DuniaFintech.com – Prediksi investasi obligasi 2021 diperkirakan masih akan menarik. Meskipun potensi penurunan suku bunga akan terbatas tahun depan setelah penurunan cukup besar sepanjang tahun ini, tetapi pasar obligasi masih berpeluang terus meningkat.
Pasar Obligasi Indonesia Masih Menarik di Mata Investor Asing
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyampaikan prediksi investasi obligasi 2021 masih menarik karena investor asing masih nyaman dengan pasar obligasi Indonesia.
Dimana saat ini porsi investor asing sekitar 38%-40% di pasar obligasi Indonesia. Meski sempat turun dibawah 30% saat awal pandemi, hal tersebut pun akan kembali pulih. Inilah yang membuat pasar semakin menarik.
Selain itu, pasar domestik juga cukup kuat terutama dari dana pensiun dan perbankan. Likuiditas perbankan sangat longgar saat ini sehingga semakin banyak masuk ke obligasi Surat Utang Negara (SUN).
Menurut Ramdhan, obligasi merupakan satu-satunya instrumen investasi yang punya ketahanan baik di tengah krisis yang terjadi akibat kepanikan global setelah mencuatnya pandemi Covid-19.
Ramdhan mengatakan bahwa yield obligasi Surat Utang Negara (SUN) terus menguat dimana untuk tenor 10 tahun saat ini ada dikisaran 6,1%-6,2%, setelah sempat melemah pada awal-awal pandemi.
Stimulus yang digelontor pemerintah dan regulator di sektor jasa keuangan membuat yield SBN cepat pulih. Itu terutama disebabkan oleh kondisi likiidtas perbankan yang sangat baik sehingga banyak masuk ke SBN.
Baca juga:
- Daftar Investasi Bodong Per Oktober 2020 Terlacak Satgas Waspada Investasi
- Cara Membuka Rekening Saham, Bisa Langsung Berinvestasi Tanpa Bingung Lagi
- Bank Penyedia KTA Bunga Rendah, Apakah Lebih Murah dari Pinjol?
- Pinjaman Online Tanpa Slip Gaji 2020 Terpercaya. Disini Tempatnya!
Jika Distribusi Vaksin Lancar, Akan Memberikan Stimulus Perekonomian
Menguatkan prediksi Ramdhan, Chief Investment Officer Kisi Asset Management, Susanto Chandra, menyampaikan prediksi investasi obligasi 2021 masih berpotensi untuk tumbuh, apalagi jika vaksin ditemukan. Sebelumnya, mayoritas negara maju telah menurunkan suku bunga hingga mendekati 0% utnuk memberikan stimulus.
Menurutnya, apabila vaksin ditemukan dan dapat didistribusikan secara lancar, maka Bank Indonesia berpeluang menurunkan suku bunga untuk memberikan stimulus ke perekonomian.
Investasi Obligasi Akan Lebih Terbatas
Di lain pihak, Ivan Jaya EVP Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth Bank menilai prediksi investasi obligasi pada tahun 2021 secara umum akan lebih terbatas dibandingkan tahun 2020 ini.
Hal tersebut dikarenakan pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan pergerakan tingkat suku bunga. Sepanjang tahun ini, Bank Indonesia (BI) sudah lima kali memangkas bunga acuan dengan total pemotongan 1,25%.
Sehingga tahun depan diperkirakan hanya akan ada pemangkasan satu sampai dua kali lagi sehingga potensi kenaikan harga obligasi itu akan lebih terbatas.
Hanya saja dengan adanya berita positif dari perkembangan vaksin, menurut Ivan, akan membuat investor lebih agresif berinvestasi ke instrumen yang memiliki resiko lebih tinggi.
(DuniaFintech/ Dinda Luvita)