PBV atau Price to Book Value mungkin istilah tersebut masih terdengar asing bagi kamu yang baru saja terjun di dunia investasi. PBV adalah salah satu metrik yang saat ini sering dimanfaatkan oleh banyak investor saham sebagai penentu mereka sebelum memutuskan untuk membeli saham sebuah perusahaan. Lantas, apa itu Price Book Value? Simak pengertian, rumus hingga cara menghitungnya secara mudah dalam ulasan berikut ini.
Apa itu PBV?
Pada dasarnya, Price to Book Value adalah penilaian atas suatu emiten atau perusahaan terhadap nilai bukunya yang didapatkan dari nilai total aset dibagi dengan jumlah saham.
Salah satu manfaat penting dari Price Book Value adalah sebagai bahan pertimbangan bagi para investor, apakah saham yang mereka beli nanti akan menawarkan harga yang sesuai dengan nilai sebenarnya dari perusahaan tersebut.
Adapun pengertian dari Price to Book Value menurut sebagian para ahli adalah sebagai berikut.
- Brigham dan Houston (2014)
Perbandingan antara harga saham dengan nilai buku perusahaan, dalam artian nilai buku perusahaan adalah perbandingan antara ekuitas saham biasa dengan jumlah saham yang beredar.
- Darmadji dan Fakhruddin (2011)
Penggambaran dari seberapa besar pasar akan menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.
Rumus Perhitungan Price to Book Value
Setelah mengetahui pengertiannya, maka selanjutnya kamu juga harus bisa menghitungnya. Sederhananya, rumus dari Price to Book Value adalah harga saham dibagi dengan nilai BV (Book Value), sehingga kamu juga harus perlu tahu terlebih dahulu bagaimana cara mendapatkan nilai BV. BV bisa didapatkan dengan cara membagi total ekuitas dengan jumlah saham yang sedang beredar. Berikut adalah gambaran mengenai rumusnya untuk lebih jelasnya.
Book Value = total ekuitas / jumlah saham beredar
Price to Book Value = harga saham / BV
Price to Book Value dikenal juga dengan istilah lain, yaitu MBV atau Market to Book Value. Cara menghitung Market to Book Ratio (MBV) sama dengan cara menghitung Price to Book Value.
Cara Menghitung Nilai Perusahaan dengan PBV
Price to Book Value Ratio adalah nilai rasio saham perusahaan yang bisa membantu para investor saham dalam mengambil keputusan investasi. Semakin bagus performa dari sebuah perusahaan, maka saham dari perusahaan tersebut biasanya akan dijual dengan nilai berkali-kali lipat dibandingkan nilai yang terdapat pada bukunya.
Jarang sekali ada saham perusahaan yang dijual dengan 1x nilai buku. Setidaknya, ada saham perusahaan yang bisa dijual dengan 4x nilai buku, 8x nilai buku, atau bahkan puluhan kali nilai buku. Investor akan berani membeli perusahaan dengan nilai yang berkali-kali lipat karena mereka mempercayai bahwa perusahaan tersebut akan memiliki performa yang baik hingga masa mendatang dan bisa juga mendatangkan laba.
Sebagai contoh perhitungannya adalah sebagai berikut. Misalnya, perusahaan PT BX adalah sebuah perusahaan yang berada di sektor perbankan. Nilai ekuitas dari perusahaan tersebut mencapai angka sebesar Rp15.000.000.000.000 (15 triliun rupiah) dan saham yang beredar memiliki nilai Rp10.000.000.000 (10 miliar rupiah). Maka, harga saham per lembarnya saat ini adalah senilai Rp3.000. Berdasarkan nilai Price to Book Valuenya, apakah saham PT BX disarankan untuk dibeli? Mari simak perhitungannya menggunakan rumus yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Book Value = Rp15.000.000.000.000 / Rp10.000.000.000 = 1.500
Price to Book Value = 3.000 / 1.500 = 2
Maka, nilai yang didapatkan dari perhitungan tersebut yaitu 2. Meskipun nilai Price to Book Value dari perusahaan yang bersangkutan lebih besar dari 1. Namun, berdasarkan data dari rata-rata Price to Book Value industri bank selama 7 tahun terakhir (2014-2020) menunjukkan 2,44 kali, sehingga Price to Book Value perusahaan bersangkutan relatif lebih rendah dari harga di pasaran dan cukup potensial untuk dibeli.
Lantas, berapa Price to Book Value saham yang bagus? Mengenai nilai PBV saham yang bagus, maka patokannya ada di angka 1. Jika rasionya sama dengan 1, maka investor bisa menagih semua aset senilai 100% dari total investasi apabila perusahaan dilikuidasi. Jika rasio Price to Book Value berada dibawah angka 1, artinya harga saham lebih rendah dari nilai perusahaan sesungguhnya.
Sedangkan jika rasionya lebih besar dari 1, maka bisa dikatakan bahwa harga relatif mahal. Semakin tinggi Price to Book Value, maka nilai pasar saham akan semakin tinggi dibandingkan dengan nilai bukunya. Namun, tentunya terdapat faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, diantaranya adalah:
- Rata-rata nilainya pada sektor yang bersangkutan. Jika nilai Price to Book Value perusahaan lebih rendah dari rata-rata nilainya perusahaan lain di sektornya, maka perusahaan cukup potensial.
- Sejarah nilai Price to Book Value perusahaan, maka jika nilai tersebut perusahaan sempat mencapai angka yang tinggi dan stabil dalam kurun waktu cukup lama, namun juga dapat mengalami penurunan, tapi bisa jadi saham perusahaan tersebut undervalued dan layak untuk kamu pertimbangkan.
Fungsi PBV bagi Investor
PBV saham adalah salah satu metrik yang berguna bagi para investor guna menilai harga dari sebuah perusahaan. Setelah mengetahui nilai Price to Book Value suatu perusahaan, dengan begitu investor bisa membandingkannya dengan saham dari berbagai perusahaan lain yang berada di sektor sama. Dari hasil perbandingan itulah investor bisa mengetahui apakah saham tersebut undervalued atau overvalued.
Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra