JAKARTA, duniafintech.com – Perbedaan earn dan staking aset kripto merupakan dua konsep yang berhubungan dengan aset kripto tetapi memiliki perbedaan dalam cara kerja dan tujuan penggunaannya.
Anda perlu memahami baik “earn” maupun staking dengan baik sebelum berpartisipasi. Selalu lakukan riset menyeluruh dan pastikan Anda memahami risiko serta potensi pengembalian dari setiap bentuk partisipasi dalam dunia kripto. Berikut ulasan mengenai perbedaan earn dan staking aset kripto:
Penjelasan Konsep Earn dan Staking Aset Kripto
Earn (Menghasilkan Pendapatan):
“Earn” dalam konteks kripto mengacu pada cara untuk menghasilkan pendapatan pasif dari aset kripto Anda. Ini melibatkan menyimpan atau mengunci aset Anda di platform atau layanan tertentu, dan sebagai imbalannya, Anda akan mendapatkan bunga atau imbalan lainnya.
Platform “earn” ini umumnya menawarkan bunga yang lebih tinggi daripada yang bisa Anda dapatkan dari rekening bank tradisional.
Contoh: Anda dapat menyimpan token kripto tertentu di platform tertentu yang menawarkan layanan “earn.” Token tersebut akan dijamin atau digunakan dalam aktivitas seperti pinjaman, dan Anda akan menerima bagian dari pendapatan yang dihasilkan oleh platform tersebut.
Baca juga: Perbedaan Staking dan Earn Aset Kripto, Simak Yuk Ulasannya!
Staking (Mengunci Aset):
Staking adalah proses mengunci atau memasang sejumlah aset kripto pada jaringan blockchain tertentu sebagai bagian dari protokol konsensus. Dalam staking, Anda menyimpan dan mengunci token di dompet kripto atau dalam kontrak pintar (smart contract) untuk mendukung operasi jaringan, seperti validasi transaksi atau keamanan.
Contoh: Dalam jaringan blockchain PoS (Proof of Stake), Anda dapat melakukan staking dengan mengunci sejumlah token di dompet kripto dan berpartisipasi dalam validasi transaksi. Sebagai imbalan, Anda dapat menerima imbalan berupa token tambahan atau biaya transaksi.
Perbedaan Utama:
“Earn” berkaitan dengan mendapatkan pendapatan pasif dengan menyimpan aset kripto di platform tertentu, sementara staking berkaitan dengan mengunci aset dalam protokol konsensus untuk mendukung operasi jaringan.
Dalam “earn,” Anda menerima bunga atau imbalan lainnya dari platform, sedangkan dalam staking, Anda dapat menerima imbalan dalam bentuk token baru atau biaya transaksi.
Baca juga: Perbedaan Staking dan Earn Aset Kripto, Ketahui Yuk di Sini!
“Earn” umumnya tidak melibatkan validasi transaksi atau operasi jaringan, sementara staking memerlukan kontribusi aktif dalam operasi jaringan blockchain.
Momentum Perlu Melakukan Earn dan Staking Crypto
1. Tujuan Pasif Pendapatan
Jika tujuan Anda adalah mendapatkan pendapatan pasif dari investasi kripto tanpa perlu terlibat dalam trading aktif, maka earn dan staking crypto dapat menjadi pilihan yang baik. Dengan staking, Anda dapat memperoleh imbalan dalam bentuk kripto tambahan tanpa harus melakukan banyak interaksi.
2. Menghindari Volatilitas Tinggi
Jika Anda ingin menghindari fluktuasi harga yang tinggi yang sering terjadi di pasar kripto, staking dan earn dapat memberikan alternatif yang lebih stabil. Imbalan yang diperoleh dari staking cenderung lebih terprediksi dibandingkan dengan potensi fluktuasi harga.
3. Keyakinan Terhadap Proyek Kripto Tertentu
Jika Anda memiliki keyakinan yang kuat terhadap suatu proyek kripto dan percaya bahwa proyek tersebut memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang, staking dapat memungkinkan Anda untuk mendapatkan imbalan tambahan sambil mendukung proyek tersebut.
