JAKARTA, duniafintech.com – Perusahaan PHK karyawan hingga saat ini masih saja terjadi di dunia ketenagakerjaan, termasuk perusahaan startup.
Hal itu berlangsung di tengah ketidakpastian ekonomi global. Terbaru, perusahaan raksasa PepsiCo saat ini tengah berencana untuk memangkas ratusan karyawannya.
Adapun langkah PHK ini telah disampaikan dalam memo perusahaan yang dikirimkan kepada karyawannya yang diperoleh koresponden FOX Business Charlie Gasparino.
Berikut ini laporan selengkapnya, seperti dinukil dari detikcom.
Baca juga: Perusahaan Startup PHK Karyawan, OYO Pecat 600 Karyawan
Perusahaan PHK Karyawan: PepsiCo Lakukan Perampingan
Mengutip Foxbusiness, Kamis (8/12/2022), perusahaan berencana untuk melakukan perampingan di bagian pemasaran dan memusatkan manufaktur.
Hal itu mengakibatkan PepsiCo akan melakukan PHK massal terhadap ratusan karyawannya di Texas, New York, dan Illinois.
“Mengikuti pesan ini dan selama minggu ini, kami akan memberi tahu mereka yang terkena dampak perubahan organisasi ini,” sebut Kirk Tanner, CEO PepsiCo Beverages North America.
“Meskipun kami tahu perubahan ini akan memperkuat perusahaan kami, ini adalah pesan yang sulit untuk disampaikan karena mengetahui bahwa kami membuat pilihan sulit untuk menghilangkan peran seseorang (PHK).”
Tanner pun menerangkan, hal itu ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan perusahaan. Perusahaan pemilik merek Pepsi, Lays, dan Cheetos itu nantinya akan memberikan kompensasi kepada mereka yang terkena PHK.
“Kami menyadari bahwa perubahan akan sulit bagi individu dan tim kami, dan kami berkomitmen untuk memperlakukan orang dengan hormat, perhatian, dan menyediakan program pesangon yang komprehensif untuk menawarkan bantuan transisi yang kuat bagi mereka yang akan meninggalkan perusahaan,” imbuhnya.
Daftar Perusahaan PHK Karyawan Sepanjang 2022
Sementara itu, melangsir CNN Indonesia, berikut ini daftar perusahaan startup yang mem-PHK banyak karyawannya pada tahun 2022.
1. Sayurbox
Startup e-grocery Sayurbox diketahui baru saja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5 persen dari total karyawan, yakni pada 6 Desember 2022 lalu.
Menurut Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox, Amanda Susanti, PHK ini adalah bagian dari langkah perusahaan untuk mandiri secara finansial dan tumbuh secara sustainable (berkelanjutan) dalam jangka panjang di tengah tantangan makro ekonomi global.
“Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan, sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen,” sebutnya lewat keterangan resmi, Rabu (7/12/2022) lalu.
2. OYO – Perusahaan PHK karyawan
Sebelumya, OYO Hotels and Homes Pvt Ltd, sebuah perusahaan jaringan hotel asal India, juga melakukan PHK terhadap sebanyak 600 orang di departemen perusahaan dan teknologinya.
“Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa sebagian besar orang yang harus kami keluarkan, mendapatkan pekerjaan yang menguntungkan,” tutur Chief Executive Officer Ritesh Agarwal dikutip dari Reuters, Senin (5/12/2022).
Setidaknya, perusahaan bekingan Softbank, yang terikat IPO India tersebut telah memangkas 10 persen dari 3.700 karyawan tetapnya. Pada saat bersamaan, perusahaan tersebut baru saja merekrut 250 orang.
3. Ajaib
Perusahaan investasi Ajaib Grup pun melakukan PHK terhadap 67 karyawan. Perusahaan ini juga memotong gaji jajaran manajemen.
Di sisi lain, para founders juga tidak akan menerima gaji. Hal itu dilakukan sebagai dampak dari ketidakstabilan ekonomi global yang berimbas terhadap perusahaan.
