JAKARTA, duniafintech.com – Penghasilan YouTuber memang menjadi bahan perbincangan yang menarik. Pasalnya, konon, penghasilan dari jenis pekerjaan yang satu ini cukup fantastis. Namun, tentunya, penghasilan itu tidak diraih dalam waktu singkat.
YouTube sendiri adalah situs web berbagi video terbesar dan terpopuler di dunia sekarang ini. Banyak orang, khususnya generasi milenial, yang mampu meraup uang jutaan bahkan miliaran rupiah dengan cara bekerja sebagai content creator di platform yang satu ini.
Sumber Penghasilan YouTuber
- YouTube Ads
Dalam hal ini, pihak YouTube bakal memberikan komisi penghasilan kepada pemilik channel yang memenuhi persyaratan setiap bulannya untuk mendukung biaya operasional dan hidup para YouTuber yang rutin mengunggah video ke website-nya.
Istilah yang dipakai sebenarnya bukanlah gaji atau penghasilan, melainkan pembagian komisi dari YouTube ads/AdSense. Hal itu karena YouTube menempelkan iklan dari klien yang pada video sang pemilik akun.
Kebijakan ini akan membuat para content creator memperoleh uang berdasarkan seberapa banyak jumlah penonton yang melihat atau mengakses iklan di unggahan videonya.
- Affiliate Marketing
Pemasaran afiliasi adalah sebuah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara YouTuber dan perusahaan komersial. Penghasilan ini diperoleh usai seorang content creator memasarkan produknya.
Nah, dalam hal ini, pertama-tama harus ada kesepakatan kerja sama antara pihak e-commerce dan pemilik channel. Kemudian, YouTuber akan mengiklankan tentang produk atau promo yang sedang dibuat oleh perusahaan tersebut di video unggahannya.
YouTubers lalu bisa memberi tahu kode promo kepada viewers dan kode itu akan dimasukkan oleh pembeli ingin berbelanja dan dapetin diskon atau semacamnya. Kode ini juga sebagai identitas bahwa pihak YouTuber telah berhasil menggaet 1 pembeli dari kanalnya.
Baca juga: Apa Itu UMKM? Berikut Ini Syarat dan Cara Daftarnya
- Endorsement
Sumber penghasilan ketiga di platform berbagi video ini adalah endorsement. Sejumlah YouTuber kabarnya mematok bayaran sekitar Rp750 ribu per 1.000 penonton.
Tentunya, Anda sering melihat video endorsement di awal, tengah, atau juga di akhir video idola Anda ketika memperkenalkan sebuah produk tertentu. Produk yang dipromosikan itu biasanya punya keterkaitan dengan isi konten.
Adapun tujuan mereka menyelipkan iklan ini adalah untuk mendapat keuntungan dari metode endorsement. Istilah ini sangat populer untuk media sosial Instagram, termasuk juga YouTuber.
- Jualan
Berikutnya, juga bisa dari penjualan. Cara ini memang paling sedikit ketimbang cara di atas lainnya. Rata-rata yang memanfaatkan metode ini adalah perusahaan besar yang mengiklankan langsung produknya lewat video yang diunggah oleh pihak adminnya.
Dalam hal ini, ada beberapa sosok YouTuber yang memasarkan produknya dalam kegiatan sehari-hari, misalnya Raffi Ahmad lewat produk pakaian RA dan Atta Halilintar yang memperkenalkan brand AHHA.
Penghasilan Youtuber: Syarat Mendapatkan Penghasilan dari YouTube
Berikut ini beberapa syarat yang ditentukan oleh YouTube sebagai syarat monetisasi YouTube yang harus dipenuhi:
- Memiliki lebih dari 4.000 jam waktu tonton publik selama 12 bulan terakhir
- Memiliki lebih dari 1.000 subscriber
- Punya akun AdSense yang ditautkan
Nah, selanjutnya Anda bisa mengikuti semua persyaratan dari YouTube tadi. Setelah kamu mendaftarkan monetisasi, YouTube akan melakukan peninjauan yang membutuhkan waktu sekitar satu bulan atau lebih.
