JAKARTA, duniafintech.com – Strategi investasi adalah hal penting yang harus dikuasai sebelum Anda terjun ke dunia investasi. Persiapan akan hal ini menjadi perlu sebab investasi bukan hanya menawarkan keuntungan, melainkan juga dekat dengan risiko yang perlu dipertimbangkan.
Oleh sebab itu, dengan strategi yang tepat, investasi akan mendatangkan keuntungan dan menghindarkan seseorang dari kerugian. Misalnya saja dengan melakukan diversifikasi investasi.
Lantas, apa saja strateginya? Simak ulasan berikut ini.
Strategi Investasi Adalah
Investment strategy adalah rangkaian cara yang dilakukan oleh investor untuk dapat memperoleh keuntungan maksimal dan mengurangi tingkat risiko sekecil mungkin. Strategi itu penting dipersiapkan dengan baik sebab investasi memang tidak bisa dilakukan secara serampangan.
Investor pun mesti berinvestasi secara dasar dengan menggunakan logika. Di samping itu, juga perlu dihindari investasi yang mengandalkan emosi sesaat. Pasalnya, itu bisa mendatangkan kerugian. Oleh sebab itu, tingginya minat investasi mesti diimbangi dengan pengetahuan dan penerapan strategi yang tepat.
Baca juga: Milenial Wajib Tahu! Inilah 12 Aplikasi Investasi yang Direkomendasikan Buat Kalian
Strategi Investasi Bagi Pemula
Dalam rangka mempersiapkan cara investasi untuk pemula, baik itu investasi saham, emas, reksadana, bahkan hingga rencana investasi obligasi, tentunya ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, utamanya bagi Anda yang masih pemula dalam dunia investasi.
Jika tidak punya pertimbangan matang, investasi bukannya mendatangkan untung, melainkan justru membuat Anda buntung. Nah, beberapa langkah membuat perencanaan investasi bagi pemula, yakni:
a. Tentukan Tujuan Keuangan: pertama, Anda perlu menentukan tujuan keuangan dan target keuangan yang hendak diraih. Biasanya, masing-masing investor punya tujuan keuangan tersendiri, misalnya untuk biaya liburan, biaya renovasi rumah, atau buat tabungan masa depan. Menentukan tujuan keuangan berarti Anda bakal menyesuaikan jenis dan besarnya investasi sesuai dengan target yang sudah dibuat.
b. Bangun Portofolio Investasi: adapun portofolio investasi adalah gabungan dari berbagai investasi dengan porsi tertentu. Pada dasarnya, membangun portofolio investasi penting dilakukan untuk meminimalisir risiko dan dapat memperoleh untung lebih besar. Penting diingat, dalam membangun portofolio investasi ini, Anda perlu mempertimbangkan cash flow dan capital gain dengan baik.
c. Implementasi Investasi: Langkah implementasi perlu Anda lakukan jika sudah yakin dengan portofolio investasi tadi. Ada baiknya pula, jangan menunda Investasi sebab Anda dapat kehilangan kesempatan besar.
d. Review Portofolio Investasi Secara Berkala: lakukan review secara berkala untuk menguji, apakah portofolio investasi yang Anda buat efektif atau sebaliknya. Kalau ternyata hasilnya tidak sesuai harapan, perlu ada evaluasi dan perubahan. Dengan demikian, Anda bakal memperoleh perencanaan investasi yang paling tepat dan dapat mendatangkan keuntungan maksimal.
Baca juga: Investasi Aset Digital Makin Digandrungi, Harga Bitcoin Cenderung Naik
Daftar Investment Strategy
A. Investment Strategy Saham
Jika ingin menyusun strategi untuk berinvestasi saham, Anda mesti memahami bahwa instrumen investasi yang satu ini punya pergerakan harga yang demikian fluktuatif. Pasalnya, pergerakan harga saham memang dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya kondisi ekonomi, politik, hingga tren perkembangan dan pertumbuhan usaha. Beberapa pilihan strategi untuk berinvestasi saham adalah sebagai berikut:
a. Menabung Saham: sejalan dengan konsep menabung pada umumnya, menabung saham berarti menginvestasikan sejumlah uang secara rutin pada instrumen saham tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Tujuan utamanya adalah harga saham bakal meningkat pada masa depan sehingga Anda dapat memperoleh keuntungan bila tiba saatnya dijual.
b. Trading Saham: berarti sebagai transaksi jual beli saham dalam jangka pendek, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham pada waktu tertentu.
c. Value Investing: ini adalah investment strategy yang berfokus pada pembelian nilai saham atau nilai layak. Pada strategi ini, jenis saham yang menjadi incaran, yakni saham yang punya harga rendah atau undervalued dan diyakini bakal meningkat harganya dalam jangka waktu panjang.
d. Income Investing: strategi ini berfokus pada pembelian saham dari perusahaan yang rutin memberikan pembagian keuntungan berupa dividen. Adapun income investing memang sangat pas bagi para investor yang mengharapkan pendapatan secara rutin dari kepemilikan saham di sebuah perusahaan.
e. Growth Investing: strategi ini berfokus ada pencarian saham yang mempunyai potensi keuntungan dan pertumbuhan pendapatan tinggi di masa depan. Berbeda dengan value investing yang menekankan pentingnya penilaian terhadap nilai dan harga saham yang wajar, growth investing justru berpedoman bahwa saham tersebut akan bisa tumbuh dengan lebih besar.