Adapun karyawan yang terdampak akan mendapatkan kompensasi sesuai aturan perundang-undangan dan bonus pesangon sebesar satu bulan untuk setiap tahun masa kerja.
Karyawan pun memperoleh asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarga selama 6 bulan ke depan, konseling, dan juga dukungan pencarian kerja.
“Selain langkah ini, secara sukarela gaji jajaran manajemen akan dikurangi dan para founders pun tidak akan menerima gaji,” demikian bunyi pernyataan resmi perusahaan.
4. Ruangguru
Startup pembelajaran digital atau edutech Ruangguru juga telah mengambil langkah PHK atas ratusan karyawan per Jumat (18/11).
Keputusan itu diambil mengingat situasi pasar global yang memburuk secara drastis.
“Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini,” kata Tim Corporate Communications Ruangguru kepada CNNIndonesia.com.
Menurut perusahaan, seluruh karyawan yang terdampak sudah memperoleh pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan penggantian hak (jika masih ada sisa cuti), sesuai aturan perundang-undangan.
5. Ula – Perusahaan PHK karyawan
Perusahaan rintisan (startup) Indonesia dengan suntikan dana Bos Amazon Jeff Bezos, Ula, telah mengambil langkah PHK terhadap 134 karyawannya.
“Hari ini kami dengan sedih berbagi keputusan yang sangat sulit untuk mengurangi tim kami yang memengaruhi 134 kolega kami atau sekitar 23 persen dari perusahaan di seluruh wilayah,” demikian pernyataan di situs resmi Ula, Selasa (29/11).
Ula pun berdalih bahwa mereka mendapatkan tantangan besar selepas pandemi covid-19. Memasuki tahun ini, Ula mengeklaim telah mengalami berbagai tantangan imbas turbulensi pasar, volatilitas harga komoditas, kekurangan pasokan, perubahan peraturan, dan kenaikan harga minyak mentah.
6. GoTo
Di samping itu, juga ada PT Goto Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo yang mem-PHK sebanyak 12 persen dari total karyawannya atau sebanyak 1.300 orang.
“Perseroan harus mengambil keputusan yang sulit untuk melakukan perampingan karyawan yang akan berdampak kepada 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap grup GoTo,” begitu keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/11).
Adapun keputusan PHK ini diambil supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan, sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.
Baca juga: Perusahaan Startup PHK Karyawan Makin Marak, Bekali Diri Kalian dengan Tips ini Ya!
7. Shopee Indonesia
Kemudian, ada PT Shopee Indonesia yang juga melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan perusahaan pada September lalu.
Menurut Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, PHK ini menjadi langkah terakhir yang harus ditempuh perusahaannya sebagai efisiensi, setelah mereka melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
Diketahui, karyawan yang terdampak diklaim Shopee memperoleh pesangon dan masih bisa menggunakan fasilitas asuransi kesehatan perusahaan hingga akhir tahun.
8. LinkAja
Sementara itu, layanan keuangan digital LinkAja juga mem-PHK sejumlah karyawannya untuk reorganisasi sumber daya manusia (SDM).
Adapun penyesuaian jumlah karyawan ini dilakukan guna memastikan perusahaan bertumbuh secara optimal dengan SDM yang efisien dan fokus pada bisnis perusahaan saat ini.
“Penyesuaian organisasi SDM ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan ini,” kata Head of Corporate Secretary Group LinkAja, Reka Sadewo, melalui pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (24/5).
9. Tokocrypto – Perusahaan PHK karyawan
Tokocrypto, sebuah perusahaan penjual aset digital, juga telah memberhentikan 45 karyawannya atau sekitar 20 persen dari 227 orang jumlah pekerja.
Disampaikan VP Corporate Communications Tokocrypto, Rieka Handayani, pemberhentian puluhan karyawan ini karena perusahaan akan melakukan perubahan strategi bisnis sejalan dengan pasar kripto dan ekonomi di dunia.
