JAKARTA, 28 November 2024 – Menjelang akhir tahun, pertumbuhan kredit di Indonesia menjadi salah satu fokus utama bagi sektor perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan bahwa pertumbuhan kredit bank pada akhir tahun ini akan berada di kisaran 9% hingga 11%.
Dalam Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) yang dilakukan pada kuartal IV 2024, sebagian besar responden dari kalangan perbankan menunjukkan optimisme bahwa target kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank akan tercapai sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2024.
Pertumbuhan Kredit di Indonesia
Namun, survei tersebut juga mencatat bahwa sejumlah kecil responden merasa pesimis terhadap pencapaian target pertumbuhan kredit dan DPK yang sesuai dengan RBB. Hal ini terutama disebabkan oleh terbatasnya pertumbuhan kelas menengah ke bawah yang menyebabkan melambatnya pendapatan, sehingga berdampak pada permintaan kredit dan pertumbuhan DPK.
“Selain itu, ketatnya persaingan suku bunga antar bank juga disebut oleh sebagian responden sebagai faktor yang mengurangi optimisme terhadap pencapaian target,” demikian tertulis dalam laporan survei yang dirilis.
Masuk Pantauan OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa OJK akan terus memantau dan mengawasi kinerja perbankan untuk memastikan bahwa bank dapat mencapai pertumbuhan yang sesuai dengan yang tercantum dalam RBB.
Ia juga menambahkan bahwa optimisme ini tercermin dalam Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) yang mencatatkan angka 66, berada di zona optimis. Hal ini didorong oleh ekspektasi membaiknya kondisi makroekonomi domestik, peningkatan fungsi intermediasi perbankan, serta implementasi manajemen risiko yang hati-hati di tengah ketidakpastian kondisi makroekonomi global.
“Mayoritas bank responden optimistis bahwa target penyaluran kredit dan DPK akan tercapai sesuai dengan RBB Tahun 2024,” tutup Dian.