JAKARTA, duniafintech.com – Dalam beberapa minggu terakhir marak dengan pemberitaan mengenai perusahaan startup yang mengambil keputusan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada karyawan.
Langkah perusahaan startup PHK karyawan ini tidak hanya diambil oleh perusahaan-perusahaan luar negeri, namun sayangnya juga terjadi di dunia kerja dalam negeri.
Mayoritas dari keputusan perusahaan startup PHK karyawan tersebut dilandaskan faktor efisiensi yang terpaksa diambil guna memastikan keberlangsungan bisnis khususnya memastikan kelangsungan layanan terhadap publik.
Di satu sisi meski marak keputusan perusahaan startup PHK karyawan yang diambil, masyarakat tetap harus optimis badai PHK akan berlalu. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal November lalu, selama kuartal III-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia menembus angka 5.72% berdasarkan year on year.
Pertumbuhan ini diharapkan menjadi salah satu fondasi bahwa tahun 2023 situasi akan membaik, atau setidaknya jumlah PHK akan berkurang dibandingkan saat ini.
Baca juga: Perusahaan StartUp PHK Karyawan, GoTo Masuk Daftar!
Ditengah keadaan yang tidak pasti saat ini, ada baiknya kita juga melakukan persiapan yang bisa meminimalisir resiko kedepannya nanti, termasuk resiko dari ancaman PHK bagi anda yang karyawan atau tersendatnya bisnis bagi pemilik usaha.
Tim DuniaFintech.com akan membagikan beberapa tips menghadapi resesi yang dapat kamu mulai lakukan, berdasarkan penjelasan dari Benny Fajarai, Co-Founder dari Lifepal.co.id.
-
Miliki sampingan sebagai backup apabila penghasilan utama terhenti.
Memiliki penghasilan sampingan merupakan salah satu cara cerdas untuk memastikan kondisi keuangan tetap terjaga di tengah berbagai ancaman. Penghasilan sampingan meski kemungkinan nilainya tidak sebesar penghasilan utama, namun bisa memberikan rasa aman dari ancaman seperti kehilangan pekerjaan karena PHK.
Oleh karena itu, jangan tunda-tunda untuk mencari peluang dan mengambil kesempatan untuk memiliki penghasilan sampingan, meski nilainya dimulai dari kecil. Bahkan tidak menutup kemungkinan penghasilan sampingan ini tidak hanya bisa menjadi penyelamat dana darurat, namun bisa meningkatkan pundi-pundi tabungan.
-
Sediakan dana darurat yang cukup.
Apabila kamu belum memiliki dana darurat, sangat disarankan untuk mulai merencanakan dan mengalokasikan dana tersebut. Sesuai namanya, dana darurat ini hanya boleh digunakan untuk saat-saat darurat saja seperti kecelakaan atau sakit parah, dan juga termasuk apabila kita kehilangan penghasilan secara mendadak, salah satunya karena PHK.
Rekomendasi jumlah dana darurat yang juga bervariasi, untuk kalian yang masih single atau tidak mempunyai tanggungan adalah sebesar 3-6 kali dari pengeluaran bulanan. Sementara untuk mereka yang sudah mempunyai keluarga, besar dana darurat yang dibutuhkan adalah 6-12 kali dari pengeluaran bulanan.
-
Miliki asuransi kesehatan atau kendaraan.
Terlihat sepele namun memiliki asuransi kesehatan dan kendaraan merupakan hal wajib di masa saat ini. Tidak sedikit orang yang menganggap bahwa membayar premi dari asuransi kesehatan dan kendaraan hanya sia-sia, namun kemudian menyesal di kemudian hari ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
Pengeluaran yang dibutuhkan saat mengalami musibah seperti sakit berat dan kecelakaan di jalan raya yang tidak ditanggung apabila tidak memiliki asuransi akan jauh lebih besar. Pengeluaran yang besar dan tiba-tiba memiliki potensi yang sangat besar dalam mengganggu kondisi keuangan keluarga. Maka dari itu, segera lindungi finansial dengan perlindungan dari asuransi daripada menyesal di kemudian hari.
-
Miliki catatan anggaran dan pemasukan yang jelas serta mendetail.
Biasakan untuk melakukan pencatatan pengeluaran secara rutin dan detail, bahkan untuk pengeluaran kecil seperti bayar parkir, bayar tol dan lain-lain turut dicatat. Sering kali khususnya di akhir bulan mendekati waktu gajian, kita terkejut dengan pengeluaran bulan yang telah melewati batas anggaran.
Dengan memiliki catatan anggaran dan pemasukan yang tertata rapi, kita bisa dengan bijak mengalokasikan dan menggunakan anggaran dengan lebih bijak. Cara ini sangat cocok dan dianjurkan buat kamu yang ingin mencoba efisiensi dan pengaturan keuangan yang lebih baik.
-
Meminimalisir utang dan cicilan yang bersifat konsumtif.
Sesuai dengan namanya, utang konsumtif merupakan jenis utang yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pribadi tanpa hasil yang produktif. Mayoritas dari utang konsumtif digunakan untuk membeli aset atau barang yang akan mengalami depresiasi (penurunan nilai).
Meski utang yang bersifat konsumtif tidak selalu memberikan dampak buruk, ada baiknya untuk kamu semakin mengurangi jumlah utang dan cicilan konsumtif. Priortaskan utang dan cicilan untuk memenuhi kebutuhan (needs) dan bukan memenuhi keinginan (wants).
Baca juga: Perusahaan Startup PHK Karyawan, Kini Giliran Xendit
Sebagai penutup, Benny berharap tips diatas dapat menjadi pertimbangan guna mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk di masa depan, salah satunya dari ancaman PHK. Benny menambahkan bahwa ratusan pilihan polis asuransi terbaik, mulai dari pilihan asuransi kendaraan, kesehatan dan jiwa dapat diakses dengan mudah melalui website Lifepal.co.id, atau dengan mengunjungi tautan berikut https://lifepal.co.id/
“Hanya dengan sentuhan jari di gadget atau laptop, masyarakat dapat memilih asuransi mulai dari asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan dan lainnya yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan tak kalah penting, yaitu anggaran masing-masing.” tutup Benny.
Baca juga: Perusahaan Startup PHK Karyawan di Tahun 2022, ini Daftarnya
Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com