Site icon Dunia Fintech

Pembayaran Digital di Arab Saudi Naik 75% di Tengah Pandemi

pembayaran digital

DuniaFintech.com – Pandemi yang berlangsung telah menyebabkan aktivitas online meningkat pesat. Tidak hanya pembelajaran sekolah dan aktivitas kantor, berbelanja hingga melakukan pembayaran kini semakin banyak dilakukan dengan cara digital. Salah satu negara yang merasakan langsung peningkatan digital payment akibat pandemi adalah Arab Saudi.

Transaksi pembayaran digital di negara tersebut dikabarkan melonjak hingga 75 persen pada tahun 2020 karena konsumen Saudi melakukan belanja online selama pandemi virus corona (COVID-19). Sementara itu penarikan tunai dari ATM dan titik pembayaran lainnya turun 30 persen selama periode yang sama.

Transaksi Melalui PoS Alami Kenaikan Pesat

Point of Sale (PoS) mengacu pada tempat di mana pelanggan dapat melakukan pembayaran untuk barang atau jasa. Ini bisa berupa kartu kredit di toko pakaian, pembayaran digital di kedai kopi, atau melalui aplikasi pengiriman makanan. 

Baca Juga:

Dilansir dari Arab News, Talat Zaki Hafiz, ekonom dan sekretaris jenderal media dan komite kesadaran perbankan untuk bank-bank Saudi, mengatakan, “Jumlah total operasi PoS pada tahun 2020 berjumlah sekitar 2,8 miliar, meningkat 75 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.”

Nilai operasinya berjumlah sekitar SR349 miliar ($93,7 miliar), meningkat hampir 24,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Akibatnya, jumlah perangkat PoS yang beroperasi di Arab Saudi meningkat tajam pada akhir tahun 2020 menjadi lebih dari 700.000, meningkat sekitar 70 persen sejak awal tahun.

Ketika konsumen beralih ke pembayaran cashless online dan digital selama pandemi, jumlah penarikan tunai yang dilakukan pada tahun 2020 di seluruh Arab Saudi turun lebih dari 318 juta, atau sekitar 30 persen year-on-year.

“Statistik dan indeks ini mengkonfirmasi peningkatan dan permintaan yang stabil oleh masyarakat dan bisnis untuk menggunakan teknologi pembayaran elektronik melalui perangkat PoS,” kata Hafiz.

Lonjakan minat banyak orang untuk melakukan aktivitas secara online tidak hanya membantu sektor perbankan. Pada bulan November, Amazon mengumumkan telah menciptakan 3.400 pekerjaan baru di seluruh negeri dengan 60 persen posisi diberikan kepada warga negara Saudi.

(DuniaFintech/Dita Safitri)

Exit mobile version