JAKARTA, 23 Desember 2024 – Sejumlah perusahaan besar kabur dari sektor pasar modal Indonesia. Salah satu yang terbaru adalah Schroders, manajer investasi global berbasis di London, yang berencana menutup operasionalnya di Tanah Air.
CEO Schroders, Richard Oldfield, menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi untuk memangkas cabang dengan kinerja kurang optimal guna meningkatkan performa perusahaan setelah mencatat pendapatan yang mengecewakan.
Sebagai informasi, Schroders Indonesia saat ini mengelola dana sekitar Rp70 triliun, dengan hampir dua pertiganya diinvestasikan dalam aset saham di pasar modal.
Gelombang Hengkangnya Perusahaan Global
Sebelum Schroders, sudah ada enam perusahaan global yang lebih dulu menghentikan aktivitas bisnis mereka di pasar modal Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini merupakan broker saham asing, yakni:
- PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI)
Bagian dari Citibank Indonesia, CSI resmi menutup bisnisnya setelah beroperasi selama 11 tahun. Penutupan ini terjadi seiring penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia dan beberapa negara lainnya, termasuk Korea Selatan. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) CSI pada 10 November 2021. - PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia
Morgan Stanley menghentikan kegiatan brokerage di Indonesia pada 30 Juni 2021. Meski begitu, perusahaan tetap melayani perdagangan efek di Indonesia melalui kerja sama dengan broker lokal. BEI menyebut penurunan pembobotan saham negara-negara ASEAN di Indeks MSCI sebagai salah satu alasan hengkangnya perusahaan ini. - Merrill Lynch Sekuritas Indonesia
Merrill Lynch menghentikan aktivitas broker saham di Indonesia pada 2019. Perusahaan yang terafiliasi dengan Bank of America ini memutuskan fokus pada divisi korporasi dan investment banking setelah rebranding menjadi BofA Securities. - PT Deutsche Sekuritas Indonesia
Deutsche Bank Group melakukan restrukturisasi besar-besaran yang berimbas pada penghentian bisnis trading saham dan pengurangan 18.000 karyawan secara global. Deutsche Sekuritas Indonesia juga menghentikan aktivitasnya pada April 2020 sebagai bagian dari langkah tersebut. - PT Nomura Sekuritas Indonesia
Nomura Sekuritas mengurangi aktivitas brokerage di Indonesia sejak 2019. Meski begitu, perusahaan tetap menjalankan aktivitas terkait penjaminan emisi efek. - PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia
Pada Desember 2023, Credit Suisse Sekuritas Indonesia secara resmi membubarkan bisnisnya melalui proses likuidasi.
Alasan di Balik Kepergian
Hengkangnya para pemain besar ini tidak terlepas dari berbagai tantangan di pasar modal Indonesia, seperti penurunan bobot saham ASEAN dalam indeks global, restrukturisasi perusahaan induk, dan fokus baru pada pasar lain yang dianggap lebih menguntungkan.
Langkah-langkah ini mencerminkan dinamika sektor pasar modal global yang terus berubah, serta tantangan yang dihadapi Indonesia untuk mempertahankan daya tariknya di mata investor internasional.