Site icon Dunia Fintech

Perkiraan Ekonomi Digital Indonesia Capai Ribuan Triliun Rupiah

ekonomi digital Indonesia

DuniaFintech.com – Nilai yang dihasilkan ekonomi digital di Indonesia diperkirakan bernilai USD 44 miliar (Rp 625 triliun) dalam Gross Merchandise Value (GMV) pada 2020 dan diperkirakan mencapai USD 124 miliar (Rp 1.761 triliun) pada 2025.

Hal tersebut disebutkan dalam laporan tahunan kelima oleh Google, Temasek dan Bain & Company, yakni e-Conomy SEA. Bertajuk “At full velocity: Resilient and Racing Ahead. Laporan tersebut juga memaparkan ketangguhan ekonomi dalam negeri.

Google Trends, Temasek dan Bain & Company menggabungkan analisisnya dengan sumber dari industri terkait dan wawancara dengan pakar. Hasil laporan ini memerinci sektor mana saja yang menunjukkan performa terbaik hingga yang paling terpukul pandemi.

Dalam laporan tersebut juga menyebut, GMV yang dihasilkan pada industri layanan niaga elektronik (e-commerce) yang naik 54% menjadi USD 32 miliar (Rp 454 triliun) pada 2020, dimana pada tahun sebelumnya berhasil mengoleksi USD 21 miliar (Rp 298 triliun) pada.

Tren positif juga tergambar saat e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan 5x lipat jumlah lantaran transisi pemasok lokal yang mencoba berjualan dalam jaringan saat pandemi. Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia juga mengklaim adanya pertumbuhan sektor digital lainnya.

“Laporan tahun ini menunjukkan ekonomi digital Indonesia terus bertumbuh dua digit, dipimpin oleh e-commerce dan media online,”

“Dengan adanya pandemi, sektor tertentu seperti perjalanan dan transportasi memang terhambat. Namun seperti yang ditunjukkan laporan ini, hingga 2025 keduanya diperkirakan akan bangkit dalam jangka pendek hingga menengah,”

Baca juga:

Raihan Nilai Ekonomi Digital Indonesia

Tak hanya di Indonesia, trean positif pertumbuhan ekonomi digital juga terjadi di Asia Tenggara. Laporan menemukan bahwa ekonomi digital benua Kuning tersebut bertumbuh masif, yakni mencapai USD 100 miliar (Rp 1.420 triliun) pada 2020. Angka tersebut diprediksi mampu melampaui USD 300 miliar (Rp 4.261 triliun) pada 2025.

Pada 2020, lebih dari sepertiga konsumen layanan digital di Asia Tenggara mulai menggunakan layanan digital saat pandemi menghantam. Tak terkecuali di Indonesia, sebanyak 37% konsumen beralih ke layanan digital saat momentum wabah. Lebih dari setengah konsumen digital baru di Tanah Air (56%) berasal rural areas dan 93% dari mereka mengklaim akan terus memakai suatu layanan digital setelah pandemi berakhir.

DuniaFintech/Fauzan

Exit mobile version