Namun, perusahaan disebutkan bakal membantu pegawai yang terkena PHK mencari tempat kerja baru, salah satunya dengan memberikan rekomendasi kepada beberapa perusahaan mitra kerja selama ini.
10. TaniHub
PHK terhadap karyawan startup pertanian TaniHub menjadi dampak atas tutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali.
Akan tetapi, hingga saat ini, perusahaan tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.
11. SiCepat
Selanjutnya, ada startup yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang, SiCepat, yang dikabarkan sudah melakukan PHK terhadap sekitar 360 karyawannya.
Meski demikian, berbeda dengan startup lain yang kebanyakannya melakukan PHK untuk menyesuaikan bisnis dengan kondisi ekonomi yang sedang berlangsung, SiCepat mengungkapkan bahwa langkah itu ditempuh sebagai evaluasi kompetensi karyawan.
12. Mamikos
Mamikos, sebuah startup yang menyediakan layanan pencarian kos ini, telah melakukan PHK untuk menjaga kesehatan kondisi keuangan perusahaan di tengah kondisi pasar dan ekonomi makro yang sedang dipenuhi ketidakpastian.
Hingga kini, pihak Mamikos belum dapat memberikan kepastian terkait jumlah karyawan yang terkena PHK.
13. JD.ID
JD.ID, layanan belanja daring atau e-commerce, telah mengambil langkah PHK sebagai salah satu improvisasi agar perusahaan mampu terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di tanah air.
“Perusahaan juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan,” kata Director of General Management JD.ID Jenie Simon melalui pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (27/5).
14. Zenius – Perusahaan PHK karyawan
Zenius, startup edukasi, juga melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawan lantaran perusahaan terdampak oleh kondisi makroekonomi.
15. Xendit
Xendit, startup fintech, pun melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina.
Dikatakan Chief Operating Office Xendit, Tessa Wijaya, perusahaan melakukan pertimbangan matang sebelum mengumumkan PHK.
Adapun para karyawan Xendit yang terkena PHK ini bakal diberikan kompensasi yang layak dan perpanjangan asuransi kesehatan serta dukungan alumni.
Sebagai informasi, perusahaan yang satu ini memiliki lebih dari 900 karyawan per Agustus 2022.
16. Lummo
Lummo,startup penyedia solusi layanan perangkat lunak business-to-consumer (B2C), yang sebelumnya dikenal sebagai BukuKas, telah melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di Jakarta dan Bengaluru, India.
Kabarnya, Lummo sudah melakukan PHK terhadap sekitar 100—120 karyawan yang sebagian besar berada di tim teknis, desain, dan produk.
17. Pahamify
Pahamify, startup di bidang pendidikan, juga mengambil keputusan untuk melakukan PHK massal untuk beradaptasi di kondisi ekonomi makro terkini.
Akan tetapi, PHK massal yang ditempuh ini tampaknya tidak menjamin keberlangsungan bisnis Pahamify untuk jangka panjang.
Hal itu karena pada akhir Juni 2022 lalu, Pahamify akhirnya diketahui resmi membubarkan diri.
18. Mobile Premiere League
Adapun startup esports asal India yang melebarkan sayapnya di tanah air ini mengumumkan PHK kepada sekitar 100 karyawan dan memutuskan untuk keluar dari pasar Indonesia.
19. Glints – Perusahaan PHK karyawan
Terakhir di daftar ini, ada startup pencarian kerja yang berbasis di Singapura yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 18 persen karyawannya pada Rabu (7/12).
Langkah ini diambil oleh Glints untuk beradaptasi dengan pasar dan memperkuat ketahanan bisnis.
Sekian ulasan tentang perusahaan PHK karyawan yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Tips Perusahaan Startup Bertahan di Tengah Ancaman Resesi Global 2023
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com