JAKARTA, duniafintech.com – Penyebab saham turun tentunya akan sangat penting diketahui oleh para investor pada umumnya dan para trader.
Pasalnya, meski menawarkan return atau imbal hasil yang tinggi, investasi saham juga memiliki risiko yang besar.
Salah satunya, yaitu nilai saham yang naik turun, membuat uang yang kamu investasikan bisa mengalami penurunan kapan pun.
Ada beberapa faktor penyebab saham turun, meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal dipengaruhi oleh kondisi perusahaan itu sendiri, sementara faktor eksternal dipengaruhi oleh kondisi pasar atau global, perekonomian, negara, serta kebijakan dari pemerintah.
Nah, untuk mengetahuinya, berikut ini ulasan selengkapnya, seperti dinukil dari Qoala.
Baca juga: Cara Investasi Saham dengan Modal Kecil yang Dijamin Aman
Penyebab Saham Turun
- Proyeksi perusahaan di masa depan
Penyebab saham turun yang pertama adalah perkiraan atau proyeksi kinerja dari perusahaan di masa depan yang kurang baik.
Penting diketahui, kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga saham.
Kinerja perusahaan inilah yang akan menjadi patokan bagi investor dalam melakukan analisa terhadap saham perusahaan.
Nah, jika proyeksi kinerja perusahaan di masa depan dinilai buruk, maka harga saham akan turun.
- Fundamental lemah
Penyebab saham turun berikutnya adalah fundamental perusahaan yang lemah.
Jika pendapatan serta margin dari perusahaan tersebut lemah maka harga saham akan turun.
Beberapa penyebab pendapatan perusahaan menurun, di antaranya kehilangan pelanggan utama karena kompetitor, produk sudah tidak laku, dan distribusi yang buruk.
Sementara itu, margin turun karena pendapatan yang menurun, kenaikan biaya produksi, atau bisa juga keduanya.
Tentunya, permasalahan di atas menimbulkan tanda tanya bagi publik, apakah perusahaan mampu membiayai biaya pertumbuhan serta membayar utang atau tidak.
- Restrukturisasi
Restrukturisasi perusahaan juga dapat menurunkan harga saham.
Contohnya, saat perusahaan sedang melakukan akuisisi atau merger, harga saham perusahaan tersebut berpotensi turun karena muncul kekhawatiran calon pemegang saham terhadap dilusi saham.
Di samping itu, harga saham pun dapat turun ketika merger yang diumumkan tidak terjadi lantaran perusahaan gagal mendapatkan persetujuan dari pemegang saham.
Penyebab saham turun lainnya, yakni saat perusahaan mengurangi operasi, menjual aset, dan juga memberhentikan karyawannya.
Pergantian manajemen serta adanya opini analis negatif juga menyebabkan anjloknya harga saham.
- Rumor dan sentimen pasar
Perlu kamu ketahui bahwa pasar saham sangat rentan akan rumor-rumor yang bersifat manipulatif.
Isu yang hoaks pun bisa sangat berpengaruh terhadap harga saham.
Misalnya, saat CEO perusahaan membuat pernyataan negatif, harga saham perusahaan pun bisa turun.
- Volatilitas pasar
Penyebab saham turun berikutnya, yakni volatilitas pasar atau penurunan pasar.
Beberapa alasan penurunan pasar antara lain perubahan ekonomi, peristiwa geopolitik, serta aksi unjuk rasa.
Contohnya, pasar menganggap prospek kenaikan suku bunga negatif lantaran biaya operasi yang tinggi, margin yang rendah, serta ekonomi yang lemah.
Volatilitas ini sangat menentukan harga saham.
- Kebijakan pemerintah
Faktor lain yang mempengaruhi harga saham adalah kebijakan pemerintah.
Bahkan, ketika kebijakan tersebut masih dalam tahap wacana, harga saham juga bisa terkoreksi.