Penghasilan dari YouTube dan Cara Menghitungnya
Perlu diketahui, seorang YouTuber baru bisa mendaftar AdSense jika ia sudah memiliki 1.000 subscriber. Hal itu karena adanya perhitungan Cost Per Mile (CPM) atau Biaya Per 1.000. YouTuber Amerika Serikat (AS) bisa mendapatkan 2 USD atau Rp29.462 per 1.000 view, sedangkan di Indonesia angkanya hanya 0,5 USD atau Rp7.365.
Di samping CPM, juga ada Cost Per Click (CPC) atau Biaya Per Klik, yaitu uang yang didapat seorang YouTuber per klik iklan di videonya. CPC di Indonesia sebesar Rp5.000 per klik. Namun, masalahnya, setiap 1.000 view, hanya ada 3 klik iklan sehingga Click-Through Rate (CTR) yang diperoleh hanya 0,3 persen.
Berdasarkan penjelasan di atas, Anda bisa mengetahui pendapatan YouTuber 1.000 subscriber berapa rupiah menggunakan rumus Revenue Per Impression (RPM). Rumus ini untuk menghitung uang yang akan diperoleh dari setiap 1.000 penayangan iklan pada seluruh video di channel YouTube.
Adapun RPM yang akan diperoleh di Indonesia sekitar Rp7.000, sedangkan di AS bisa 1 USD atau Rp14.731. Meski demikian, RPM bergantung pada jenis dan harga iklan yang tayang, negara asal YouTuber, kategori video, kualitas traffic, adblock, dan jumlah klik pada iklan.
- Rumus RPM = (penghasilan tertaksir/jumlah tampilan halaman) x 1000
Misalkan jika Anda mendapatkan penghasilan 0,15 USD dari 25 view, penghasilan yang didapat adalah (0,15/25) x 1000 = 6 USD atau Rp88.387. Angka itu dapat disesuaikan dengan data statistik di akun YouTube milik Anda.
Baca juga: Secara Umum, Inilah 7 Perbedaan Kartu Debit dan Kredit
Lantas, berapa gaji Youtuber dengan lebih dari 1.000 subscriber?
Sebagai contoh, Channel Kuliah Sore yang saat ini punya 213 ribu subscriber punya pendapatan antara Rp700.000—Rp10.000.000 per bulan ketika mereka masih memiliki 1.000 subscriber hingga Mei 2019.
Jika Anda mengira angka 10 juta itu besar untuk YouTuber dengan 1.000 subscriber maka faktanya mereka hanya memperoleh uang sebesar Rp2.800.000 kalau dilihat secara real berdasarkan YouTube Analytics.
Hal itu terjadi lantaran Indonesia memiliki Effective Cost Per Mille (eCPM) yang lebih rendah ketimbang negara lain. YouTuber AS dapat memperoleh minimal Rp14.000 per 1.000 view, sedangkan YouTuber Indonesia hanya mendapatkan setengahnya.
Kalau channel Anda masih memiliki 1.000 subscriber ke bawah, tentunya Anda tidak akan mendapatkan penghasilan sebab belum bisa mendaftar YouTube AdSense.
Views Banyak, tetapi Penghasilan YouTube Kok Kecil?
Biaya Per 1.000 view tayangan iklan di YouTube Indonesia berkisar Rp7.000-an. Adapun besar/kecilnya jumlah penghasilan yang diperoleh bisa terjadi lantaran tidak banyak iklan yang ditampilkan dalam video YouTube.
Nah, jika Anda mendapatkan 1.000.000 views dengan RPM 7.000 maka akan mendapatkan Rp7.000.000? Perhitungannya tidak begitu sebab pihak YouTube bakal menghitung berapa kali penayangan iklan dalam video itu.
Misalkan jika dari 1.000.000 views Anda mendapatkan 500.000 penayangan iklan maka dengan RPM 7.000 pendapatan kamu senilai Rp3.500.000. (Perhitungannya jumlah tayangan iklan/1.000*RPM: 7.000 rupiah)
Kemudian, dari Rp3.500.000, YouTube akan menerapkan sistem bagi hasil, yaitu 45% untuk YouTube (Rp1.575.000) dan 55% akan diberikan pada pemilik akun YouTube atau creator (Rp1.925.000). Dengan demikian, pendapatan bersih yang bakal Anda terima sebagai penghasilan Youtuber adalah sebesar Rp1.925.000 dari total 500.000 penayangan iklan.
Baca juga: Jenis KPR Mandiri, Suku Bunga, dan Cara Mengajukannya
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Editor: Rahmat Fitranto