Baca juga: Perbedaan Staking dan Earn Aset Kripto yang Perlu Diketahui Pemula
4. Menambahkan Diversifikasi Portofolio
Staking dan earn crypto dapat menjadi cara untuk menambahkan diversifikasi ke dalam portofolio investasi Anda. Ini dapat membantu mengurangi risiko dan memberikan eksposur kepada berbagai aset kripto yang berbeda.
5. Kesempatan Masa Depan
Beberapa proyek kripto memiliki rencana pengembangan yang mencakup transisi ke proof-of-stake (PoS) atau mekanisme staking di masa depan. Jika Anda percaya bahwa proyek tersebut akan sukses, melakukan staking sejak awal dapat memberikan manfaat di kemudian hari.
6. Pasar Bearish
Saat pasar sedang mengalami tren bearish atau penurunan harga secara umum, staking dapat memberikan sumber pendapatan yang stabil tanpa terlalu bergantung pada kenaikan harga.
7. Risiko Rendah
Beberapa proyek kripto menawarkan staking dengan risiko yang relatif rendah, seperti sistem PoS yang telah terbukti atau platform yang telah berjalan cukup lama.
Resiko Teknis dan Keamanan Saat Melakukan Earn dan Staking Crypto
Risiko Teknis:
1. Keterbatasan Teknis Platform:
Platform earn dan staking crypto dapat mengalami gangguan teknis, downtime, atau masalah teknis lainnya yang menghalangi Anda mengakses dana Anda atau berpartisipasi dalam staking.
2. Kesalahan Konfigurasi
Salah konfigurasi saat melakukan staking bisa berdampak pada imbalan yang Anda terima atau bahkan menyebabkan hilangnya dana. Karena itu, penting untuk mengikuti panduan yang disediakan dengan seksama.
3. Smart Contract Vulnerabilities
Beberapa proyek kripto menggunakan smart contract untuk implementasi staking. Smart contract memiliki risiko keamanan, termasuk bug atau kerentanannya yang dapat dieksploitasi oleh pihak jahat.
Baca juga: Staking Coin Terbaik, Begini Cara Kerja hingga Rekomendasinya
4. Tingkat Persetujuan dan Validasi
Tergantung pada sistem PoS atau Delegated Proof of Stake (DPoS), risiko terkait kesalahan persetujuan atau validasi juga ada. Kesalahan dalam proses validasi dapat berdampak pada imbalan yang diterima.
Risiko Keamanan:
1. Serangan Pada Jaringan
Jaringan blockchain yang Anda ikuti dapat menghadapi serangan, seperti serangan 51%, serangan sybil, atau serangan lainnya yang dapat mempengaruhi validitas transaksi dan keamanan dana Anda.
2. Kekurangan Keamanan Wallet
Wallet crypto yang Anda gunakan untuk staking dapat menjadi target serangan. Jika wallet Anda rentan atau disusupi, dana Anda bisa hilang.
3. Serangan Phishing
Penjahat siber dapat mencoba menjebak Anda dengan kampanye phishing yang menyamar sebagai platform staking resmi untuk mencuri informasi pribadi atau akses ke dana Anda.
Baca juga: Cara Trading Crypto di INDODAX, Ketahui Panduannya Ya di Sini
4. Risiko Pada Kontrak Cerdas
Jika staking melibatkan penggunaan kontrak cerdas yang tidak aman, Anda bisa menjadi korban serangan kontrak cerdas yang menyebabkan kehilangan dana.
5. Risiko Pada Wallet Web
Jika Anda menggunakan wallet web atau platform staking, risiko keamanan seperti hilangnya akses ke akun atau serangan yang mengarah ke dana Anda juga bisa terjadi.
Untuk mengurangi risiko teknis dan keamanan, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:
1. Pilih platform staking atau earn yang sudah memiliki reputasi baik dan diakui dalam komunitas.
2. Gunakan wallet hardware atau wallet software yang aman dan terjamin.
3. Pastikan Anda mengikuti panduan yang diberikan oleh proyek kripto dalam melakukan staking.
4. Jaga kerahasiaan informasi pribadi dan jangan mengungkapkan detail keuangan secara sembarangan.
5. Selalu pastikan bahwa sumber informasi yang Anda terima mengenai staking atau earn berasal dari sumber yang terpercaya.