duniafintech.com – Tampak disepanjang minggu ini, harga Bitcoin (BTC) terhadap rupiah Indonesia (IDR) cenderung bergerak dalam kenaikan perlahan yang cukup signifikan, dimana hingga saat penulisan, harga telah mampu menembus level Resistance minggu ini (IDR 77.450.000) yang menjadi nilai tertinggi dari respon kuat sebelumnya saat terjadi keruntuhan harga pada 26 April lalu.
Berdasarkan chart Indodax di atas, dalam time frame 1 jam tampak harga hanya sedikit bergerak dalam upaya jual, dimana secara global pandangan analisa ini melihat kalau pasar mulai kembali pulih ditengah sentimen negatif yang disebabkan oleh insiden BitFinex dan Tether.
Secara teknikal, arus Bullish terus membentuk sudut yang semakin tajam jika kita bandingkan dengan arus Bullish Minor yang dibentuk dari pergerakan awal kenaikan di minggu ini (Garis Biru), dimana hal ini menggambarkan pengaruh positif BTC kembali didorong oleh faktor teknikal dan fundamentalnya untuk terus menguat.
Sama seperti harga BTC terhadap dolar Amerika (USD), upaya beli pada pair BTC/IDR ini pun juga dibentuk dengan volume transaksi yang cukup kuat hingga menembus level Resistance yang menandakan kalau berlanjutnya upaya atau potensi Bullish patut diwaspadai!
Namun, jika kita menarik Fibo Retracement (FibRet) dari titik puncak keruntuhan sebelumnya hingga titik terendah mingguan, maka kita bisa mendapatkan kalau harga masih berada di sekitar level FibRet 50 (0.5), sehingga secara teknikal, kita juga patut mewaspadai adanya indikasi masuknya perlawanan jual yang lebih baik di minggu berikutnya saat harga masih bergerak di sekitaran level FibRet 50 dan 61.8 (0.618) meski secara mayoritas, harga Bitcoin terhadap rupiah Indonesia masih berada dialam arus Bullish.
Jika kita melihat pasar global (BTC/USD), salah satu akun trader crypto yang cukup terkenal dan memiliki banyak follower di platform Twitter, DonAlt, mengatakan bahwa karena terbentuknya kenaikan 25% pada bulan April lalu, BTC telah menembus level Resistance Bulanan (Monthly) utama dan telah ditutup di atasnya, pertama kali peristiwa seperti itu terjadi sejak tahun 2017.
DonAlt pun menambahkan bahwa jika harga hanya membentuk beberapa pola koreksi maupun pullback, maka hal tersebut akan menjadi pergerakan atau potensi Bullish jangka panjang. Kita tunggu saja.
picture: pixabay.com
-Syofri Ardiyanto-