JAKARTA, duniafintech.com – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), pionir penjaminan kredit di Indonesia, terus memperkuat penyaluran penjaminan kredit kepada para pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pertanian.
Komitmen penjaminan kredit UMKM ini sekaligus mendukung Pemerintah Indonesia mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam rangka menghadapi ancaman krisis pangan global.
Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Abdul Bari menjelaskan pelaku UMKM di sektor pertanian memiliki peran krusial untuk menjaga tersedianya kecukupan pangan secara nasional.
Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 24 September, Jamkrindo terus menghadirkan produk dan layanannya (penjaminan kredit UMKM) agar lebih dekat lagi kepada para pelaku UMKM yang selama ini kesulitan memperoleh akses kredit.
Baca juga: UMKM Bisa Ajukan Relaksasi Kredit dari Bank Mandiri, Begini Kriterianya
Penjaminan Kredit UMKM, Pacu Kemajuan Sektor Pertanian
Dengan semakin banyak petani yang mendapatkan layanan penjaminan kredit (UMKM) untuk meningkatkan usahanya, diharapkan ketahanan pangan nasional tetap terjaga secara berkelanjutan.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian per Agustus 2022, serapan KUR Pertanian telah mencapai Rp70,3 triliun atau sekitar 78,1% dari target sebesar Rp90 triliun. Jumlah debitur penerima KUR sebanyak 1,7 juta yang tersebar ke dalam beberapa sektor seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kombinasi pertanian dan jasa pertanian.
Sementara hingga Agustus 2022, Jamkrindo telah memberikan penjaminan kredit kepada sektor pertanian melalui program penjaminan KUR dan Kredit Modal Kerja dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (KMK PEN) senilai Rp43,6 triliun dengan total debitur terjamin sekitar 1,06 juta UMKM.
Abdul Bari mengatakan, sebagai bagian Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi di bawah naungan Indonesia Financial Group atau (IFG), Jamkrindo tidak hanya fokus dalam menghadirkan produk dan layanan penjaminan kredit kepada para pelaku UMKM.
Perseroan juga aktif memberikan pelatihan kepada mereka yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan akses permodalan serta penjaminan kredit. Dengan meningkatnya skala usaha pelaku UMKM maka turut serta membuka lapangan pekerjaan baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, selain mendukung ketahanan pangan nasional.
Adapun Jamkrindo telah menjalin kolaborasi penguatan ekonomi di Garut, Jawa Barat, sejak tahun 2021 dengan melibatkan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, pemerintah daerah, Indonesia Financial Group, Salarea Foundation, serta tokoh masyarakat setempat. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi peningkatan kesejahteraan para petani.
Kegiatan yang telah dilakukan Jamkrindo meliputi penguatan kapasitas kelompok tani kopi dalam melakukan penanaman jahe perdana di area demplot kopi dengan sistem tumpang sari. Penanaman tersebut dapat menghasilkan sekitar 1,5 ton jahe.
Selain memberdayakan para petani, bersama Salarea Foundation, Jamkrindo juga melakukan program rintisan rumah semai yang berfungsi untuk pembibitan stroberi, kopi, dan tanaman konservasi, yakni kelapa dan bambu.
Selain di Garut, model pemberdayaan berbasis komunitas juga telah diimplementasikan Jamkrindo di beberapa tempat seperti Ciletuh Pelabuhan Ratu Unesco Global Geopark, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kintamani, Bali.
Pemberdayaan tersebut telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar sekaligus menggeliatkan ekonomi daerah setempat.
Baca juga: Ditopang UMKM dan Korporasi, OJK Optimis Kredit Perbankan Tumbuh 5%
Jamkrindo terus menghadirkan produk dan layanannya (penjaminan kredit UMKM) agar lebih dekat lagi kepada para pelaku UMKM yang selama ini kesulitan memperoleh akses kredit.
Baca juga: Rasio Penyaluran Kredit UMKM Capai 20,02% dari Total Kredit Perbankan
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com