Site icon Dunia Fintech

Penjualan Properti Digital di Dunia Metaverse Sentuh Rp7,19 Triliun

penjualan properti metaverse

JAKARTA, duniafintech.com – Penjualan properti virtual di metaverse pada tahun 2021 berhasil menemembus angka USD 501 juta atau setara dengan Rp 7,16 triliun. 

Dilansir dari CNBC Indonesia, MetaMetric Solutions sebagai penyedia data metaverse, mengungkapkan bahwa lonjakan perjualan terjadi saat pengumuman Facebook pada 28 Oktober lalu telah mengubah citra sebagai Meta untuk fokus pada metaverse. 

Pada bulan November lalu, penjualan properti tumbuh subur hingga sembilan kali lipat, menjadi USD 133 juta (Rp1,8 miliar). 

MetaMetric menyebutkan penjualan rumah pada Januari 2022 telah mencapai USD 85 juta. Hingga akhir tahun ini, diproyeksikan penjualan rumah di metaverse dapat menyentuh angka USD 1 miliar (Rp14,3 triliun). 

Sementara itu, BrandEssence Market Research dalam sebuah laporan menyebutkan pasar rumah metaverse diperkirakan akan tumbuh sebesar 31% per tahun dari 2022 hingga 2028. 

“Ada risiko besar, tetapi potensi imbalannya besar,” kata Janine Yorio, CEO Republic Realm dan investor real estate metaverse dikutip dari CNBC, Jumat (4/2). 

Perusahaan real estate Metaverse, Republik Realm membayar USD 4,3 juta untuk tanah di platform real estat metaverse terbesar, Sandbox. Adapun kabar menyebutkan, perusahaan sedang mengembangkan 100 pulau, yang disebut Kepulauan Fantasi, dengan vila mereka sendiri. 

Baca Juga:

Sementara 90 pulau dijual pada hari pertama masing-masing seharga USD 15.000. Beberapa yang terdaftar sekarang untuk dijual kembali dengan harga lebih dari USD 100.000. 

Hingga saat ini, penjualan real estate tersedia di empat platform utama yaitu Sandbox, Decentraland, Cryptovoxels, dan Somnium. 

Menurut laporan dari Republic Realm, saat ini Sandbox tengah mendominasi pasar mencapai 62% dari lahan yang tersedia di empat platform dan tiga perempat dari semua penjualan lahan pada tahun 2022. 

Saat ini Republic Realm mencatat ada 166.464 rumah Sandbox masing-masing dijual dengan harga yang setara dengan USD 12.700 pada bulan Desember lalu. 

Investasi lahan di dunia virtual sangat menjanjikan untuk masa mendatang. Menurut laporan dari MetaMetric harga lahan di Metaverse semakin melejit. 

Seorang maestro metaverse menyatakan portopolio real estate digitalnya melambung tinggi, bahkan nilainya 10 kali lebih besar dari harga beli saat dia mulai menyewakan tanah di area virtual. 

Sementara itu, harga termurah untuk sebidang tanah digital di platform Sandbox mencapai 3,7 Ether atau sekitar Rp 176,88 juta. Sedangkan  di Decentraland harganya nenyentuh angka 3,46 Ether atau setara Rp 165,41 juta. 

Saat ini banyak investor yang tertarik untuk investasi lahan di dunia virtual metaverse. Salah satunya dengan membeli lahan kapling virtual. Metaverse di mata perusahaan raksasa, berpotensi akan menjadi sesuatu yang nyata untuk bisa mendapatkan uang di masa mendatang.

 

 

 

Penulis: Kontributor / Achmad Ghifari

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version