JAKARTA – Buy saham BNI. Laba bersih sebesar 3,8% berhasil diperoleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Hingga semester pertama 2024 pada periode yang sama, BNI tercatat berhasil menaikkan laba bersih menjadi Rp10,69 triliun.
Dari segi penyaluran kredit BBNI juga mengalami pertumbuhan sebesar 11% menjadi Rp726,98 triliun.
Dengan demikian, ada penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) yang sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit nilainya mencapai 50 basis poin menjadi 2%.
Pada semester pertama 2024, dari segi Net Interest Margin (NIM) BBNI berhasil mencatat adanya kestabilan di level 4%.
Sehingga, total aset yang berhasil mengalami peningkatan secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 4,6% menjadi Rp1.072,45 triliun.
Menariknya, kenaikan juga berhasil diraih dari sektor Dana Pihak Ketiga (DPK) yang turut mengalami pertumbuhan sebesar 1% menjadi Rp772,32 triliun.
Buy Saham BNI, Kinerja Dorong Sentimen Positif
Berkat ketekunan BNI dalam mengelola laba menyebabkan kinerja impresif BNI mendapatkan sentimen positif dari kalangan analis.
Analis memberikan rekomendasi BUY terhadap saham BBNI.
Terdapat dua analis asing, yakni Yuanta Investment dan Autonomous Research.
Kedua analis tersebut memberikan rekomendasi BUY setelah rilis kinerja keuangan BBNI pada kuartal kedua 2024.
Mayoritas analis berdasarkan survey yang dilakukan Bloomberg, mayoritas tetap memberikan rekomendasi BUY.
Dari 36 analis yang mengulas saham BBNI, sebanyak 32 analis atau 89% di antaranya merekomendasikan BUY.
Tak ada satu pun analis yang memberikan rekomendasi SELL.
Rekomendasi juga diberikan Buana Capital Sekuritas dengan target harga di level Rp6.300 per saham.
Analis Buana Capital Sekuritas, James Stanley Widjaja mengatakan, pemberian rekomendasi tersebut berdasarkan proyeksi Earnings Per Share (EPS) BBNI.
Pihaknya menilai, proyeksi EPS untuk FY24E/FY25E sebesar -5,5%/-2,1% disesuaikan.
Hal itu disebabkan karena penurunan NIM.
Meskipun kata James ada peningkatan pertumbuhan pinjaman dan penurunan cost of credit (CoC).
Dari rekomendasi tersebut tersirat valuasi Price to Book Value (PBV) yang wajar sebesar 1,3x (FY25).
“BBNI diperdagangkan dengan valuasi P/Bk 1,1x untuk FY25,” pungkasnya.
Berbeda dengan Buana Capital, Ciptadana menaikkan target harga untuk BBNI menjadi Rp6.700 per saham dari sebelumnya Rp6.100 per saham.
Analis Ciptadana Sekuritas, Erni Marsella Siahaan, CFA menilai target harga ini menyiratkan PBV sebesar 1,4x (2025F).
Dengan mengacu pada hasil kinerja 1H24, maka Ciptadana optimis mampu mempertahankan proyeksi laba untuk 2024-26F.
Ciptadana juga membuat kebijakan dengan mengubah basis valuasi ke 2025F.
Sehingga target harga yang dihasilkan lebih tinggi di Rp6.700 per saham.
Saham BNI Melemah
Berdasarkan pada penutupan perdagangan, saham BBNI terpantau mengalami pelemahan dan ditutup di 25 poin ke level Rp5.359 per saham.
Meskipun demikian, mayoritas analis yang disurvei masih merekomendasikan BUY,
sementara sisanya menyarankan HOLD.
Harga saham BBNI untuk 12 bulan kedepan ditargetkan berada di level Rp6.091 per saham.
Hal itu mencerminkan adanya potensi keuntungan lebih dari 10%.