duniafintech.com – The U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) terus meningkatkan pengawasan perusahaan yang mungkin memanfaatkan antusiasme investor transaksi Blockchain dan cryptocurrency untuk menaikkan harga saham mereka dan mengumpulkan dana.
Dilansir dari fintechupdate.com, pada tanggal 8 Januari 2018, SEC menangguhkan trading sekuritas UBI Blockchain yang berbasis di Hongkong, setidaknya paling lambat pada tanggal 22 Januari 2018. Tindakan ini mengikuti suspensi SEC atas trading sekuritas The Crypto Company yang diumumkan pada bulan Desember 2017 dan tiga perusahaan lain yang terkait blockchain.
Baca juga : duniafintech.com/baru-melantai-bei-suspensi-perdagangan-saham-kioson/
Pada tahun 2016, JA Energy mengubah namanya menjadi UBI Blockchain dan mengumumkan rencananya untuk menggunakan teknologi Blockchain guna melacak produk makanan dan obat-obatan. Sekuritas di perusahaan tersebut mengalami kenaikan dari 0,55 USD per saham pada bulan Februari 2017 menjadi 115 USD per saham sebelum perdagangan SEC dihentikan..
SEC juga baru-baru ini menunda perdagangan sekuritas The Crypto Company. Sekuritas The Crypto Company diperdagangkan sekitar 0,05 USD per saham pada bulan September 2017, ketika nilainya mulai naik dan akhirnya mencapai 642 USD pada bulan Desember sebelum SEC menghentikan perdagangan.
UBI Blockchain dan The Crypto Company tidak sendiri. Dalam beberapa bulan terakhir, sebuah perusahaan es teh, produsen rokok, dan perusahaan sports-bra memasukkan Blockchain ke dalam rencana bisnis mereka dan mendapati kenaikan harga yang melonjak dalam harga saham mereka.
Written by : Dinda Luvita