Duniafintech.com – Tahun 2020 menjadi ujian yang sesungguhnya menimbang bahwa dampak Covid-19 kemungkinan masih akan dirasakan selama beberapa tahun ke depan, bisnis harus mengkaji kembali strategi mereka untuk menavigasi era new normal dalam jangka waktu yang panjang. Palo Alto Network selaku perusahaan siber ternama di dunia memberi prediksi keamanan siber tahun 2021 masih mengalami ujian ketahanan digital.
Menurut VP & Regional Chief Security Officer Asia Pasific dan Japan Palo Alto Networks, Sean Duca, keamanan siber adalah kondisi yang tidak pernah selesai. Dikatakannya, dalam kondisi apapun selalu saja ada upaya dari berbagai pihak untuk terus mendapatkan keuntungan dari kejahatan siber.
Selain itu, dia melihat bahwa teknologi tersebut akan mengarahkan perusahaan untuk menerapkan pola bekerja dari rumah menjadi lebih intens sehingga para petinggi harus mendesain kembali bagaimana suasana bekerja jarak jauh dan keamanannya bagi seluruh tim.
Prediksi Keamanan Siber Tahun 2021
Palo Alto Networks menyuguhkan 4 prediksi keamanan siber tahun 2021. Berikut keempat prediksi tersebut:
1. Kejenuhan masa pandemi meningkatkan gairah traveling
Dikatakan Sean, ketika ada banyak orang melakukan traveling, negara-negara tertentu akan meminta contact tracing. Artinya akan ada banyak data yang harus dibagikan pelancong ketika mereka memutuskan traveling. Beberapa data yang bakal dishare antara lain: nama, alamat pribadi, lokasi, riwayat kontak.
Baca Juga:
- Enkripsi Data Jadi Hal Wajib untuk Proteksi Data Digital, Lakukan dengan 4 Metode Ini
- Sistem Manajemen Pembelajaran Gratis dari Zenius, Bantu Guru Kelola PJJ
- Mudahkan Transfer Antar Bank Secara Gratis, Flip Gandeng BRI Syariah
2. Kehadiran 5G dan tingkat keamanan siber
Ketersediaan perangkat pendukung 5G menjadi salah satu pemicu makin cepatnya teknologi ini terealisasi dan digunakan. Jangankan 5G, 4G saja tak lepas dari isu-isu keamanan yang terkait dengan implementasinya di masyarakat. Tentunya, sebagaimana 4G, teknologi 5G pun harus menerapkan keamanan yang mutakhir.
3. Keamanan WFH
Lebih dari 8 bulan masyarakat dipaksa bekerja dari rumah, dan berbagai perusahaan pun punya cara supaya karyawannya bekerja aman dari rumah. Pilihan jatuh pada solusi berbasis cloud. Tidak sedikit perusahaan menyediakan perangkat terhubung yang lebih sederhana, serta memungkinkan karyawan mengakses program dan sumber daya yang dibutuhkan secara online tanpa mesti ke kantor.
Sean mengungkapkan, karyawan harus memiliki proteksi sama dengan saat bekerja di kantor. Karenanya Palo Alto Network menghadirkan solusi SASE (secure acces service edge) yang menjadi norma keamanan siber baru.
4. Menata lingkungan
Penyesuaian kebiasaan menuju komputasi awan alias cloud diprediksi oleh Palo Alto akan membuat banyak perusahaan meninjau kembali sistem keamanan di lingkungan cloudnya.
Dijelaskan Sean, kontrol keamanan jaringan tetap jadi komponen penting dalam mendukung keamanan cloud. Setiap perusahaan perlu memperkuatnya dengan lapis tambahan, terutama di lingkup pengelolaan identitas dan manajemen akses.
Banyak dari solusi ini mengandalkan teknologi lama seperti koneksi VPN yang tidak stabil, alat token fisik, dan gembok digital yang berbasis pada teknologi yang memang tidak dirancang mampu mendukung konektivitas secara simultan. Beberapa di antaranya bahkan hanya menjadi solusi sementara dan bahkan dianggap terlalu kompleks bagi sejumlah karyawan yang tidak paham akan dampak yang diakibatkannya terhadap keamanan siber.
(DuniaFintech/VidiaHapsari)