JAKARTA, duniafintech.com – Pengajuan KPR BSI dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip perbankan syariah, yang berarti bahwa pembiayaan KPR ini tidak mengandung unsur riba (bunga), melainkan mengikuti prinsip keuntungan bersama (bagi hasil) dan akad-akad syariah lainnya yang sesuai.
Peminjam KPR BSI dapat mengajukan pinjaman untuk membeli rumah, baik rumah baru maupun rumah bekas, serta untuk keperluan renovasi rumah. Berikut ulasannya:
Prosedur Pengajuan KPR BSI
1. Persiapan dan Pemilihan Produk
Pertama-tama, lakukan riset tentang produk KPR yang ditawarkan oleh Bank Syariah Indonesia. Pelajari persyaratan, suku bunga, tenor, dan fitur-fitur lain yang ditawarkan.
2. Pemilihan Properti
Pilih rumah atau properti yang ingin Anda beli. Pastikan properti tersebut sesuai dengan anggaran dan kebutuhan Anda.
Baca juga: KPR BSI Syariah: Cara Pengajuan, Keuntungan dan Keterbatasan
3. Dokumen Persiapan
Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti KTP, NPWP, slip gaji, rekening bank, dan dokumen-dokumen properti. Pastikan dokumen-dokumen ini lengkap dan valid.
4. Konsultasi dengan Bank
Hubungi Bank Syariah Indonesia untuk konsultasi awal. Anda dapat mengunjungi cabang bank atau menghubungi layanan pelanggan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
5. Proses Pengajuan
Ajukan permohonan KPR dengan mengisi formulir aplikasi yang disediakan oleh bank. Sertakan dokumen-dokumen yang telah Anda siapkan.
6. Verifikasi dan Penilaian Properti
Bank akan melakukan verifikasi terhadap dokumen Anda dan melakukan penilaian terhadap properti yang akan Anda beli.
7. Persetujuan Kredit
Jika semua dokumen dan informasi telah diverifikasi dan dinyatakan valid, bank akan memberikan persetujuan atas pengajuan KPR Anda.
8. Penandatanganan Akad KPR
Setelah persetujuan diberikan, Anda akan melakukan penandatanganan akad KPR sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Akad syariah ini berbeda dengan akad KPR konvensional.
Baca juga: KPR BTN Syariah: Syarat dan Cara Mengajukannya
9. Pencairan Kredit
Setelah akad ditandatangani, bank akan mencairkan dana KPR sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Dana ini akan digunakan untuk membayar properti yang Anda beli.
10. Pembayaran Angsuran
Mulailah membayar angsuran KPR sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Angsuran ini mencakup pokok dan bagi hasil sesuai dengan prinsip syariah.
11. Pelunasan KPR
Lakukan pembayaran angsuran secara teratur hingga KPR Anda lunas sesuai dengan kesepakatan.
12. Pelunasan KPR Secara Cepat (Jika Memungkinkan)
Jika Anda memiliki sumber dana tambahan, pertimbangkan untuk melunasi KPR lebih cepat untuk mengurangi beban bunga.
Hambatan Pengajuan KPR BSI
1. Persyaratan yang Ketat
Seperti halnya pengajuan KPR di bank-bank lain, KPR BSI juga memiliki persyaratan yang ketat. Anda harus memenuhi syarat-syarat seperti memiliki penghasilan yang cukup, dokumen-dokumen yang diperlukan, dan kemampuan untuk membayar angsuran.
2. Persetujuan Akad
Proses persetujuan akad syariah mungkin memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan proses persetujuan KPR konvensional. Hal ini karena semua transaksi di bank syariah harus mematuhi prinsip-prinsip syariah yang berlaku.
3. Perbedaan Hukum
Pengajuan KPR syariah berbeda dari KPR konvensional dalam hal struktur akad dan pengaturan keuangan. Ini bisa menjadi hambatan jika Anda tidak memahami prinsip-prinsip keuangan syariah.
Baca juga: Keuntungan KPR Syariah Dapat Rumah Idaman Semakin Berkah
4. Biaya Tambahan
Ada biaya tambahan yang mungkin dikenakan seperti biaya administrasi akad dan biaya notaris syariah. Pastikan Anda memahami biaya-biaya ini sebelum mengajukan KPR.
5. Persetujuan Proyek
Jika Anda membeli rumah yang masih dalam tahap proyek pembangunan, bank syariah biasanya memerlukan persetujuan dari komite syariah mereka untuk memastikan proyek tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
6. Penilaian Properti
Bank akan melakukan penilaian properti yang Anda beli. Jika nilainya lebih rendah dari harga pembelian, Anda mungkin perlu membayar selisihnya sebagai uang muka tambahan.
7. Perubahan Suku Bunga
Perubahan suku bunga yang mungkin terjadi selama masa pinjaman dapat memengaruhi besarnya angsuran bulanan Anda. Anda perlu mempertimbangkan risiko ini.
8. Keterbatasan Properti
Bank syariah mungkin memiliki kriteria tertentu terkait dengan jenis properti yang dapat Anda beli menggunakan KPR syariah.
Perbedaan Biaya KPR BSI dan Bank Konvensional
1. Bunga
Perbedaan paling mendasar adalah dalam perhitungan bunga. Bank konvensional mengenakan bunga berdasarkan suku bunga konvensional atau bunga riba, sementara BSI, yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah, tidak mengenakan bunga. Sebagai gantinya, BSI menerapkan sistem bagi hasil, yang berarti keuntungan atau kerugian dari transaksi KPR dibagi antara bank dan nasabah berdasarkan akad syariah tertentu.
2. Biaya Administrasi
Biaya administrasi KPR BSI dan bank konvensional dapat bervariasi, tetapi pada dasarnya adalah biaya yang harus dibayarkan untuk pemrosesan dan administrasi KPR. Biaya administrasi BSI mungkin berbeda dalam hal jumlah dan pemungutan biaya tertentu yang berkaitan dengan prinsip syariah.
Baca juga: Pinjaman Online Syariah, Simak Rekomendasi dan Keuntungannya
3. Biaya Akad Syariah
BSI akan mengenakan biaya akad syariah sebagai bagian dari proses pengajuan KPR. Bank konvensional mungkin memiliki biaya yang berbeda dalam hal persiapan dokumen-dokumen hukum yang diperlukan.
4. Biaya Asuransi
Baik KPR BSI maupun KPR bank konvensional mungkin mengharuskan Anda untuk membeli asuransi rumah. Namun, asuransi yang diperlukan oleh BSI harus sesuai dengan prinsip syariah, yang bisa memiliki karakteristik dan biaya yang berbeda.
5. Biaya Peninjauan Dokumen Hukum
BSI mungkin mengenakan biaya untuk peninjauan dokumen hukum yang sesuai dengan prinsip syariah, sementara bank konvensional memiliki biaya yang mungkin berbeda dalam hal ini.
Baca juga: BCA KPR Yuk Kita Intip ini Beragam Jenisnya
6. Biaya Keterlambatan Pembayaran
Baik KPR BSI maupun KPR bank konvensional akan mengenakan biaya jika Anda terlambat dalam pembayaran angsuran. Namun, besaran biaya dan aturan terkait keterlambatan pembayaran dapat berbeda.