Investor yang menerapkan strategi ini biasanya tidak keberatan jika harus membeli saham yang harganya sudah tinggi selama dia percaya bahwa sinyal kenaikan harga saham masih akan kuat di masa mendatang.
Baca juga: Mengenal Investasi dalam Islam secara Komprehensif, dari Hukum hingga Instrumennya
B. Investment Strategy Obligasi
- Pahami Produk Obligasi yang Ada
Ada tiga jenis produk obligasi dengan karakter berbeda, yaitu:
a. Government bonds (surat berharga negara): Terdiri dari obligasi negara ritel, obligasi tabungan ritel, obligasi sukuk ritel, dan juga sukuk tabungan
b. Municipal bonds: Ini merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tingkat daerah. Tujuan obligasi ini adalah sebagai dana pembangunan untuk kepentingan masyarakat umum di daerah tersebut.
c. Corporate bonds: Obligasi jenis ini dikeluarkan oleh perusahaan di Indonesia, seperti BUMN, BUMD dan juga perusahaan swasta
2. Kenali Risikonya
Risiko yang mungkin terjadi pada investasi obligasi adalah:
a. Risiko Likuiditas: Investor tidak bisa bebas menjual obligasi kapan saja akan tetapi harus menunggu waktu sampai jatuh tempo untuk mencairkannya
b. Risiko pasar: risiko yang dipengaruhi oleh perubahan harga pasar. Jadi jika kamu menjual obligasi maka harganya bisa berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar saat itu
c. Risiko default: risiko yang mungkin saja timbul jika penerbit obligasi tidak bisa membayar dana kupon atau pokok obligasi sebagaimana dijanjikan pada saat kesepakatan.
3. Gunakan Strategi yang Tepat
Inilah pilihan strategi untuk investasi obligasi:
a. Strategi pasif: Strategi ini mengharuskan kamu untuk membeli obligasi dengan tingkat rating yang baik dan terpercaya dengan tujuan agar nilai obligasi maksimal. Dalam menerapkan strategi ini biasanya investor akan menahan obligasi hingga jatuh tempo sebelum akhirnya dijual kembali
b. Mencocokkan Indeks: Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk mengetahui bagaimana potensi return atas obligasi dan surat berharga negara, termasuk juga potensi risikonya. Dari makalah strategi investasi, keunggulan dari mencocokkan indeks ini adalah akan membuat obligasi memiliki nilai besar dan banyak. Akan tetapi sebelum menerapkannya, kamu harus membuat portofolio investasi yang tepat terlebih dahulu.
c. Dedicated and Active: Kunci utama dari strategi yang satu ini adalah kamu harus berani mengambil tindakan untuk masa depan jika dibandingkan dengan merasa puas pada potensi pengembalian rendah.
C. Investment Strategy Emas
- Pastikan tujuan investasi
- Pantau harga secara berkala
- Pilihan cara investasi
- Pilih jenis emas yang sesuai
- Membeli di tempat yang tepat
D. Investment Strategy Reksadana
- Strategi Lump Sum: adalah penempatan dana investasi secara keseluruhan di awal secara langsung. Biasanya, strategi ini dilakukan ketika harga reksadana sedang rendah. Dengan cara seperti itu, saat nilai investasi naik, Anda akan memperoleh keuntungan besar.
- Strategi Market Timing: pada penerapannya, Anda betul-betul harus mempertimbangkan waktu yang tepat untuk membeli investasi untuk dapat memperoleh keuntungan maksimal.
- Strategi dollar cost averaging: merupakan jenis materi strategi investasi saham dan reksadana yang mengharuskan investor untuk menyetorkan dana dalam jumlah sama selama periode tertentu. Misalnya, Anda berinvestasi reksa dana sebesar 1 juta setiap bulan selama satu tahun.
- Strategi buy and hold: ini strategi yang cocok bagi Anda yang hendak berinvestasi reksadana dalam jangka panjang. Konsepnya adalah membeli investasi kemudian menahannya dalam waktu lama, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan maksimal ketika harga mencapai nilai yang tinggi.
- Strategi average up: konsepnya adalah membeli saham yang telah dimiliki secara bertahan dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan.
Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama
Admin: Panji A Syuhada