Site icon Dunia Fintech

Ingin Mengajukan Pinjaman Modal Usaha? Hadapi 3 Pertanyaan Ini!

pertanyaan saat pengajuan pinjaman

JAKARTA, duniafintech.com – Ada beberapa pertanyaan saat pengajuan pinjaman, terutama untuk pinjaman modal usaha atau pinjaman UMKM. Merintis bisnis atau mengembangkan bisnis tidak selalu berjalan dengan mulus. Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh para pengusaha adalah persoalan modal usahanya.

Hal itu bisa disebabkan karena belum ada atau kekurangan modal usaha. Tabungan pun dirasa masih tidak cukup untuk bisa menjalankan bisnis, sehingga mereka masih membutuhkan sokongan dana. Seharusnya, modal usaha tidak perlu dijadikan hambatan pengusaha. Terlebih saat ini, ada banyak alternatif untuk bisa mendapatkan modal usaha, seperti melalui pinjaman.

Pinjaman modal usaha ini dapat dijadikan sebagai modal kerja maupun modal ekspansi untuk membesarkan bisnis yang sedang dikelola. Pinjaman modal usaha ini bisa diperoleh dari pinjaman online atau pinjaman bank melalui Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multiguna (KMG), Kredit Modal Kerja (KMK), dan lain sebagainya.

Dalam mengajukan pinjaman modal usaha, baik bank, lembaga pembiayaan, fintech lending atau perusahaan pinjaman online, bahkan lembaga keuangan non-bank pastinya mereka akan melakukan proses verifikasi terlebih dahulu terhadap calon nasabahnya.

Biasanya dalam proses tersebut, maka calon nasabah harus menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan saat mengajukan pinjaman modal usaha dari lembaga keuangan, tempat kamu mengajukan pinjaman. Jawaban inilah yang nantinya akan menentukan pinjaman kamu disetujui atau tidaknya permohonan pinjaman.

3 Pertanyaan saat Pengajuan Pinjaman

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan untuk memverifikasi pengajuan pinjaman modal usaha dari lembaga keuangan kepada calon nasabahnya.

Pertanyaan saat pengajuan pinjaman yang pertama akan diajukan oleh pihak bank atau lembaga keuangan adalah tujuan kamu melakukan pengajuan pinjaman. Sederhananya adalah pinjaman modal usaha ini nantinya akan digunakan untuk apa?

Apakah itu untuk membuka bisnis baru, membayar utang perusahaan, modal kerja, ekspansi bisnis seperti buka cabang baru atau merambah ekspor, dan lain sebagainya.

Hal ini diperlukan oleh pihak bank untuk mengetahui akan dikemanakan uang pinjaman ketika sudah cair. Jangan sampai Anda tidak mempunyai tujuan atau perencanaan yang jelas mengenai penggunaan pinjaman modal usaha tersebut.

Jadi, pastikan lebih dulu bahwa kamu sudah memiliki jawaban yang tepat ketika pihak bank atau lembaga keuangan menanyakan tujuanmu melakukan pinjaman. Sampaikanlah secara detail kemana dan bagaimana cara mengelola uang tersebut di dalam bisnis yang dikelola nantinya.

Bukan hanya itu saja, melainkan debitur juga harus menjelaskan secara rinci mengenai rencana pembayaran cicilan hingga pelunasan pinjaman tersebut di masa yang akan datang. Hal ini tentunya akan memudahkan pihak bank untuk menyetujui pengajuan pinjaman modal usaha.

Pertanyaan lain yang akan diajukan oleh pihak bank atau lembaga keuangan ketika kamu mengajukan pinjaman modal usaha adalah bagaimana kondisi bisnis kamu saat ini. Termasuk juga arus keuangan atau cash flow perusahaan.

Apakah bisnis sedang berjalan lancar, sedang tersendat, atau tengah menghadapi situasi genting misalnya, seperti krisis keuangan. Pertanyaan ini juga akan berkaitan dengan risiko yang harus ditanggung oleh lembaga keuangan terhadap permohonan pinjaman kamu.

Selain itu, ada pertanyaan saat pengajuan pinjaman tentang legalitas bisnis kamu dan hal itu menjadi hal penting. Apakah kamu sudah memiliki izin usaha atau belum, seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan perizinan lain yang terdaftar secara resmi atau secara hukum.

Jika sudah memilikinya, maka bisa dipastikan dengan melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan tersebut sejak proses pengajuan pinjaman modal usaha. Dokumen tersebut sangat penting bagi pihak bank sebagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabahnya, karena selain dapat dianalisa, tapi juga dapat memperbesar peluang disetujuinya pinjaman kamu.

Kamu juga harus menghitung secara rinci mengenai jumlah pinjaman modal usaha yang dibutuhkan sebelum mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan. Jadi, begitu ditanyakan oleh pihak bank nanti, maka kamu sudah mampu menjawabnya dengan tegas.

Bisa juga dengan melakukan simulasi terlebih dahulu atas pinjaman modal usaha ini sebelum pengajuan pinjaman. Seperti menghitung tenor dan bunga pinjaman, sehingga nanti kamu akan melihat angka cicilan yang harus dibayar setiap bulan.

Misalnya, Anda sedang membutuhkan dana sebesar Rp 500 juta, dana itu akan dibagi untuk modal kerja Rp 200 juta, membayar utang Rp 100 juta, dan ekspansi bisnis Rp 200 juta. Dengan demikian, jawaban yang diberikan pun tidak mencla-mencle ketika ditanya oleh pihak bank. Jadi intinya begini, untuk awal butuh pinjaman sebesar Rp 500 juta, namun begitu ada potensi kenaikan plafon pinjaman, maka kamu juga bisa mengajukan nominal lebih besar.

Kalau perlu lakukan juga perbandingan antara satu bank dengan bank lainnya, sehingga benar-benar bisa mendapatkan pinjaman yang paling tepat dengan bunga, serta biaya administrasi kecil.

Bagi kamu yang saat ini kekurangan modal usaha, maka tidak ada salahnya untuk mengajukan pinjaman modal ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Merencanakan kebutuhan modal dengan baik sangat penting untuk dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai usaha atau bisnis.

Pertanyaan saat pengajuan pinjaman tadi sangat penting, karena itu bisa saja untuk memastikan bahwa kamu bisa lebih mudah mendapatkan pinjaman yang tepat dan dapat mengembangkan bisnismu dengan maksimal kedepannya.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Exit mobile version