JAKARTA, duniafintech.com – PT Pertamina (Persero) menyatakan perbedaan warna jenis bahan bakar minyak (BBM) Pertalite tidak mempengaruhi kualitas BBM.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengungkapkan pihaknya melakukan uji coba terhadap sampel Pertalite yang disimpan selama satu tahun lebih. Alhasil, warna Pertalite tersebut tidak mengalami perbedaan alias berubah dari sebelumnya, dan kualitas BBM Pertalite tetap sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
“Kami tegaskan juga bahwa warna tidak berimplikasi terhadap performa atau spesifikasi dari BBM itu sendiri,” kata Irto.
Dia memastikan Pertalite yang beredar di masyarakat memiliki kandungan oktan 90 sesuai dengan aturan pemerintah. Hal itu dibuktikan dengan pengujian kadar oktan BBM dilakukan menggunakan metode standar ASTM RON menggunakan alat yang selalu dikalibrasi.
Baca juga: Kualitas Pertamax dan Pertalite Turun? ini Reaksi Pertamina
Perbedaan Warna Pertalite – Pertamina Bantah Hal Itu
Terkait perbedaan warna Pertalite, Lemigas juga menguji enam sampel Pertalite di SPBU di wilayah Jakarta. Dia mengungkapkan seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No.0486.K/10/DJM/2017 tentang Standard dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
“Pemerintah akan melanjutkan dan intensif melakukan pengawasan standr mutu BBM untuk mendapatkan kepastian mutu BBM di dalam negeri,” kata Irto.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menjelaskan telah diambil sample BBM jenis Pertalite di 6 SPBU di wilayah Jakarta yaitu SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S.Parman.
Pengujian sampel BBM Pertalite di 6 SPBU tersebut hasilnya telah memenuhi standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis bensin RON90 yang dipasarkan di dalam negeri sebagaimana Keputusan Dirjen Migas No.0486.K/10/DJM.S/2017. Sehingga dapat dikatakan perbedaan warna Pertalite tak mempengaruhi kualitas BBM.
“Dengan ini terindikasi adanya batasan mutu off-spec. Semuanya on-spec,” kata Tutuka.
Baca juga: Welcome 2022: Harga Gas dan Pangan Naik, Premium & Pertalite Dihapuskan
Sementara itu, Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto menjelaskan untuk mengukur nilai oktan bahan bakar Pertamina menggunakan mesin CFR atau coordinating fuel research.
Untuk menguji sampel bahan bakar dengan mesin CFR, tidak sembarangan bisa melakukannya. Sebab hanya operator yang memiliki sertifikat.
Terkait isu perbedaan warna Pertalite mempengaruhi kualitas BBM, Tri menjelaskan mesin CFR merupakan alat uji oktan yang berlaku secara internasional dengan cara kerja menduplikasi pembakaran di dalam mesin.
Sehingga membuktikan ketahanan bahan bakar. Sedangkan alat ukur oktan yang beredar di pasaran cara kerjanya dengan prinsip fisika kimia bahan bakar. Jadi hasilnya tidak dijadikan sebagai acuan.
“Ukuran RON harus pakai metode ASTM D2699 dengan CFR engine dan harus sesuai dengan spek migas,” kata Tri.
Baca juga: Kualitas Pertamax dan Pertalite Turun? ini Reaksi Pertamina
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com