerisasi yang akan dimulai pada 2020.
Volvo menjadi pihak terbaru yang bergabung dalam proyek ini. Sebelumnya RSBN juga mengajak perusahaan otomotif seperti Ford dan Volkswagen. Selain itu, pengembang bahan kimia seperti LG Chem serta perusahaan tambang Huayou Cobalt juga akan menjadi bagian dari proyek berbasis teknologi tersebut.
Baca juga:
- Menghadapi Revolusi Industri 4.0 untuk Para UMKM? Berikut Kata Sandiaga Uno
- Uang Non Tunai Menjadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi
- 10 Aplikasi Fintech yang Sering Digunakan Orang Indonesia
- Soal Perbankan dan Fintech, Bank Indonesia Contohkan Tiongkok
- INDONESIA FINTECH SHOW 2019 – Jendela Perkembangan Industri Fintech di Indonesia
Volvo Gabung Blockchain untuk Standarisasi Tambang Mineral
Volvo menjadi bagian dari jaringan blockchain RSBN sebagai pihak yang mewakili otomotif. Diketahi terdapat 3 sektor perusahaan yang menjadi bagian dari proyek ini, yakni teknologi, pertambangan dan juga otomotif.
RSBN dan mitranya membangun jaringan blockchain secara industrial untuk melacak produksi mineral yang tetap memperhatikan proeses etika dari awal proses penambangan hingga tahapan akhir.
Proyek ini juga akan menjadi basis penilaian RCS Global, sebuah firma yang menentukan standarisasi rantai pasokan serta penghubung pasar dan stakeholder atas urusan pengadaan (sourcing).
Ada pun penilaian RCS tersebut akan diberikan kepada organisasi kerja sama dan pembangunan ekonomi (OECD) beserta pelaku industri lainnya. Di musim semi nanti, Volvo akan menjadi perusahaan pertama dalam konsorsium yang melakukan rekomendasi RSBN untuk menjadi bagian dari rantai pasokan LG Chem.
Volvo juga akan memanfaatkan teknologi RSBN untuk melacak mineral yang terkandung pada baterai produk kendaraan listrinknya, seperti Lithium dan Nickel.
-Fauzan-