Beberapa contoh kebijakan pemerintah yang menimbulkan turunnya harga saham antara lain kebijakan di bidang perseroan, ekspor impor, utang, dan penanaman modal asing.
- Munculnya bandar saham
Penyebab saham turun yang terakhir, yakni munculnya bandar saham.
Bandar saham merupakan investor yang memiliki modal besar untuk memainkan saham.
Mereka sengaja memanfaatkan media untuk menggoreng berita demi keuntungan mereka sendiri.
Namun, aksi permainan dari bandar saham ini biasanya tidak berlangsung lama, tetapi bisa membuat investor panik kemudian menjual sahamnya.
Hal ini bisa mengakibatkan harga saham turun karena terdapat tekanan jual.
Dampak Turunnya Harga Saham
- Dampak bagi perusahaan
Sebenarnya, ketika harga saham turun, tidak menimbulkan dampak apa pun bagi perusahaan.
Perusahaan tetap dapat berjalan dan bekerja sebagaimana mestinya.
Laba rugi perusahaan juga tidak terdampak secara langsung akibat peristiwa ini.
Namun, pemimpin perusahaan tersebut akan mendapatkan teguran dari investor.
Jika hal ini terjadi terus-menerus maka investor bisa menarik modal dari perusahaan tersebut.
Baca juga: Cara Investasi Saham Online bagi Calon Investor, Intip Yuk!
Hal itu merupakan akibat yang sangat fatal bagi perusahaan.
- Dampak bagi investor
Selain pada perusahaan, saham yang turun juga bisa berdampak pada investor.
Tentunya, harga saham yang turun menyebabkan kerugian bagi investor.
Dalam hal ini, investor tidak mendapatkan untung dari jual beli saham yang dilakukan.
- Dampak bagi bisnis
Bagi sebuah bisnis, dampak saham yang turun tidak akan terlalu terasa.
Namun, penurunan harga ini baru akan terasa ketika perusahaan membutuhkan dana tunai untuk sebuah kebutuhan.
Penurunan harga ini membuat dana tunai yang cair menjadi lebih sedikit.
- Dampak bagi ekonomi
Saham yang nilainya turun ternyata memberikan dampak pada ekonomi.
Ekonomi yang lesu akan membuat kinerja perusahaan menurun dan ekonomi lesu.
Ketika ekonomi serta bisnis lesu, perusahaan bisa saja merugi lantaran labanya turun.
Minat investor untuk berinvestasi juga akan menurun.
Cara Menghadapi Harga Saham Turun – Penyebab Saham Turun
- Lihat riwayat harga saham
Ketika kamu hendak membeli sebuah saham, pastikan kamu melihat riwayat harga saham tersebut terlebih dahulu.
Grafik harga saham di masa lalu bisa saja terulang di masa mendatang.
Nah, ketika harga saham turun, kamu tidak perlu terburu-buru untuk menjual saham kembali karena ada kemungkinan harganya akan naik.
Apalagi, saat grafik dari saham tersebut menunjukkan kenaikan setelah penurunan.
- Pilih saham dengan fundamental baik
Penurunan harga saham bukan menjadi masalah besar bagi perusahaan yang memiliki fundamental baik.
Justru, hal ini menjadi kesempatan untuk membeli saham tersebut dengan harga murah.
Tentu saja, hal ini bisa terjadi pada saham dengan fundamental yang baik.
- Fokus tujuan jangka panjang
Jika tujuan membeli saham adalah untuk jangka panjang maka penurunan saham tidak menjadi masalah.
Apalagi, jika tujuan keuangan kamu masih panjang, seperti dana pensiun, pendidikan anak, dan lain-lain maka tidak menjadi soal jika harga saham turun.
Masih ada kemungkinan nilai saham akan naik kembali dalam jangka panjang, apalagi kalau fundamentalnya baik.
Baca juga: Cara Beli Saham Online Termudah yang Perlu Dicoba
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com